Sudah satu Minggu Alluca dirumah sakit bukan tak mau lama-lama disana tapi Alluca terus menerus meminta pulang, sebenarnya Alluca sudah sembuh sejak dua hari lalu, Azzo saja yang berlebihan untuk terus meminta Alluca lebih sehat dan lama dirumah sakit.
" Daddy kapan pulang nya? " rangek Alluca
" Besok pagi ya pulang nya.."
" Kenapa harus besok, padahal kata Abang Rai adek udah boleh pulang tapi sama daddy gak boleh " ucap Alluca
" Abang Rai yang bilang seperti itu ?" Azzo menatap mata bulat Alluca
Alluca mengangguk sambil memainkan boneka dino nya " kalau gitu Abang Rai yang akan gantikan untuk di infus dan di suntik " ucap Azzo
" Yang sakit adek, kenapa Abang yang di suntik "
Tak lama Cavero dan Lana datang membawa pesanan Alluca, akhir nya Azzo terselamatkan dari pertanyaan Alluca kapan bisa pulang.
" papih kalau kesini tidak bisa bawa adek pulang lebih baik papih pulang saja sama daddy" ucap Alluca dan memajukan bibir mungil nya
Tawa Cavero pecah seketika pantas saja anak ini dari tadi manyun karena mau pulang tapi ulah Azzo yang terus menunda nya " ayo kalau gitu kita pulang sekarang" ucap Cavero
" tapi tangan adek masih ada infus nya " rengek Alluca
" Kau mau aku yang melepaskan infus nya atau Raizel yang melepaskan nya ? tanya Cavero ke Azzo yang duduk disebelah Alluca
" Sebentar lagi juga Raizel datang " jawab Azzo
Cavero mengendong Alluca setelah Lana selesai menyuapi cemilan.
" Sebentar lagi kita pulang biar saja daddy mu yang disini mungkin dia ingin di infus juga "
Alluca hanya diam saja, bukan tak mau di rumah sakit tapi lebih enak dimansion. Tak lama Ragnala dan Raizel datang sesuai janji Cavero infusan Alluca dilepaskan oleh Ragnala.
" Tidak sakit kan infus nya dilepas? Kakak kasih plester dino biar cepat sembuh "
Alluca tersenyum dan mencium pipi Nala " makasi kakak..adek suka sama plester nya "
"'hmm..gimana dad, apa keputusan opa apa jadi cek DNA nya ?"
Azzo tak menjawab padahal Agathon sudah memberi nya izin, kalau benar itu cucu nya berarti Alluca cucu bungsu Daneswara dan harus lebih penjagaan untuk kesayangan mereka.
" Lakukan lah..biar kan daddy mu juga tau hasil yang sebenarnya " ucap Cavero
" Alluca nanti sebelum pulang, kakak Nala mau suntik adek sebentar boleh ya "
" Memang nya adek masih sakit ?"
" Enggak sayang, cuma kasih vitamin saja biar tambah sehat lagi ya "
Alluca hanya mengangguk dan memeluk erat Cavero, Raizel dan Ragnala segera mempersiapkan agar alluca cepat pulang juga ke mansion.
" tahan sebentar ya, gak sakit kok nanti kakak belikan mainan yang banyak "
Alluca dipeluk Cavero dan tangan satunya di usap lembut Azzo, walaupun cuma sebentar tetap saja bagi Alluca itu sakit dan hampir menangis kalau Cavero tidak cepat membujuk nya.
" dek lain kali kalau ada orang yang gak kenal jangan langsung bicara ya, tunggu daddy atau lain nya biar gak ke ulang kejadian kemarin " ucap Raizel
" Iya maaf ya..adek juga gak tau kalau es krim nya ditukar, sebelum nya adek juga pernah dikasih balon waktu main sama Abang Almeer "
" Kapan? Siapa orang, apa adek kenal ?" tanya Azzo
Alluca menggelengkan kepalanya " Waktu daddy titipin adek ke rumah sakit terus ada Abang Almeer, adek di ajak ke taman terus adek dikasih balon sama om tapi gak tau nama nya "
KAMU SEDANG MEMBACA
Alluca
Teen FictionBrothership not BL/BxB Dia Alluca bocah laki-laki yang imut dan polos berusia 11tahun, tapi tidak ada yang mengharapkan nya bahkan dia dianggap tidak ada oleh keluarganya. Hidup dengan berpindah-pindah dan sendirian dijalanan, untuk makan pun kadang...