Chapter-2

18 2 2
                                    

Welcome to my storyyyyyyyyy!! hello

*Kalo baca jangan lupa vomen
*Cuma vote gpp kok

___
Happy Reading
-----
.
.
.
.

☁️☁️☁️

"Hai, lemah."

Deg!!

Betapa terkejutnya Claudia, ketika melihat orang yang dulu mem-bully-nya, namun selalu memutar balik-kan fakta bahwa Claudia lah yang mem-bully perempuan itu. Audy Raviola, perempuan dengan rambut hitam pekat, sedikit bergelombang, dan selalu dibiarkan ter-urai begitu saja. Memiliki kulit kuning Langsat, memiliki tinggi 160 cm.

"M-mau apa kamu!?" Sentak Claudia walaupun terdengar lirih, tangannya sedari tadi berusaha menutup pintu, namun di tahan oleh Audy.

"Gue? Cuma mau ketemu sama si lemah." Jawab-nya dengan menekankan kalimat terakhir.

Tak berselang lama, kini Audy mencekal pergelangan tangan Claudia, si empu hanya bisa meringis kesakitan karena cekal-an tangan-nya yang begitu kuat. Lagipula, jika Claudia membalas rasa-nya pasti sia-sia, tapi hal tersebut tidak mencegahnya untuk membalas Audy.

Dalam sekali tendangan pada perut Audy, membuat sang empu meringis. Disitu-lah kesempatan bagi Claudia untuk segera melarikan diri dari Audy. Bukan kembali masuk ke dalam rumah, melainkan ia segera berlari menuju Ghita yang baru sampai di jalan menuju rumah Nenek-nya.

"Ghita!! Ayo cepet berangkat, nanti telat." Tak menghiraukan ucapan dan tarikan tangan Claudia, Ghita malah bertanya siapa orang itu.

"Nanti gw ceritain." Jawab Claudia dengan terus menarik lengan Ghita.

☁️☁️☁️

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan menuju sekolah, kini mereka berdua telah sampai. Sekolah yang bertuliskan SMA Pelita terlihat sedikit kumuh karena lingkungan sekeliling-nya yang dipenuhi sampah.

Alangkah terkejut-nya Claudia begitu memasuki sekolah tersebut, ternyata bagian dalam-nya nampak bersih dan terawat. Bukti bahwa jangan melihat hanya dari cover-nya.

"Claudi, gue masuk kelas duluan ya, lo ketemu kepsek aja dulu di kantor." Titah Ghita dan dibalas anggukan oleh Claudia.

Kini, gadis yang memiliki rambut berwarna hitam kecoklatan, bibir tipis, hidung mancung, dan wajah yang Ayu, telah melaksanakan apa yang diminta oleh teman-nya.

Dengan mengenakan setelan sweater, dan celana jeans yang melekat apik di tubuhnya, membuat kecantikan-nya bertambah. Walaupun Claudia tidak mengenal 'Skincare' namun wajahnya terlihat bersih.

Tok! Tok! Tok!

Diketuk-nya 3 kali pada pintu kayu yang merupakan pintu ruangan kepala sekolah. Tak berselang lama ada suara yang meminta-nya agar masuk.

"Kamu, yang namanya Claudia?" Tanya seorang wanita yang memakai kacamata, bertengger sempurna di hidung-nya.

Si empu hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Di surat ini, kamu termasuk siswa yang berprestasi, nilai-mu juga rata-rata 90 keatas, tapi...." Jeda tiga detik. "Kamu suka bully temen-mu sendiri."

Aku LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang