00.02

100 11 0
                                    

Happy reading
.

.

.

Pagi ini jaky turun dengan seragam sekolah yg rapi ia mencari-cari seseorang namun ia tak menemukannya

"Bg jayden bg heesa mana?" Tanyanya pada jayden yg sedang makan di meja makan

"Sini lu sarapan, bg heesa dah berangkat kerja tadi dia gk sempat pamit ama lu karna dia buru-buru dah di telpon tadi sama bos nya" jawab jayden

Jaky menganggukkan kepalanya mengerti lalu ia  menuruti perkataan jayden ia segera duduk dan makan

"Jak ntar pulang sekolah lu pulang sendiri ya gue ada urusan soalnya" ucap jayden yang membuat sang empu menaikkan satu alisnya

"Lu mau kemana? Jan buat ulah lu jangan jadi beban bg heesa"

"Enggak, gue beneran ada urusan sebentar, lu jangan kemana-mana ya lu di rumah aja tunggu gue pulang"

Jaky hanya mengangguk. Dan setelah selesai makan mereka berdua pun berangkat ke sekolah

Setelah pulang sekolah jaky kini berjalan sendiri menyusuri jln karna jayden ada urusan, jaky tak pulang ke rumah ia berniat untuk mengunjungi sang bunda ia segera pergi ke suatu pemakaman umum di mana sang bunda di kebumikan

Sementara jayden urusan dia adalah mencari ulah, saat ini dia sedang ikut tauran dengan teman-temannya

Jaky duduk bersimpuh di hadapan makam sang bunda kini matanya sudah mulai berkaca-kaca

"Bun jaky datang mau nagih janji bunda" ucapnya dengan suara bergetar menahan tangis
Ia mengelus lembut nisan yg tertancap di tanah itu

"Bunda bilang kalau jaky dapetin peringkat satu di sklh bunda mau ajak jaky jalan-jalan ke pantai dan sekarang jaky dapat peringkat satu  di sekolah, seharusnya bunda yg datang buat ambil piala jaky tapi karna bunda gk bisa jadinya bg heesa yg datang" jaky semakin menundukkan kepalanya tetesan air matanya kini membasahi pipinya rasa sesak kini mulai menjalar ke seluruh tubuhnya

Ia menggenggam erat tanah dan mulai menangis sejadi-jadinya, ia sangat rindu kepada sosok sang ibu yg selalu menemaninya saat tidur

"Bunda tau kk hesa sekarang putus sekolah, kk hesa kerja siang malam untuk jaky dan bg jayden biar bisa hidup dengan baik, badan bg heesa skrng kurus banget bun gk kayak dulu lagi, jaky kasian banget sama bg heesa jaky juga gk habis pikir sama papa yg tega sama kita, papa sekarang udah punya istri lagi bun,  dan kalau bg jayden dia makin hari makin nakal bun dia sering banget buat bg heesa marah-marah, tapi walaupun gitu bg heesa sabar banget" sesak semakin menjadi-jadi di hati jaky
Sampai pada akhirnya ia tertidur di atas gundukan tanah itu

••••

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 20:45 malam dan jayden baru pulang. Ia masuk ke dalam rumah yg sepi itu ia mulai memanggil -manggil
Nama jaky

"Jaky gue pulang"
"JAK, JAKYY" teriaknya

Namun tak ada sahutan sama sekali
Ia pun mencoba mengecek ke kamar namun tak ada siapapun di dalam ia pun mulai panik

"Lu kemna sih jak, udah gue bilang lu jangan kemana-mana" ucapnya frustasi

Ia pun segera menaiki motornya dan mulai mencari jaky di sekeliling jalan
Namun hasilnya nihil

Dengan terpaksa ia harus menghubungi heesa dan ia harus menerima kalau dia akan di maki-maki oleh heesa

Bg heesa
Hallo knp?

Jaky gk ada di rumah gue udah cari dia kemana-mana tapi gk ketemu

Bangsttt gue kan udah bilang jangan tinggal dia sendirii!! Trus lu udah coba cari dia?

Udah gue udah keliling buat cari dia tapi gk ketemu, maaf gue tadi ada urusan makanya gue_

Udah sekarang gue bakal bantu cari

Tutt...tutt

Dan panggillan pun berakhir, jayden mengacak kasar rambutnya dan mulai frustasi

"Lu kmna JAKYY" teriaknya

Jayden terus berkeliling tak tentu ini sudah hampir jam sepuluh malam, ia memutuskan untuk pulang
Dan tibanya di rumah ia sudah di sambut oleh heesa

"Gmna? Lu udah ketemu jaky?" Tanya heesa

Jayden menggeleng
"Belum, gue udah cari ke semua tempat tapi nihil"

Heesa meraup wajahnya kasar dan sedetik kemudian ia ingat satu tempat

"Jay lu tunggu di rumah gue tau jaky ada di mana" lalu heesa melesatkan motor dengan cepat

Yah heesa pergi makam sang bunda ia tau ketika adiknya sedang tidak baik-baik jaky akan datang ke sini

Dan benar saja heesa melihat jaky dengan pakaian masih memakai seragam sekolah tertidur di atas gundukan tanah Heesa bernafas lega

Heesa mendekat dan ia bisa liat dari pipi jaky bahwa adiknya habis menangis

"Bun jaky pasti cerita kan tentang heesa sama bunda"

"Heesa mau bawa jaky pulang dulu ya bun, kasian dia sampai tidur di sini" lanjutnya lalu dengan hati-hati heesa mengangkat tubuh jaky ke dalam gendongannya

"Heesa pamit ya bun, heesa janji bakal jagain jayden dan jaky baik-baik"

Setelah itu heesa bersama jaky pulang
Dan setibanya di rumah, heesa langsung menidurkan jaky ke atas kasur

"Maaf" lirih jayden dengan suara pelan

"Jay gue gk larang lu buat main, tapi setidaknya lu antar jaky pulang dulu, gue tadi nemuin dia di makam bunda sendirian dia ketiduran di sana" jawab heesa

Jayden hanya tertekuk menundukkan kepalanya, ia merasa sangat bersalah

"Sekarang lu tolong gantian baju dia, liat bajunya kotor kena tanah gue mau lanjut kerja" lalu heesa pun pergi

"Iyah, Jaky maafin gue "

.

.

.
jakyy jangan buat abg lu khawatir napa

jakyy jangan buat abg lu khawatir napa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wounded three brothers [END'] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang