-08-

1.8K 123 18
                                    

Seiji memandang pintu masuk hutan Enywa dengan penuh kekhawatiran. Ia terus mengigiti kukunya dari tadi. Ia hampir saja menangis, namun kemudian terdengar kabar bahwa Haruto telah ditemukan.

Setelah menunggu beberapa saat, Seiji melihat beberapa sosok yang keluar dari hutan. Ia melihat temannya Junkyu, lalu diikuti beberapa orang yang membawa tandu berisi seekor serigala hitam. "Haruto!" seketika saja, Seiji langsung berlari mendatangi mereka.

"A-apa yang terjadi dengan Haruto?" tanya Seiji.

"Suhu tubuhnya turun drastis, dan perutnya terluka karena hantaman rusa. jika dia tidak diselamatkan beberapa jam saja, dia akan mati." Jeongwoo, sahabat Haruto, salah satu orang yang mengangkut tandu itu berbicara.

Seiji menutup mulutnya, air matanya berlinang. Tidak sanggup membayangkan hal tersebut terjadi pada Haruto. Di belakangnya, seorang pria tinggi berjalan kemudian memayungi Seiji. Junkyu kemudian mengetahui pria itu sebagai Yoshinori -pelayan Haruto.

"Tuan Haruto akan baik-baik saja. Ia adalah alpha yang kuat." Yoshi berkata pelan berusaha menenangkan Seiji.

Seiji masih menanggis tersedu-sedu. Dan Junkyu tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat tubuh Haruto dimasukan ke dalam ambulance. Setengah dari pikirannya mengatakan bahwa ia harus ikut untuk memastikan bahwa alphanya baik-baik saja. Tapi setengahnya lagi berkata bahwa ia harus tetap diam.

"Seiji ssi!" seorang petugas kesehatan memanggil omega cantik nan mungil itu. "Anda adalah pasangan tuan Haruto bukan?"

Junkyu mengigit bibirnya. Terdiam kaku.

"Y-ya." Seiji menjawab dengan nada sedikit ragu.

"Kalau begitu saya mohon Seiji-ssi dapat berubah menjadi serigala dan menghangatkan tubuh pasien ini. Suhu tubuh omega cukup panas untuk menghangatkan tubuh pasien sebelum kita sampai di rumah sakit."

Seiji pun menganguk dan segera masuk ke dalam ambulance. Pergi meninggalkan Junkyu yang berdiri diam sambil menatap mereka dengan pahit.

Junkyu mengusap wajahnya yang penuh bercak lumpur. Ia berkali-kali terjatuh saat membawa Haruto tadi. Untunglah di tengah jalan ia bertemu dengan tim penyelamat, Junkyu menutup matanya.

Khawatir.

Ia sangat khawatir.

Junkyu tahu bahwa sekarang ia mengeluarkan air mata. Untunglah hari sedang hujan, sehingga tidak ada yang tahu.

"Aish! Si bajingan Haruto itu memang benar-benar merepotkan!" celetuk Jeongwoo yang tiba-tiba muncul di sebelah Junkyu sambil menggusak rambutnya.

Junkyu memandang Jeongwoo dengan datar. Tapi berakhir dengan menyetujui perkataan pemuda berambut pirang itu.

"A-apa luka di perutnya Haruto parah?" Junkyu bertanya di antara rintik hujan yang semakin deras.

Jeongwoo mengangkat bahunya, "Jika Haruto sampai kehilangan kesadaran karenanya. Berarti itu cukup parah. Dia pasti melawan rusa yang besar sekali" jawabnya.

Junkyu mendenguskan napasnya. "Ya. Memang. Rusa yang ditangkapnya adalah rusa yang perlu 3 ekor alpha untuk mengalahkannya."

Jeongwoo bersiul. Lalu seringai jahil muncul di wajah tampan miliknya, "bagaimana kau tahu ukuran rusa yang diburu oleh Haruto? Apa ia memperlihatkannya kepadamu?"

Jeongwoo menganguk-angguk sambil mengerucutkan bibirnya, "sayang sekali kita tidak membawa rusa itu ke luar hutan. Padahal, Haruto berburu rusa itu untuk dipersembahkan kepada seseorang yang paling dicintainya."

Junkyu terdiam, melirik Jeongwoo seolah tidak peduli, "untuk Seiji?" tanyanya seolah-olah tidak tahu.

Jeongwoo menggeleng, "Bukan. Seseorang yang telah dia cintai selama 3 tahun terakhir ini. Dia adalah orang yang menyebalkan karena terus mencari masalah dengan Haruto, tapi tetap saja bajingan itu menyukainya."

[3] You Are not an Alpha | Harukyu  [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang