Setelah membereskan rumah seharian penuh, aku kebosanan di depan televisi. Sampah makanan berkumpul menjadi satu sedangkan beberapa gelas terisi dan ada juga yang kosong.
"Hahh... Bosannya kemana ya. . ." Kataku pada diriku sendiri
Aku menjatuhkan diriku, tak lupa meneggelamkan wajah di bantal sofa. "Hahhhhhh..... Bosan" rengek ku
Ketika aku menenggelamkan wajahku di bantal, terlintas benak untuk jalan jalan. Aku dengan cepat meraih benda pipih yang bernama handphone itu, dengan lihai tanganku mengirimkan pesan kepada Taehoon, kekasihnya.
Setelah mengirim pesan tersebut, aku berlari menuju pintu. Tanganku memegang gagang pintu dan membukanya. Di depan pintu menampilkan Taehoon yang sedang duduk diantara anak tangga, kepalanya terputar dan menatapku.
"Cepetan, mau jalan jalan kemana?" Ucapnya singkat, padat dan jelas
Taehoon memakai jaket pemberian dariku, pemberian pertama kali mensive. Dengan celana pendek yang ia kenakan, tak lupa dengan sendal favorit yang ia gunakan.
"Kalau jadi jalan itu ngomong, biar aku siap siap" Ocehku pada Taehoon "Tunggu sebentar"
Aku memasuki rumah kembali, berlari ke lantai atas yang berisikan kamarku saja. Aku ke arah gantungan baju, gantungan baju berisikan khusus jaket saja. Aku mengambil jaket pendek dengan 1 kancing berwarna biru laut, aku langsung memakainya sembari berjalan.
Taehoon berdiri tepat di depan pintu, aku yang fokus pada handphone ku tak sengaja menabrak dada bidangnya. Aku terhuyung ke belakang, namun dengan cepat Taehoon menarikku kedalam pelukan.
Aku membeku dan mengerjapkan mataku berkali kali "Aaaaa kau so sweet sekali" ucapku dengan nada jail padanya
Taehoon langsung mendorong pinggangku sedikit, aku terhuyung kebelakang secara perlahan. Tatapannya dingin seperti biasa, tatapan yang tampak tidak peduli.
"Kemana?" Tanyanya padaku
"Jalan jalan saja, aku mau beli makanan, kita ke supermarket saja ya. Temani aku belanja" Jawabku padanya
Selama jalan jalan, Shintya lah yang banyak bicara. Taehoon hanya berbicara sepentingnya bahkan berdehem saja. Walaupun begitu Taehoon membayarkan belanjaan dan kini membawa belanjaan Shintya.
"Kau tidak romantis sekali."
"Lalu?"
"Besok jalan jalan lagi ya? Ya ya ya ya ya ya please... " Pintaku pada Taehoon sembari bergelayut di tangan nya yang kekar
"Nggak, gue ada latihan" jawabnya tegas
Aku mempoutkan bibirku, lalu berjalan lebih cepat meninggalkan Taehoon, Taehoon yang tertinggal hanya tersenyum. Walaupun ia dingin dan cuek, ia suka menggoda pacarnya agar cemberut.
Sesampai di depan rumah, aku membuka pintu.
Klek..
Klek..Jgrek..
Aku membuka kan pintu dan masuk, ketika aku menoleh hanya ada plastik belanjaan ku. Pengelihatan ku mencari Taehoon di sekitar rumahku, bahkan aku keluar dari lingkungan rumahku dan melihat lihat kembali. Tidak ada?
"Taehoon?" Pekikku kecil sembari melihat sana kesini
Hening. . .
Tidak ada apapun selain jalanan sepi . . .
Aku malahan menemukan tetanggaku yang menyapu, ia tersenyum padaku begitupun aku memberikan senyumanku padanya.
Aku menghela nafas, apa yang aku harapkan dari Taehoon? Akan di bujuk? Mana mungkin...
Aku berjalan menuju rumah, tak lupa menutup gerbang. Langkahku pijakan di anak tangga, lalu masuk ke dalam rumah bersama plastik berisikan belanjaan makanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend ( Taehoon Seong )
Teen FictionMenceritakan tentang Shintya yang memiliki kekasih yang super super dingin bahkan cuek, sudah lama mereka menjalin hubungan sehingga Shintya sudah terbiasa dengan tingkah laku Taehoon. ia sudah mengerti sifat, tingkah laku bahkan nada bicara Taehoon...