CHAPTER 2 [SHANI CEMBURU?]

168 20 0
                                    

Lanjut lagii

Happy Reading guys

.
.
.

Shani kali ini sedang berada dirumahnya, dia berada di dapur. Saat ia menoleh kebelakang sudah ada Chika yang sudah rapi menggunakan pakaiannya. Duduk di meja makan.

"Chika, kamu mau kemana? " Shani ingin mengetahui Chika ingin pergi kemana.

"Aku pengen belajar dirumah kak cio kak, buat persiapan ujian nanti. " jawab Chika, ia sibuk mengetik sesuatu di ponselnya. Shani yang mendengar Chika ingin bertemuan dengan Gracio pun mulai terpancing emosi, ia tidak pernah jika bertemuan dengan Gracio diluar sekolah, jika tidak ada hal yang menyangkut pautkan tentang urusan sekolah dan osis. Ia cemburu dengan adiknya yang baru akrab beberapa minggu dengan Gracio, sedangkan dirinya yang sudah kenal dengan Gracio hampir 3 tahun masih agak canggung.

"Kamu ngapain dirumah cowok?!, sama siapa dek?" Shani agak panik juga saat mengetahui Chika akan pergi kerumah laki-laki, apalagi itu Gracio. Tapi dia percaya jika Gracio tidak akan berbuat macam-macam.

"Sendiri sih kak, hehehee.." Chika lanjut mengetik di ponselnya.

"Kamu lagi ngechat siapa? " Rasa penasaran Shani sudah meronta-ronta.

"Kak cio, dia katanya mau jemput aku. " Lagi-lagi Chika menyebut nama Gracio. Dia tidak pernah saat bertemu dengan Gracio, dijemput oleh Gracio sendiri. Huh.. Shani sudah kesal, bertanya kepada Chika, jawaban dari Chika menyebut nama Gracio terus. Shani menghentakkan kakinya pergi dari dapur, berjalan menuju kamarnya sendiri dilantai 2 rumahnya. Chika melihat kakaknya yang sudah kesal. Yeyy ia lagi dan lagi bisa membuat kakaknya ini cemburu. Dia melakukan tugas ini sendiri, dia benar jika dia ingin belajar dengan Gracio, dia lebih memilih belajar dengan Gracio daripada dengan Shani, ya karena dia ingin membuat Shani cemburu.



💫

Gracio sudah sampai didepan rumah Shani, tujuannya kesana hanya untuk menjemput Chika menggunakan motor kesayangannya,ia memarkirkan motornya, lalu ia turun dari motor. Ia mulai berjalan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah besar nan megah itu. Satpam rumah itu menghentikan langkah kakinya, bertanya kepada Gracio tujuannya kesini. Gracio menjawab dia mencari Chika, dia sudah membuat janji dengan Chika juga. Satpam itu memberinya izin untuk masuk, Gracio melanjutkan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah itu.

"Chika, ini aku Gracio." Gracio memanggil Chika dari teras rumah saja, ia tidak berani langsung masuk begitu saja. Chika mendengar suara Gracio, dia berjalan keluar rumahnya, membuka pintu depan rumahnya, dan terlihatlah Gracio. Wah calon kakak iparnya terlihat sangat tampan, pantas saja kakaknya menyukai Gracio.

"Udah siap?"

"Iya, udah kak. Yuk"

Chika berjalan duluan, Gracio mengikuti Chika dibelakang. Tanpa mereka sadari ada orang yang melihat mereka dari lantai atas rumah, siapa lagi kalau bukan Shani. Shani melihat Chika dan juga Gracio dari balkon kamarnya, melihat mereka dengan wajah dinginnya. Chika tidak sengaja melihat Shani diatas, ia takut melihat tatapan kakaknya yang sudah tidak bersahabat lagi. Tetapi ia tetap menjalankan tugasnya, ia melambaikan tangannya kepada Shani, berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa.

"Dadah kakak"

Gracio yang melihat Chika melambaikan tangan kearea atas rumah pun juga ikut menoleh keatas. Terlihat ada Shani yang menatap mereka dengan tatapan datar. Gracio jadi takut melihat Shani yang seperti itu. Dirinya memilih untuk berhenti menatap Shani. Dan langsung melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Shani.

Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang