BAB 11

37 4 0
                                    

jangan lupa vote~

Happy Reading
°
°
°

Syifa terbangun dari tidur nya dan saat melihat jam ternyata masih pukul 12 saat ia mencoba untuk tidur kembali tiba² ia merasa haus dan memutuskan untuk mengambil minum ke dapur

Saat perjalanan menuju dapur tiba² syifa tersentak dengan suara gelas pecah dari arah dapur karena ia penasaran ia mencoba untuk mendekat walaupun sebenarnya dia sedikit takut

Saat sampai di dapur ia tiba² di kaget kan dgn kehadiran gus varez yg ternyata sedang ada di dapur dan suara gelas pecah itu berasal dari dia
"G-gus?"
"Ya?,awwhh" ringis gus varez saat tangan nya tak sengaja terkena beling pecahan gelas tersebut
"E-eh?,hati² gus mari saya bantu" ucap syifa dan langsung mengambil sapu untuk membersihkan pecahan gelas tersebut.setelah selesai membersihkan pecahan gelas tersebut syifa menyuruh gus varez untuk mencuci luka nya di wastafel
"A-afwan gus tapi sebaiknya luka nya di cuci dulu"ujar syifa tanpa menatap gus varez,gus varez hanya menjawab dgn menganggukan kepala nya dan segera menuju wastafel untuk mencuci luka nya
"Kalau saya boleh tau gus ingin mengambil apa?" tanya syifa penasaran
"Saya sedang lapar tapi saya tidak menemukan apa pun di kulkas jadi saya berniat untuk minum tp ternyata gelas nya terjatuh dan pecah"jelas gus varez
"Oh laper,yaudah sini biar saya masakin mie kebetulan saya ada stoknya"tawar syifa
"Boleh?"
"Mengapa tidak,kalau begitu gus tunggu di meja makan saja biar saya masakkan"ucap syifa dan di balas anggukan dari gus varez

"Ini gus selamat menikmati"ujar syifa sambil meletakkan mie untuk gus varez
"Syukron" bls gus varez
"Na'am kalau begitu saya balik ke kamar dulu Assalamu'alaikum"
"Waalaikumussalam" bls gus varez

Bukannya memakan mie itu gus varez malah menatap mie itu sambil tersenyum malu alias salting saat menyadari perbuatan nya tadi ia ber Istighfar karena merasa ber dosa telah berdu'an dgn syifa selama di dapur
"Astagfirullah"
"Astagfirullah"
"Astagfirullah"
"Astagfirullah ampuni hamba ya Allah"
"Bismillah" ucap nya dan segera menyantap mie itu

Selesai dgn urusan mie gus varez segera kembali ke kamar dan segera tidur kembali

~°°°~

Di pagi² buta rumah syifa sudah ramai sekali di karenakan acara yg sebentar lagi akan di laksanakan
Seperti sekarang syifa sedang sibuk di dandani oleh MUA di kamar nya dan di temani oleh adiknya syafa juga sahabat nya Amel tak lupa dengan siti temannya selama di pesantren juga adiba yg sebentar lagi akan menjadi adik iparnya

"Cantik bener temen gue"puji amel saat melihat wajah sahabat nya yg di hiasi dgn make up
"jgn lupa Masha'allah nya mel" tegur siti
Ya amel dan siti sudah ber kenalan tadi
"Oh iya lupa Masha'allah"ralat amel
"ciee yg bentar lagi jadi istri org kiw"goda syafa
"Lo jgn lupa nyusul" bls amel kpd syafa
"Dih kok syafa harus nya kk dulu terus Kak siti habis itu teh diba baru syafa" ucap syafa tak terima
"Sudah² kok malah berantem"lerai siti
" jodoh itu udh ada yg atur jadi gk perlu berantem tergantung rezeki kita masing-masing kalau jodoh amel yg dateng duluan berarti amel yg nyusul duluan begitu pun sebaliknya"jelas siti panjang lebar
"Iya bu ustadzah" ujar amel dan syafa serentak
"Amin.." ucap siti

"Pengantin wanita udh selesai?" tanya Bunda dan Ummi saat berjalan masuk ke dalam kamar
"Alhamdulillah sudah bu"ujar MUA syifa sambil membereskan alat² make-up nya
"Masha'allah cantik sekali calon mantu Ummi" puji Ummi kepada syifa
"Syukron Ummi" bls syifa dan di bls anggukan oleh Ummi

"Cek"
"Tes"
"Tes"
"Baik mari kita mulai"

"Ssttt ijab qabul udh mau di mulai" ujar amel
Syifa langsung Meng genggam tangan sang Bunda
saat mendengar suara gus varez yg mulai membaca kan ijab qabul ia semakin Meng erat kan genggaman nya

𝐒𝐀𝐈𝐃 𝐀𝐋𝐕𝐀𝐑𝐄𝐙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang