"KAMI PULANG!!! " Kata Dokyeom, Mingyu, dan Minghao yang baru saja pulang.
"ABANG!!! " Chan langsung menyambut ketiga abangnya tersebut.
"Gimana tadi sekolahnya, dek? " Tanya Minghao.
"Berhasil! Tadi Pak Jimin bilang Chan bagus banget waktu ngomong di depan! " Jawab Chan.
"Hebat! Oh iya, Roket abang aman kan? " Tanya Mingyu.
"Aman dong, Bang! Adek ambil dulu ya di tas! " Chan langsung pergi ke ruang keluarga, soalnya ia memang belum menyimpan tasnya kamarnya. Capek, mau istirahat dulu katanya.
Ia membuka tasnya dan mencari roket tersebut, namun ia tidak bisa menemukannya.
"Loh? Mana ya? Tadi Adek simpen disini kok! " Chan membalikkan tasnya dan menaik-turunkan tasnya untuk mengeluarkan semua barang-barang yang ada di dalam tasnya, namun sayangnya roket tersebut tidak ada di dalam tasnya.
"Bang Igu.. Tadi Adek simpen roketnya di tas kok!! "
"TUH KAN, ROKETNYA HILANG!! INILAH KENAPA ABANG GAK MAU PINJEMIN ROKETNYA KE ADEK, SOALNYA ADEK GAK BISA JAGA BARANG!! SEKARANG UDAH HILANG KAN ROKETNYA!! " Mingyu benar-benar marah pada adiknya tersebut.
"Gyu, kamu gak usah ngebentak Adek juga! " Tegur Dokyeom.
"Ada apa ini ribut-ribut? " Tanya Jeonghan yang menghampiri mereka.
"Bunda...!! " Chan langsung menghampiri dan memeluk Jeonghan sambil menangis.
"Loh, Adek kenapa nangis? Ini juga kalian kenapa baru pulang malah ribut-ribut? "
"Adek tuh! Kan Abang udah bilang jaga roketnya baik-baik, jangan sampe hilang! Tapi roketnya malah hilang! " Adu Mingyu.
"Mingyu, gak perlu ngebentak Adek juga, dia masih kecil..." Tegur Jeonghan.
"BELA AJA TUH SI ADEK, UDAH AH ABANG MALES SAMA CHAN! " Mingyu langsung meninggalkan ruang keluarga dengan emosi.
"Mingyu! "
*BLAMM!!! *
Terdengar suara pintu kamar yang ditutup dengan cukup keras. Chan masih menangis di pelukan Jeonghan, sementara Dokyeom dan Minghao tidak tau harus berbuat apa.
"Bunda, aku mau ke kamar ya. " Kata Dokyeom lalu meninggalkan ruang keluarga.
"Aku juga. " Minghao menyusul Dokyeom.
Kini hanya tersisa Jeonghan dan Chan berdua di ruang keluarga, Jeonghan hanya bisa menenangkan Chan yang masih menangis.
Seungkwan dan Vernon juga mendengar keributan tersebut, namun mereka tidak bisa berbuat banyak.
_____________________
"Jadi Mingyu marah gara-gara roketnya hilang? " Tanya Seungcheol, Jeonghan langsung video call suaminya setelah Chan benar-benar tenang.
"Iya, tapi katanya Adek udah simpen di dalem tasnya. " Jawab Jeonghan.
"Daddy, Kira-kira harga roket Bang Igu berapa harganya? Adek mau gantiin roketnya Bang Igu pake tabungan Adek. "
"Roket Abang tuh MAHAL!! LIMITED EDITION!! Gak akan ada yang bisa gantiin roket abang! " Kata Mingyu yang menekankan ucapannya ketika mendengar percakapan mereka sebelum ia pergi meninggalkan rumah.
"Mingyu, kamu mau kemana? "
"Keluar! " Jeonghan hanya menghela nafasnya melihat Mingyu yang benar-benar marah.
"Daddy, roket Bang Igu berharga banget ya? Sampe gak bisa digantiin sama yang lain. " Tanya Chan.
"Iya Chan, roket itu hadiah ulang tahun Bang Mingyu sebelum Daddy ada project di luar negeri. Tapi yang Bang Mingyu bilang emang bener kalo roketnya itu mahal dan terbatas. " Jelas Daddy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gen Gledek || Seventeen Family AU (CheolHan)
FanfictionKisah Daddy Cheol dan Ayah Han beserta 11 anaknya yang menyaingi Gen Halilintar ⚠️Mengandung BxB (kecuali 11 anak2 Gen Gledek), kata-kata kasar dan tidak baku, Mpreg, switch age (untuk beberapa side couple, maybe including anak2 gen gledek x others...