00.03

104 9 0
                                    

Happy reading chingu
.

.

.

Hari ini heesa sangat sibuk di kafe karna begitu banyak pelanggan yg datang sudah hampir setengah jam heesa tak berhenti dan akhirnya waktu istirahat pun tiba

Saat dia akan menikmati makan siangnya tiba-tiba saja handphone nya berdering, sepertinya ada yg menelepon, heesa pun segera menarik ponselnya dari saku celana dan melihat siapa yg menelponnya

Ia cukup terkejut dan malas untuk mengangkat telpon itu tapi karna ia masih punya hati jadi ia angkat saja

Papa
Heesa kamu bisa bilangin adik kamu gk? Papa malu selalu di panggil terus ke sekolah karna jayden selalu buat ulah.kamu bilang sama pihak sekolah sekali lagi wali jayden itu kamu bukan papa lagi jadi papa gk mau tau tentang urusan kalian lagi jangan bikin malu papa lagi ingatt.

Tut..tutt ...

Belum sempat heesa mengucapkan satu kata telepon sudah di matikan secara sepihak. Heesa menghembuskan nafasnya kasar entah ulah apa lagi yg di buat oleh jayden

Heesa jadi tak nafsu makan ia memilih untuk pamit pulang lebih awal kepada pemilik kafe dan untungnya ia di perbolehkan

Heesa sampai di rumah tepat pukul 19.45 malam, ia masuk ke dalam rumah dan terlihat lah dua adiknya yg sedang bermain gem bersama

"Jayden lu ikut gue, ada yg mau gue omongin" ucap heesa dingin

Jayden pun tampak bingung tanpa tau atas kesalahannya ia pun menurut mengikuti heesa ke luar

"GUE UDAH BILANG AMA LU UNTUK GK BUAT MASALAH JAY, TADI PAPA NELPON GUE DAN DIA MARAH-MARAH, GUE UDH BILANG STOP IKUT TAURAN" bentak heesa yg sedari tadi menahan emosi

Jayden hanya diam dan menundukkan kepalanya walaupun terlihat dari raut wajahnya ia tak  memperdulikan tentang ayahnya yg marah

"Udah gue bilang jangan buat beban gue makin beratt, gue gk mau berurusan lagi sama papa jay, gue capekk, jangan nyusahin gue plis" lirih heesa yg kini suaranya sudah mulai parau

Ucapan heesa cukup ngebuat hati kecil jayden menangis, benar tak seharusnya ia membuat masalah, itu akan menjadi beban untuk heesa

"Maaf" lirih jay pelan

"Gue bukan bilng lu beban buat gue enggak, tapi setidaknya lu ngertiin posisi gue jay, stop buat masalah lu harus fokus sekolah apalagi lu bntar lgi bkl lulus, lu harus pikirin itu"

"Emng lu gk kasian ngeliat gue ap? Sekali aja lu dengerin gue, Gue gk mau berurusan sama papa " lanjutnya

"Gue juga gk mau berurusan sama manusia bejat kek dia, Gue gk ada nyuruh dia buat datang ke sekolah" ucap jayden

"Tapi pihak sekolah yg nyuruh dia jay dan jug_"

"Gue gk peduli siapa suru dia penuhin panggilan itu" jawab jayden lalu ia meninggalkan heesa yg masih terdiam membeku

"ARKKK BANGSTTT, KNP HIDUP GUE KANYAK GINI GUE CAPEK"
Teriaknya yg kini heesa mulai duduk bersimpuh dengan kepala menunduk dan setetes cairan bening menetes membasahi pipinya

Jaky yg sedari tadi melihat itu pun merasa sangat kasihan kepada sang kk ia mencoba untuk menghampiri namun saat ia akan melangkahkan kakinya heesa sudah duluan berdiri dan langsung menaiki motornya dan pergi

•••••

Pagi ini jaky melihat tak ada satupun orang yg berada di meja makan biasanya heesa atau jayden sudah ddk di sana menunggu dirinya namun kini tak ada seorang pun

Jaky pun mencoba untuk mencari keberadaan kedua kknya namun nihil tak ada orang di rumah ini selain dirinya

Jaky kini duduk lemas tak ada nafsu makan pada dirinya pagi ini
"Bunda jaky sendiri, jaky kangen bunda" lirihnya pelan

Setelah makan dengan beberapa suap jaky pun memutuskan untuk berangkat sendiri menuju sekolah
Jaky adalah anak yg rajin

Jayden sebenarnya sudah berangkat lebih awal ke sekolah sedangkan heesa ia juga sudah berangkat subuh tadi jadi jaky sendirian di rumah

Jaky kini tengah berjalan sendiri di pinggir jalan ia memutuskan untuk berjalan saja karna ia malas untuk menyambung bus karna itu akan membuang-buang uangnya jaraknya kini tak terlalu jauh jadi dengan berjalan kaki pun bisa

Saat jaky asik berjalan sambil bersenandung tiba-tiba saja ada mobil yg menepi tepat di depannya, jaky cukup bingung ia memiringkan kepalanya

Dan keluar lah seorang pria yg sangat familiar bagi jaky dari dalam mobil mewah itu. Pria itu adalah danu papa dari jaky jayden dan juga heesa

Danu melangkah menuju jaky yg kini terpaku di tempat, raut wajah jaky berubah penuh dengan kebencian terhadap sang papa

Danu memeluk sang putra bungsu yg sangat ia rindukan dan ia sayangi
"Jaky papa kangen sama kamu"

Jaky mencoba untuk mundur dan melepaskan pelukannya
"Lepass papa jahat, jaky gk mau ketemu papa lagi" ucapnya dengan tatapan tajam

"Papa sayang sama jaky, papa gk mungkin jahatin jaky, jaky tinggal sama papanya" danu mencoba merayu anak bungsunya itu

"ENGGAKKK JAKY GK AKAN MAU BALIK KE RUMAH ITU!!" Teriak jaky penuh amarah

"PAPA JAHAT, PAPA UDAH BUAT HIDUP JAKY SAMA ABG JAKY MENDERITA, PAPA LIAT SEKARANG KK HEESA KERJA MATI-MATIAN DAN RELA PUTUS SEKOLAH DEMI JAKY DAN BG JAYDEN, TAPI PAPA MALAH AMBIL TABUNGAN BUNDA YG UDAH DI KASIH SAMA BG HEESA ITU PAPA BILNG KALAU PAPA SAYANG SAMA JAKY? ITU YG PAPA BILNG KALAU PAPA GK MUNGKIN JAHAT SAMA KITA!!! ITU!!"  Tangis jaky seketika pecah

"PAPA BENER-BENER JAHAT JAKY GK MAU LIHAT PAPA LAGI, PAPA TEGA SAMA BG HEESA DAN BG JAYDEN " lanjutnya

Danu tak bisa berkata-kata lagi ia kalah telak memang ia benar-benar jahat tapi hatinya sangat egois dan serakah jadi itu semua gk akan membuat dirinya menyukai kedua putranya selain jaky

Jaky pun berlari meninggalkan danu dengan muka yg sudah memerah dan basa menuju sekolahnya

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wounded three brothers [END'] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang