2.Menginap dirumah Aila!

15 3 1
                                        

Sepulangnya dari sekolah, sheli dan Aila langsung kerumah bersama untuk menjalankan rencana mereka yang mereka bicarakan tadi siang disekolah

Shelli berhasil memanjat tembok rumahnya dengan bantuan Aila, sedangkan Aila berhasil memanjat tembok rumah shelli dengan sendirinya

Dari belakang atau tempat sheli berdiri terlihat ada mama, papa, kakak, Abang, dan adiknya yang tengah berkumpul di teras rumah sambil tertawa-tawa, dan terlihat begitu gembira, layaknya seperti keluarga yang harmonis pada umumnya. Shelli yang melihat itu semua tanpak terpaku dan membisu melihat itu semua. enak ya jadi jadi kak karamel, jadi dek Kalista, jadi bang Arya, disayang sama mama sama papa, sedangkan aku dilupakan begitu saja batin Shelli dengan mata yang masih tertuju pada mereka berlima

Aila yang menyadari hal itu pun langsung berjalan mendekat ke arah Shelli. "Shel, ayok," bisik Aila lalu menarik tangan shelli. Ia melakukan hal itu karna ia tau bahwa shelli sedang sedih, dengan ia melakukan itu, pasti ia akan melupakan kejadian yang baru saja ia lihat, walaupun ia tau bahwa Shelli akan teringat hal itu kembali nanti

Shelli pun berhasil memanjat pintu jendela di kamarnya dengan sendiri. Ia lalu mengambil tas yang lumayan besar, dan membukanya lalu memasukkan baju-baju ke dalam tas itu, mulai dari baju sekolah, hingga empat pasang baju biasa

Setelah selesai, shelli dan Aila lalu buru-buru pergi dari sana, sebelum ada yang melihat. Jika ada yang melihat shelli berada di sana, pasti Shelli tidak dibolehkan untuk pergi dan akan dihukum lagi dengan tanpa perasaan

*****

Sesampainya di rumah Aila, shelli langsung disambut hangat oleh keluarga kecil Aila, sangat berbeda dengan keluarganya yang begitu kejam, boro-boro disambut dengan hangat, bersikap baik pada shelli sekali saja rasanya tidak pernah sepertinya, bahkan bukan sepertinya lagi, tetapi sudah pasti!

Shelli disugukan makanan yang tersusun rapi di meja makan mewah, mulai dari yang asin-asin, yang manis-manis, yang berat-berat hingga yang ringan-ringan ada!, Jika shelli mau, ia hanya tinggal mengambil tanpa membayar sepeserpun

Sangat berbeda dengan yang ada dirumahnya, dirumahnya sendiri shelli justru hanya boleh makan satu kali sehari , dan itu pun setelah mama, papa, kakak,adik, dan abangnya makan. Yaps! Ia hanya makan makanan sisa

*****

"Shel, kamu lagi mikirin apa?" Tanya Aila yang dari tadi melihat shelli yang sedang melamun di balkon

Shelly tidak mendengarkan apa yang diucapkan oleh Aila, ia masih saja tetap berdiri dengan tatapan kosong

Suasana malam yang sunyi dan sejuk, ditambah lagi dengan bisikan-bisikan angin yang begitu sejuk, membuat suasana hatinya benar-benar tenang, tetapi tidak dengan isi pikirannya yang masih sangat amat berantakan bak benang kusut yang tidak bisa diatur lagi

"ASELIA LIANA PUTRI YANG CANTIK DAN IMUT ELEGAN SEPERTI PUTRI DI KERAJAAN!" Pekik Aila

Seketika bisikan-bisikan angin dan suasana yang sunyi itu seketika runyam, pada saat Aila berteriak kesal,seketika suasana sunyi pada saat itu pun pecah

Sontak selipun membalikkan tubuh mungilnya ke arah Aila, untuk melihat seseorang yang berteriak tadi

"Apa?" tanya Shelly lembut

"Sini," jawab Ayla sambil menepuk kasurnya. Mendengar itu Shelli pun langsung berjalan dan duduk di samping Aila

"Gini ya Bu psikolog, kalau ada masalah tuh cerita, jangan dipendam, iya walau agak aneh sih kalau psikolog cerita ke orang, tapi nggak pa-pa setiap orang punya hak untuk berbicara,"ucap Ayla dengan jurus mulut cerewetnya itu

"Jadi gini ya bu dokter Aila, saya tadi itu sedang menikmati hembusan-hembusan angin suasana malam yang sejuk nan tenang, tetapi mengapa Bu Aila malah mengganggu saya..!" Rengek Shelli dengan nada yang kesal

"Jadi gini saya melihat Bu Shelly sedang melamun di balkon, saya panggil lah karena saya tahu kalau Bu Shelly itu banyak pikiran," jelas Aila dengan singkat padat dan jelas

Mendengar perkataan Aila barusan Selly langsung terdiam. "Aila.." panggil Selly dengan air mata yang bergelinang di mata bulat hanzel miliknya itu

"Apa buk Shelly Liana putri?" Tanya Aila. Tanpa sedikit pun aba-aba, Shelly langsung memeluk Aila dengan sangat erat seperti tak ingin lepas dari ataupun ditinggalkan oleh sahabatnya itu

Tangisnya pun seketika pecah diperlukan aila "Aila.. makasih ya udah ngertiin aku, udah jadi tempat cerita aku, udah jadi rumah yang benar-benar rumah buat aku," gumam shelli yang masih berada di dalam pelukan hangat Aila

Suasana saat itu tempat trunyam sesaat hanya, 5 detik saja, "Shelli jangan sungkan-sungkan ya cerita sama aku, kamu itu bukan sahabat aku, lagi tapi saudara kamu,aku juga senang kok kalau kamu jadiin aku rumah kedua buat kamu,dan ingat Shelli Liana Putri itu nggak boleh nyerah, nangis boleh, tapi kamu harus bangkit lagi you strong!" Ucap Aila sambil mengusap-ngusap rambut panjang nan hitam dan lebat milik Shelli

"Aila aku beruntung banget punya sahabat kayak kamu, kalo gak ada kamu, aku gak tau hidup aku bakal jadi kayak apa, aku benar-benar gak bisa berkata-kata lagi, pokoknya makasi yah, udah jadi pelarian aku, aku sayang pakai banget sama kamu, jangan pernah tinggalin aku ya ai, hidup aku gak berarti kalo gak ada kamu, cuma kamu yang aku punya dalam keadaan susah mau pun senang, cuma kamu yang aku hubungi pada saat aku lagi down banget, makasi ya anetha Aila ranjana," jawab Shelly dengan air mata yang masih saja mengalir di pipi chubby dan putih bersih miliknya itu

"Gini ya sel, kamu tuh jangan mikir kalau nggak ada aku tuh hidup kamu bakal hancur, nggak gitu Shelli, jadi setidaknya hidup kamu tuh jangan berantakan oke kalau misalnya kamu tuh bertahan bukan karena mama kamu, papa kamu, Abang kamu, kakak kamu, dan adik kamu,tapi setidaknya kamu itu harus bertahan karena impian kamu Shelli, kita nggak tahu ke depannya bakal gimana," gumam Ayla yang masih saja mengusap-ngusap rambut milik Shelly

"Aila kata-kata dari kamu tuh bener-bener bikin aku yakin buat bertahan, aku nggak bakal berhenti di tengah jalan ai!" Seru Shelly lalu melepas pelukannya disusul oleh tangan lentik kurus miliknya yang berusaha menghapus air mata yang keluar dari mata hanzel milik Shelly

"Janji?" Tanya Aila sambil menyodorkan jari kelingking miliknya itu. Melihat itu Sally langsung tersenyum dan melingkari jari kelingking miliknya ke kelingking milik Aila

"Dayuk tidur besok pagi kita maraton," ajak Ailaa sambil berjalan menutup jendela kamarnya menggunakan gorden yang berwarna putih polos

Setelah itu Aila langsung ikut berbaring di sebelah Shelly yang sedang menunggunya tak lupa Aila juga mematikan lampu kamarnya itu

Dear dunia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang