pendekatan part 2

907 90 12
                                    

Gemashnya"- ucap shani

setelah perdebatan udang itu akhirnya gita mulai mengantuk karena perut sudah kenyang, tapi sebelum itu dia ingat...dia belum memberi kabar keberadaanya pada suster di panti dan teman temannya, "pasti mereka khawatir" ucap batin gita.

gita mencari ke kiri dan kanan samping badan dia dan dia tidak menemukan apa yang dia cari.

"ah iyaa...waktu aku samperin ci shani aku lansung lari begitu saja tanpa membawa apapun" - ucap dalam hati gita 

"hmmm gimana ya...apa aku pinjem telfon mereka...ah jangan pasti ada telfon umum kan di rumah sakit ini...iyaaa kesana dulu deh" -ucap gita seraya bangun dari tidurnya dan mencoba turun dari brankar.

shani yang menyadari gita yang ingin turun dari kasur lansung mencoba menghentikannya.

"eh eh eh kamu mau kemana adeee....." -ucap shani sambil menahan badan gita yang mencoba turun kasur.

"dih ade...ade...gausah aneh aneh manggilnya...." -ucap gita dengan nada dinginnya

"minggir, saya ada keperluan..." -ucap gita dan mencoba menepis tangan shani yang menahan badannya turun

"kamu mau kemana dulu, kalau mau ke kamar mandi ayoo saya temani" -shani

"gausah..."- gita

"adeeekkkkkk sini sama kakak aja yaaa" - feni yang lansung memeluk gita

"hadehhh ini lagi, kamu tuh apasih adekk tcih" - ucap gita dingin

"dah minggir saya mau keluar mau cari udara segar " -ucap gita dan turun dari kasurnya

"yaudah bentar ambil kursi roda dulu ya" - shani

"terus kita ke taman" -shani

"saya bisa sendiri" - dan berjalan keluar kamar sambil mendorong infusannya

hmmm telfon umum dimana ya, apa pinjem sama penjaga di sini aja ya "pikiran gita"

"mpeennn ayook susul adeek" -teriak shani dan tak ada jawaban dari feni

shani menengok ke belakang dan tidak menemukan feni 

"loh mpeen mana, loh kursi rodannya mana...jangann jangannn" - ucap shani dan lansung pergi menyusul gita

"hmm ke arah mana ya kiri apa kanan yaa" - shani

"adeeeekkk duduk " - ucap feni yang ternyata lansung menyusul gita dari belakang

gita tidak menghiraukan feni dan terus memutari ruangan mencari keberandaan telfon

"adeekkk duduk atau aku suruh suster angkat kamu dan balik ke kamar" -ucap feni tegas

gita pun membalikan badannya dan menatap feni, dalam hati gita berkelit persaan kalau dia tau feni kesal karena tingkahnya tapii bila dia  menuruti feni akan susah untuknya memijam telfon namun bila tak menuruti feni gita tau posisinya akan bahaya dan dipaksa balik keruangannya.

"hmmm baiklah" - gita pun duduk di kursi roda

"hah hah huh hah...hosh hosh..kaliann...ini hah hah...aku cari keman mana..hufth hah hah...ternyata disini,kamu juga mpeen tinggalin cici" -ucap shani yang ngos ngosan

"hehe cici maafin mpeen ya, mpeen cuma ngejar gita biar dia ga jalan sendiri: - feni

"nih gita udah duduk kan" -feni

"adeekk kamu juga jangan gitu ya sayang" -ucap shani ke gita sambil mencoel hidung gita

"heheh gemash deh kalau nurut gini" -shani

"Aku dan Mereka"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang