"Kau menyetujuinya?! Kau gila yah!"
Suara Jane menggema di dalam ruangan bernuansa gelap itu. Dia jatuh terduduk diatas kasurnya sambil memijit pelipis.
"Aku tidak punya pilihan lain, raja sudah berkata begitu, kita bisa apa?" Arthur menghela nafas gusar, tapi Jane tak menemukan sedikitpun nada gusar di dalam suaranya. Ekspresinya masih sama seperti terakhir kali dia bicara pada Jane, seakan ini bukan hal besar.
Jane menoleh pada Arthur, mengamati penampilannya yang kusut, lengan jubahnya robek seperti bekas sayatan dengan darahnya yang mengering yang bahkan belum sempat dia bersihkan, "Kau tidak membersihkan diri dulu setelah kembali?"
"Aku langsung menemui raja dan menemuimu"
Jane beranjak setelah mendengus sebal, membuka lemari di sudut ruangan dan mengambil sebuah pot kecil dari keramik berisi tumbuhan yang telah di tumbuk jadi halus dan selembar kain bersih, "Setidaknya obati dulu lukamu" jane menarik lengan Arthur, lukanya sejajar tepat di depan mata Jane ketika dia membersihkan luka itu dan merobek lengan baju Arthur lebih besar saat dia hendak menempelkan obat itu dan melilit ya dengan kain tipis bersih berwarna putih.
Arthur sejak tadi tak melepaskan sedikitpun pandangannya pada Jane. Dia membuang muka saat jane melangkah mundur ketika dia telah selesai, "Padahal bisa kulakukan sendiri. Tapi terima kasih"
Jane tak menjawab dan meletakkan kembali pot keramik itu kedalam lemari. Berkata tanpa menoleh, "Pergilah jika sudah tidak ada yang ingin kau bicarakan"
"benarkah yang dikatakan raja? Jika kau melihat para elf dan kurcaci?" Jane mengangguk saat dia berbalik. Raut wajah Arthur berubah menjadi lebih serius, rahangnya menegang karena rasa khawatir, "Kalau begitu ini sudah jelas"
Jane mengangkat sedikit sudut bibirnya sekilas. Benar dugaannya jika selama ini Arthur sudah tau. Jane menatap Arthur dengan wajah terkejut sedetik kemudian ketika dia menyadari sesuatu, "Kalau begitu tujuan kau mencari kristal itu karena.."
Arthur mengangguk, "Dugaanmu benar.. Mereka mencoba mencari kristal itu, awalnya aku tidak yakin siapa tapi sekarang jelas, seperti yang kau lihat, mereka butuh kekuatan lebih untuk berperang. Pasukan mereka tak banyak, karena itulah kita tak menyadarinya"
Jane sekali lagi telah salah paham padanya.
"Aku sudah membongkar hampir keseluruh istana selama dua hari ini, tapi tidak ada jejak sedikitpun yang ditinggalkan Jason" Keluh jane mengingat usahanya dua hari ini yang selalu curi curi celah dari pelayan dan pengawal yang sibuk mengikutinya kesana kemari. Jujur jane merasa bosan dengan rutinitasnya di sini, dua hari saja sudah bagaikan dua bulan rasanya.
"Kau meyakini Jason masih hidup bukan?" Tanya Jane tiba-tiba. Dia mengangguk dengan wajah sedih lalu menatap Arthur dengan penuh ambisi, "Aku akan bawa dia kembali,"
"Hanya dalam waktu 5 hari itu tidak mungkin" Komentar Arthur.
Jane berjalan mendekat padanya, "Jika tidak berhasil kau bisa membantuku kabur dari sini sebelum 5 hari"
Hanya sisa 5 hari lagi sampai hari pernikahan mereka. Jane dengan penuh, berharap sebelum hari itu tiba dia bisa menemukan petunjuk yang bisa membawanya kepada Jason. karena itu satu satunya cara agar dia bisa terlepas dari ini semua. Mengembalikan posisi ke semula, Jason sebagai putra mahkota dan dia hanyalah tuan putri. Sudah cukup.
Untuk keseperkian detik Arthur tak bergeming ditempatnya. Dia sendiri bingung, dia ingin membantu tapi dia juga tidak ingin. Karena dia merasa sangat tidak masalah dengan pernikahan ini.
Tak ingin menghabiskan waktu terbuang sia sia Jane melenggang pergi begitu saja meninggalkan Arthur di kamar itu. Tujuannya sekarang adalah perpustakaan. tempat favorit Jason diistana ini hanya kamarnya, lapangan berlatih dan perpustakaan. Jane merutuki dirinya sendiri sepanjang jalan, kenapa tak terpikirkan olehnya untuk membuka satu persatu buku di perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERDALE
FantasyBeribu ribu tahun yang lalu, saat peperangan antara manusia dengan makhluk mitologi lain terjadi secara besar. didesak dengan kekalahan, manusia akhirnya meminta bantuan kepada dewa. Mereka mendapatkan kekuatan ajaib, yang kemudian mampu membinasaka...