BAB 13

30 2 0
                                    

Happy reading~



"Selamat datang tuan" ucap mereka sambil menunduk sebagai rasa hormat,dan mereka semua seperti nya adalah para pelayan yg bekerja di cafe tersebut
"G-gus?"
"Tidak apa,mari kita masuk?" Ujarnya sambil mengulurkan tangannya agar di genggam sang istri,tak menyia-nyiakan waktu syifa membalas uluran tangan suaminya itu sambil tersenyum manis.
Ya,mereka adalah pasangan pasutri baru
Gus varez dan syifa,ralat mksdnya ning syifa.

Baru saja memasuki cafe itu,mata mereka sudah di manjakan dgn dekorasi cafe yg begitu rapi dan cantik.

"Disebelah sini tuan dan nyonya"pelayan laki² itu menuntun pasutri baru tersebut untuk menuju meja VIP yg sudah di siapkan khusus untuk mereka berdua.setelah sampai di meja tempat mereka menyantap hidangan² cafe tersebut mereka langsung duduk dan para pelayan langsung menghidangkan beberapa menu di meja tempat mereka itu.

Para pemain biola langsung berkumpul dan segera memainkan biola mereka masing-masing sehingga menjadi perpaduan nada yg sempurna,dan dapat memanjakan telinga org' yg mendengar nya.

Setelah cukup dgn alunan musik biola gus varez menepuk tangannya sebanyak 3 kali
"Prok... Prok.. Prok..." Paham dgn kode yg di berikan oleh tuan mereka,mereka semua langsung berkumpul mengelilingi meja gus varez dan syifa tak lupa mereka juga membawa poster ucapan selamat ulang tahun untuk nyonya mereka.
Dan di saat itu juga lampu panggung langsung menyoroti meja mereka yg sedang di kerumuni oleh 20 pelayan cafe.
Biola yg awalnya bernadakan lagu romansa sekarang sudah berganti dgn nada lagu ulang tahun,gus varez juga langsung menyerah kan kue di depan syifa,ingat.tidak ada lilin di atas kue tersebut alias kue ulang tahun tanpa lilin.

"Barakallah fi umrik habibati"ternyata syifa salah ia kira tidak ada org yg mengingat hari ulang tahun nya,tapi nyatanya suaminya ingat akan hal itu.
"Syukron mas" ujar syifa sambil mengusap air matanya
"Ha?,kamu manggil saya apa?,saya tidak dengar,coba ulangi" goda gus varez kpd syifa saat ia mendengar syifa memanggilnya dgn sebutan 'mas'
"M-mas?"
"Dalem sayanggg" bls gus varez sambil tersenyum hangat dan manis kearah syifa
"Panggilan bagus mulai sekarang panggil saya dgn sebutan itu" putus gus varez
"I-iya"

"Kalian sudah blh bubar terimakasih untuk waktunya"
"Siap laksanakan tuan"mereka semua langsung bubar dari tempat mereka berkumpul tadi

~°°°~

"Habis ini temani saya ke suatu tempat"
"Kemana?"
"Ada deh"ucap gus varez sambil menoel dagu istrinya itu,syifa hanya tersenyum dan mereka berdua segera menuju ke parkiran tempat mobil mereka berada

"E-eh?" Syifa kaget karena tiba-tiba ada yg menggenggam tangannya,gus varez menoleh berapa kagetnya ia mendapati seorang lelaki yg menggenggam tangan istrinya itu.tak tinggal diam gus varez langsung menepis tangan pria itu dengan kasar,"sopan sedikit kalian bukan muhrim,satu lagi dia sudah punya suami dan saya suaminya"wajah gus varez yg semula di sinari dengan senyum manis kini sudah berubah menjadi wajah singa kelaparan,siapa saja bisa ia terkam sekarang ini.
"Maaf tapi saya hanya ingin menyapa assyifa saja"
"Menyapa?,anda bisa menyapa saya dgn ucapan salam bukan perbuatan.lain kali ucapkan salam jika ingin menyapa org lain,kami pamit assalamu'alaikum" syifa sudah greget dgn org itu ia segera menarik tangan suaminya untuk beranjak dari tempat itu

~°°°~

"Dia siapa?"gus varez memecahkan keheningan didalam mobil itu
"Bukan siapa-siapa"
"Jwb yg jujur dia siapa assyifa."
"Bukan siapa-siapa mas"
"Terus tadi knp dia lancang megang tangan kamu"
"Mungkin dia gk sengaja" akkhhh gus varez ingin menangis saja rasanya,api cemburu yg ada di dalam dada nya terasa panas dan ingin meluap tapi gus varez akan menahan itu sebisanya
"Oh iya tadi ktnya mau ke suatu tempat tapi kok ini arah jalan pulang kerumah bunda?"
"Kita tidak jadi pergi kesana"
"Loh?knp mas?" Gus varez segera memberhentikan mobilnya meminggir dari jalan agar tidak mengganggu pengendara lain
"Kamu masih tanya knp?,setelah semua itu terjadi tadi?" Mata gus varez sudah mulai memerah dan bergenang air tak kuasa ia menahan air matanya lagi
"Hikss...saya cemburu asyifa...saya tidak suka melihat org lain mengenggam tangan mu apalagi itu laki-laki yg bukan muhrim kamu hikss...."

"E-eh?,kok malah nangis?" Syifa panik sebab ini baru pertama kali ia melihat gus varez menangis hanya gara-gara hal sepele,gus varez langsung mengusap air matanya kasar
"Sudahlah kita pulang saja" Syifa hanya mengangguk sebagai tanda setuju

Heningg....
Tak ada yg mau membuka suara hingga mereka berdua sampai ke rumah bunda.

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam,loh varez mana?,kok kamu sendirian?"
"Gus varez ada kok" selesai mengatakan itu gus varez tiba-tiba sudah berada disana
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam,gimana lancar gk?"
"Alhamdulillah lancar bunda kalau gitu varez pamit mau ke kamar dulu buat istirahat assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam" bunda dan Syifa terlihat heran
"Kalian lagi berantem?" Tanya bunda kpd Syifa
"Egk kok" bunda hanya geleng-geleng
"Yaudah sana temui suami mu dulu selesai kan masalah kalian dgn kepala dingin" syifa paham arah tujuan bunda,ia langsung menyalim tangan bunda dan pamit ke kamar untuk menyusul suaminya itu

BERSAMBUNG


Jangan lupa tinggalin jejak yaaa!!!

Vote banyak² biar part selanjutnya nyusul cepat;)

𝐒𝐀𝐈𝐃 𝐀𝐋𝐕𝐀𝐑𝐄𝐙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang