Pertemuan

801 95 12
                                    

"bukalah di kamarmu, dan berikan jawabannya bila kamu siap" - suster

gita pun kembali ke kamarnya dengan membawa surat itu, dengan muka yang sangat kebingunan.

tiba di dalam kamar, gita duduk diatas kasurnya menyilangkan kakinya dan menatap surat itu, dalam hatinya dia ragu ingin membacanya namun dia sangat penasaran apa isi dalam surat itu, dengan keberanian gita pun menyobek pinggiran amplop surat itu dengan hati-hati.

deg 

deg

deg

gita pun mengeluarkan isi surat itu, terdapat beberapa macam dalam situ, ada secarik kertas dan 2 buah foto, gita pun memperhatikan foto itu terdapat satu buah keluarga terdiri dari tiga orang anak perempuan dan dua orang dewasa dengan latar belakang rumah yang sangat mewah, dan sepertinya salah satu orang dewasa itu sedang mengandung.

raut muka gita pun mulai berkaca-kaca dan dalam hatinya berbicara "apakah ini keluargaku duluuuuuu, apakah ini aku di dalam perut ituu" ucap gita.

dan dia pun melihat satu foto lagi, itu berisikan foto USG seseorang bayi, gita pun meletakan foto itu dan mulai membuka surat itu dan membacanya.

POV isi dalam surat

hallo sayang....

pertama maafkan aku sebagai ayah yang tidak bisa menjaga mu dan memberikan kasih sayang yang seharus nya kamu terima, tapi percayalah ini aku lakukan untuk tetap menjaga mu.

aku tahu aku tidak pantas untuk kamu sebut ayah, tapi kamu harus tau kamu adalah seorang yang ayah sayangi melebihi nyawa ayah sendiri.

maafkan ayah sekali lagi.....

kakek  kamu adalah seorang milyuner dunia saat dia tewas perebutan harta lansung menjadi masalah utama, namun dalam surat waris kakek dia memberikan separuh hartanya untuk kamu, karena kamu adalah cucu yang sangat dia nantikan.

karena itu kakak dan adik ayah tidak setuju atas itu, dan pengacara memberikan info kalau sang ahli waris di nyatakan meninggal maka harta tersebut akan kembali di bagi rata atau bila anak itu selamat kalian harus meminta dia untuk menyetujui surat tanda tangan persetujuan bila dia meninggal waris itu jatuh ke tangan kalian.

dari situ banyak yang memburu dirimu, karena hal itu kami memalsukan kematian kamu namun, ada yang mengetahui hal tersebut dan mencoba mengambil nyawa kamu saat kami mencoba bersembunyi.

maka dengan berat hati, ayah melakukan ini menaruh kamu di tempat yang bahkan siapa pun tidak ada yang mengenalimu.

maaf ayah selalu menyayangi mu.

ibu dan kakak-kakakmu juga sangat menyayangi mu.

bila kamu membaca ini dan ayah sudah tidak ada didunia ini cari nama ini "Shani Indirto"

dia akan melindungimu, menggantikan ayah yang tidak becus ini.

-Ardhi Indirto-

setelah membaca itu gita pun merasa marah dan kesal dia berlari dan menuju keruangan suster, tiba di ruangannya gita lansung melempar surat itu ke lantai di depan susternya.

"kenapa suster baru memberi tahukannya sekarang" - ucap gita

"suster tau betapa aku meng inginkan keluarga, dan ternyata aku punya!!- gita dengan nada teriak dan emosinya

"gitaaa...biar saya jelaskan, kamu duduk" - suster

"kenapaaaa...kenapaaaaa" -gita sambil menangis

"gitaaa...bukan saya tidak mau, tapi kamu harus tau ini demi kebaikanmu"- suster

"kebaikan...hahahha" ucap gita sinis dengan wajah yang sudah dialiri air mata yang tumpah

gita pun keluar dari ruangan itu dan berlari keluar dari panti menuju jalan raya, suster yang melihatnya dari jauh pun hanya bisa menatap kepergian gita.

gita berhenti di halte bus yang biasa dia naiki untuk berangkat ke sekolah, namun karena waktu operasional bus hanya sampai jam 6 sore, gita pun hanya terdiam di halte itu dengan menatap jalan dan meringkukan kakinnya untuk menahan dinginnya malam.

tak terasa gita pun tertidur di halte itu tanpa sadar gita terbangun mendengar klakson bus. gita menyadari pun lansung masuk ke dalam bus dengan pakaian masih dengan baju tidurnya. 

dia pun turun di depan sekolahnya, namun gita tidak ada niatan untuk masuk dia hanya ingin menunggu seseorang.

dengan perut kelaperan gita pun terus menunggu hingga menunjukan jam 10:00 am gita pun sudah sangat lemas, saat dia merasa menyerah dan ingin balik ternyata mobil shani lewat ingin memasuki gerbang sekolah, disaat itu juga gita berlari dan menghadang mobil itu.

ckiiiiittttttttttt " suara mobil mengerem tiba tiba"

"ada apa pak" - shani

"ini bu, ada anak yang menghadang mobil" - ucap driver

shani pun turun dari mobilnya dan betapa kagetnya dia melihat gita dengan tampilan lusuh dengan mata sembab

"gitaaaa, kamu kenapa" - ucap shani panik

gita pun berjalan mendekati shani dan lansung mentap matanya sambil melihatkan surat yang di tangannya kepada shani.

"Kamu apakah benar shani indirto"-ucap gita

"hah, iiya itu saya" - ucap shani

"jaddi......tiba-tiba pandangan gita gelap dan gita lansung terjatuh, untungnya saat jatuh shani lansung menahan tubuh gita".

shani pun lansung menyuruh satpam sekolah untuk mengendong gita dan membawanya kedalam mobil untuk di bawa ke RS.

"gitaaa bangun gitaa" - ucap shani dengan mengelus pipi gita dengan lembut

"pak tolong cepetan ya" - ucap shani

-tiba di rumah sakit, gita di bawa lansung ke UGD dan lansung dilakukan pemeriksaan-

"dok bagaimana dengan adik saya dok" - shani

"tenang mba, adik mbak hanya kecapean dan sepertinya dia juga belum makan dan asam lambungnya dia kambuh, sudah saya kasih pereda nyeri, sebentar lagi juga akan bangun, tapi harus di rawat dulu untuk pemeriksaan lebih lanjut"

baik dok, terima kasih" - shani

"baik saya tinggal" 

setelah itu gita di pindahkan keruangan president untuk rawat inap, shani pun memberitahukan kepada keluarganya.

saat pemindahan gita selesai, suster penjaga pun memberikan sesuatu kepada shani.

"maaf ka, ini tadi ada di tangan adiknya" 

"terima kasih"

shani pun melihat surat itu, dan dia ingat bahwa sebelum gita pingsan gita memperlihatkan surat itu, shani pun membuka dan membaca surat itu, saat membaca air mata shani pun mengalir deras.

shani menutup surat itu dan duduk di samping bangsal gita dan menggengam tangan gita,

"dek....." - shani





Hehe lanjut kebosanan tadi sore, semoga suka yaa maaf kalau ceritanya ada yang kurang nyambung atau gimana gitu...

Jangan lupa komen yaa gimana pendapat kalian ttng ceritannya 😁

"Aku dan Mereka"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang