MANHATTAN SINS (ATEEZ BXB EROTICA)

Crossed Lines (San x Seonghwa)

::

Manhattan Sins

Crossed Lines

(San x Seonghwa)

:

.

Pening, teramat.

Seonghwa tak menyangka bahwa hal seperti ini akan terjadi. Sesuatu yang mengacaukan akal sehatnya sampai dirinya tak bisa untuk berpikir normal lagi. Sesuatu yang membuatnya mempertanyakan hal; benarkah dapat terjadi seperti ini?

Semua bermula secara tak terduga.

Seonghwa tak tahu mengapa dunia di sekelilingnya berubah.

Berawal dari datangnya sebuah bencana, lalu selanjutnya, dirinya menemukan bahwa ia dan teman dari masa kecilnya, San, justru telah menikah di realita ini. 

Sebentar, bukankah ini terdengar seperti omong kosong?

Karena, ya, Seonghwa dan San adalah teman sejak kecil, karena orang tua mereka pun berteman dekat. Seonghwa dan San tak memiliki hubungan lebih, selain pertemanan, dan semua orang mengetahuinya. Sebagai seorang anak dari seseorang terpandang, Seonghwa sadar betul bahwa semua bukan mimpi, ketika dirinya berhasil bertunangan dengan seseorang yang dicintainya.

Hanya saja, sekarang apa?

Semua orang mengatakan bahwa justru Seonghwa dan San telah menikah.

Selagi sosok yang Seonghwa cintai... justru ditangkap polisi, atas dugaan pembunuhan.

Siapa yang dibunuh?

Siapa yang mati?

Jikalau memang mereka berada di realitas yang berbeda, mengapa kenyataannya juga berbeda?

Seonghwa dan San menghabiskan beberapa hari terakhir dalam kebingungan dan kekacauan, sembari mereka harus bersikap sebagaimana orang-orang menganggap mereka. Jika tidak, mungkin hal akan kacau, karena sekali mereka mencoba membantah, hal buruk pada orang lain yang berkaitan akan terjadi.

Terlebih tunangan Seonghwa.

Sehingga sandiwara ini berjalan,

dalam kekacauan pikiran mereka.

Seonghwa dan San baru saja kembali sejak seharian mereka berusaha menjalani kehidupan seperti biasa, yang beruntung sama--kecuali status mereka saja. Lelah dalam usaha mereka untuk mencari, tapi berbohong sebenarnya sudah menjadi lebih mudah, untuk meyakinkan orang-orang yang sempat curiga bahwa mereka adalah orang yang sama.

Saking lelahnya, Seonghwa dan San memilih untuk duduk di sofa ruang tengah mereka dahulu, sambil bertukar informasi. Sudah terbiasa sejak kecil, Seonghwa dan San juga tak mempermasalahkan dekatnya mereka ketika duduk.

Berdempetan.

Saling bersandar.

Berbagi lelah satu sama lainnya.

"Menurutmu... apa Hongjoong bisa keluar dari penjara...?" 

Dari Seonghwa yang membuka percakapan, membuat San mendesahkan napasnya. Sebagai seorang polisi, San sendiri sudah meyakinkan Hongjoong, tunangan Seonghwa sebenarnya, untuk mengikuti dahulu jalan kehidupan mereka sekarang, seraya memikirkan cara bagaimana untuk membuatnya keluar.

"Kasihan..." Seonghwa melanjutkan.

San melirik pada Seonghwa, yang bersandar pada bahunya, seraya menyentuh cincin di jari manisnya. Sedangkan pasangan dari cincin tersebut, ada di jari manis San sendiri. "Kita pasti bisa menemukan cara..."