Mereka bergidik ngeri saat mata mereka berkeliling memandang sekitar. Seandainya mereka tiba disini saat matahari masih bersinar terang, yakinlah jika pemandangan hutan ini akan jauh lebih indah. Dedaunan yang rimbun dan hijau, pohon-pohon kuno yang menjulang tinggi serta semilir angin yang seakan membacakan dongeng. Namun sayangnya itu menjadi hal yang mengerikan ketika malam datang.
"Harus kemanakah kita sekarang?" Tanya Keant yang keluar paling akhir. Pintu itu bergerak dan menutup dengan sendirinya. Mereka semua menoleh kebelakang, mengamati bagaimana ukiran rune dan simbol itu berkilauan dalam cahaya yang memudar.
"Kurasa pilih kanan" kata James spontan.
Mereka yang juga tidak tahu arah akhirnya menyetujui dan mengambil jalan kanan. Mengikuti jalan yang semuanya di tumbuhi rumput, tak ada bekas lalu lalang. Tak mereka temui sedikitpun jalan keluar dari hutan ini setelah setidaknya menempuh 30 menit perjalanan. Sunny sudah mulai mengomel, menepuki lengannya yang digigiti nyamuk.
"Seharusnya kita ambil kiri" keluh Keant lalu dia terdiam saat mendengar suara lebih jauh ke dalam hutan, "Firasatku saja atau kalian juga mendengar suara ribut ribut serta suara seperti orang sedang menempa besi?"
"Yah aku juga dengar, waspadalah" Kevin berbisik dengan posisi sigap. Dia menelan ludah dengan degup jantung kencang.
Alih alih pergi menjauh, mereka dengan segala rasa penasaran mereka yang mungkin akan membawa malapetaka itu malah melangkah lebih dekat menuju sumber suara. Mereka mengendap lalu menunduk dibalik sebuah pohon besar yang tumbang.
"Tidak mungkin" Valencia mendesis sambil menutup kedua mulutnya dengan tangan ketika dia melihat apa yang jauh di depan mereka.
Makhluk dengan tubuh yang tinggi dan ramping, berkulit cerah dan telinga runcing yang menjadi ciri khas mereka. Pakaian mereka yang terbuat dari serat alami yang ditenun dengan benang perak dan emas. Para elf. Mereka sedang berlatih bersama beberapa kurcaci.
Di halaman terlihat para kurcaci juga sama sibuknya. makhluk kerdil berjanggut itu sibuk memukul mukulkan palu keatas logam yang sedang mereka tempa. Api api berkobar, mereka melelehkan logam dan menuangkannya kedalam cetakan. Beberapa dari mereka janggutnya seperti terbakar, mungkin karena tak sengaja bersenggolan dengan api.
"Katakan padaku bahwa kita bermimpi?" Kevin mendesis pelan. Dia terlalu kaget pada apa yang mereka lihat. Jelas sekali jika makhluk makhluk itu terlihat sedang mempersiapkan diri untuk sesuatu yang lebih besar.
Jane tak bisa tidak menyimpulkan begitu, dia terpikir apa mungkin dulu Jason dan sekutunya mengetahui hal ini? Dan hal ini juga terendus oleh Arthur si bengis itu belakangan ini? Jane mengeratkan cengkeraman kukunya pada kulit pohon yang lembab dan lapuk, "Aku harus pulang" gumannya.
Mereka berbalik arah, mengendap endap dengan setenang mungkin, lalu saat sudah jauh semuanya berlari kencang. Tak ada waktu untuk bersantai saat mereka melihat sesuatu yang mengerikan akan terjadi tepat di depan mata. Berlari dalam kegelapan dan hanya mengandalkan penerangan cahaya bulan. Beberapa kali tersandung lalu berdiri lagi.
"Ohh aku tidak kuat! kita jalan cepat saja!" seru kate dengan suara yang tidak terlalu keras. Dibelakangnya, Gwen dan sunny sedang dalam posisi yang sama. Membungkuk dengan bertumpu pada lutut.
Mereka berhenti, mengatur nafas masing masing, Kevin merogoh tas Sunny dan meraih air minum di dalamnya. Hanya sunny yang membawa air minum, mengingat mereka semua mengira jalan ini akan menembus pada daerah perkotaan di belakang bukit easton begitu mereka keluar.
"Aku bisa mengeluarkan cahaya dari tanganku jikalau ini terlalu gelap" kata Sunny sambil membuka lebar satu telapak tangannya. Sebuah cahaya tak begitu terang muncul dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERDALE
ФэнтезиBeribu ribu tahun yang lalu, saat peperangan antara manusia dengan makhluk mitologi lain terjadi secara besar. didesak dengan kekalahan, manusia akhirnya meminta bantuan kepada dewa. Mereka mendapatkan kekuatan ajaib, yang kemudian mampu membinasaka...