Pagi yang cerah di TK Bina Harapan, Chan dan teman-temannya sedang belajar di kelas. Disaat Pak Baekho sedang fokus membantu anak-anak yang lain, Chan asik membuat pesawat kertas.
"Chan bikin apa?" Tanya Yeri, teman sebangku Chan yang penasaran.
"Diem ah!" Jawab Chan ketus karena sedang fokus.
"Oh lagi bikin pesawat.."
"Aku pukul nanti Yeri ya!" Ancam Chan yang tiba-tiba jadi sensitif.
"Kenapa sih Chan ih?!" Tanya Yeri yang kesal karena Chan tiba-tiba marah padanya.
"Chan tuh mau fokus, bikin pesawat biar terbang tinggi-tinggiii!! Yeri diem, jangan berisik!!" Jawaban Chan hanya membuat Yeri semakin kesal.
*Plakk*
"Yeri apaan sih?! " Chan kaget ketika Yeri tiba-tiba menampar pipinya.
"Nangis! Nangis!" Yeri memanas-manasi Chan.
"Orang belum... Kenapa pukul Chan?" Tanya Chan sambil mengerucutkan bibirnya.
"Gabut aja." Jawab Yeri singkat.
*Plakk*
"Chan ihh!!! Kok pukul Chae?!" Yeri memarahi Chan karena menampar pipinya.
"Gabut." Balas Chan singkat.
"Chae tuh cewek!! Gak boleh Chan pukul-pukul!!!" Tegur Yeri pada Chan.
"Sekarang dimata Chan, Yeri bukan cewek."
"Terus apa??"
"Ondel-ondel."
"Nyebelin banget si Chan ah!!" Yeri semakin kesal mendengar jawaban Chan.
-----------------------
"Yeay jadi!! Liat Yeri!! Pesawat mau mendarat!!" Chan yang berhasil membuat pesawat kertasnya menunjukkannya pada Yeri.
"Bukan mendarat! Lepas landas kalau terbang mah!" Yeri mengkoreksi perkataan Chan.
"Suka-suka Chan." Jawab Chan ketus.
"Pesawat akan lepas landas dalam hitungan 1.... 3.... 2 Ciuww!!!" Chan menerbangkan pesawatnya dan alhasil mengenai kepala Pak Baekho yang sedang menulis di papan tulis.
"Aduh! Siapa yang maenan ini?!" Tanya Pak Baekho dengan nada marah sambil memegang pesawat kertas tersebut.
"Bukan Chan, bukan Chan, bukan Chan, bukan Chan..."
"Chan ya?" Tanya Pak Baekho.
"BUKAN CHAN!!" Chan tidak mau mengaku.
"Selalu gitu Chan mah, gak ngaku." Pak Baekho sudah hapal betul kelakuan anak-anak di tk, terutama Chan.
"Selalu gitu pak guru, tuduh chan! Pantes pak guru gak punya bey sama dede ya Yeri ya!" Chan menyikut sikut Yeri agar dia membantu membelanya.
"Istri sama anak Chan!"
"Yeri tuh mau ajak Chan marahan lagi ya?!"
"Orang emang istri sama anak!"
"IYAIN AJA YERI!" Chan sudah mulai emosi.
"Iyaa." Jawab Yeri yang sudah malas menanggapi.
"Orang pak gurunya aja jelek-jelekin orang." Pak Baekho hanya menghela nafas mendengar percakapan kedua anak tersebut.
"Ketek pak guru bau sampah"
*DEG*
Pak Baekho diserang omongan pedas dari Chan.
"Gak gitu doang Chan, pak guru kan juga gak ganteng!"
*DEG*
Kali ini Pak Baekho diserang omongan pedas dari Yeri.
"Gak bisa pargoy kan?"
*DEG*
Pak Baekho terkena omongan pedas Chan lagi.
"Nah! Pak guru masih ngekos!!"
*DEGGGGGG*
Terakhir dan kata-kata yang paling menyakitkan yang Pak Baekho dapatkan dari kedua anak tersebut.
'... Mau marah tapi bener.... Berhenti kerja, ntar makin melarat... Tetep ngajar, mental sekarat... ' Batin Pak Baekho.
Setelah diam karena kena mental, akhirnya sebuah ide muncul di kepala Pak Baekho.
"Yaudah deh, yang ngaku ini ulah siapa, bapak kasih ice cream!"
"Hah?! Chan pak!!" Chan akhirnya mengakui setelah mendengar kata ice cream.
"Chan pak!!... Chan pak!!!" Pak Baekho diam sesaat mendengar pengakuan dari Chan, pelaku penyebab ia terkena mental.
"ANAK KAMB—"
Pada akhirnya, Chan dimarahin sama Bunda begitu nyampe rumah ketika Chan menceritakan kejadian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gen Gledek || Seventeen Family AU (CheolHan)
FanfictionKisah Daddy Cheol dan Ayah Han beserta 11 anaknya yang menyaingi Gen Halilintar ⚠️Mengandung BxB (kecuali 11 anak2 Gen Gledek), kata-kata kasar dan tidak baku, Mpreg, switch age (untuk beberapa side couple, maybe including anak2 gen gledek x others...