-02-

1.8K 105 1
                                    

Seiji melirik dengan takut-takut ke dalam kantin, di tangannya tersemat sebuah kotak bekal dengan makanan yang ia masak sendiri. Dengan seksama, Seiji mencari-cari sosok itu dan tidak butuh waktu yang lama mata omega cantik itu berbinar saat menemukan yang ia cari, duduk di antara bangku-bangku di kantin.

"Haruto" Seiji memanggil. Bediri di samping pemuda itu dengan sedikit gugup.

Haruto mendelikan matanya, lalu menatap Seiji tajam seolah tergangu. "Ada apa?"

Seiji menelan ludah, ia menyodorkan kotak bekal di tangannya ke atas meja. "I-ini a-aku membuatkan bekal untukmu. Ketua bilang, Haruto tidak sebaiknya selalu memakan makanan dari luar."

Haruto mengangkat alisnya, matanya masih menyiratkan pandangan dingin "Bawa kembali aku tak perlu." Ujarnya ketus, lalu kembali memakan makanan yang ia beli dari kantin sekolah.

Seiji menahan napasnya terhenyak, "tapi-tapi−" suaranya bergetar seolah ingin menangis "Haruto aku−"

"WAH APA INI? MAKANAN ENAK?!"

Seiji terlonjak tiba-tiba dan Haruto mengernyit bingung saat seseorang yang tidak diharapkan muncul. Junkyu.

Apa yang bajingan ini lakukan? Pikir Haruto.

Junkyu tiba-tiba muncul, dan dengan lancangnya memeluk tubuh Seiji dari belakang. Lalu mengambil kotak bekal milik Seiji di atas meja makan. Pemuda berkulit seputih susu itu membuka kotak bekal itu dan melemparkan sebuah daging ke dalam mulutnya.

"Mmmhh! Nyam! Ini enak sekali Seiji ya~" Junkyu menyahut. Ia tersenyum manis dengan pipi yang menggembung.

Apa pula itu dengan nada bicaranya?

"Apa yang kau lakukan disini bedebah?" Haruto memicingkan matanya kesal.

Junkyu tersenyum licik, lalu melepaskan pelukannya pada Seiji dan duduk pada kursi di depan Haruto "Aku hanya kelaparan dan kulihat ada makanan layak yang nganggur di sini." ujar Junkyu, kembali melempar sebuah bola nasi ke mulutnya, "Sei! Kau benar-benar omega yang manis dan berbakat. Kurasa aku ingin menjadikanmu sebagai mateku hehe!" cengir Junkyu.

Dan Seiji menunduk malu.

"Dia itu tunanganku idiot." Haruto menggerutu.

Junkyu terpaku mendengar perkataan Haruto. Tunangan? Apa maksudnya? hati Junkyu mencelos tidak suka mendengar pengakuan itu. Namun dengan segera, pemuda itu mengendalikan air mukanya.

Ia tertawa palsu.

"Hahaha dasar kau brengsek, bukan begitu kau memperlakukan tunanganmu, bodoh!" ujar Junkyu sambil memukul-mukul meja. "Kau seharusnya mengajaknya ke kantin bersama, lalu menerima bekal buatannya dan membiarkannya menyuapimu seperti seorang pasangan di mabuk cinta. Bukan membuatnya hampir menangis seperti tadi."

Junkyu mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya begitu dekat dengan Haruto, "Omegamu ini manis dan sangat cantik. Ada banyak alpha brengsek di luar yang mengincar dirinya, termasuk aku. Jika kau tidak menjaganya dengan baik omega cantik itu bisa saja berada di bawahku sambil mendesahkan namaku."

Junkyu menarik punggungnya kembali. Ia mengangkat kotak bekal buatan Seiji dan mengambil satu buah sosis dan daging dengan mie yang digulung. "Aku akan membawa semua ini. Kau mau sedikit Haruto?" tanya Junkyu sambil mengulurkan lauk itu. Ia tersenyum puas dengan wajah Haruto yang terlihat kesal itu.

Haruto menyeringai.

GREP−dan pemuda tampan dengan kulit agak tan itu mencekram pergelangan tangan Junkyu yang berada di depan wajahnya. Ia membawa jemari Junkyu ke bibirnya dan melahap lauk di tangannya, bukan! Bukan hanya lauk di tangannya namun juga dengan jemari Junkyu. Dengan pandangan menggoda Haruto menjilati jari-jari Junkyu dan mengigitnya sedikit mungkin sedikit menghisapnya dengan wajah yang sensual.

[3] You Are not an Alpha | Harukyu  [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang