CHAPTER 3 [PILIH SIAPA?]

107 12 0
                                    

Langsung ke ceritanya aja

Happy reading sayang-sayangkuu...

.
.
.

POV Gracio ON

Gracio dan Shani sekarang sudah berada di mall, mereka berada di toko kosmetik. Shani ingin membeli lip tint, dan powder untuk dirinya sendiri.

"Ada lagi ga nih Shan?." Gracio sudah menunggu Shani lumayan lama.

"Udah, cuma ini aja." Shani menunjukkan lip tint dan bedak yang ia akan beli.

'Cuma 2 barang aja nunggu hampir 1 jam. Gapapa kalau ini Shani, kalau orang lain udah gue tinggalin, ga peduli gue.' Gracio menggerutu didalam hatinya.

"Cio?, kok bengong sih?."

"Eh.. Iya Shan, aku bayarin ya." Gracio hendak mengambil barang Shani, namun Shani menepis tangan Gracio.

"Nggak!. Kamu keluar aja, aku mau bayar sendiri." Shani menampilkan wajah yang sedikit marah, tapi menggemaskan. Gracio mencubit pipi Shani, ia tidak bisa menahan kegemasan dari seorang Shani Indira.

"Ihh.. Cioo... sakit tau!." rengek Shani.

"Hehehe.. Aku gamau keluar, aku mau bareng kamu aja."

Shani memutar bola matanya malas.

Selesai membayar.

"Mau kemana lagi?" Gracio bertanya kepada Shani.

"Emm.. Aku.. mau... gelato boleh?" Shani menyatukan kedua jari telunjuknya. (👉👈). Gracio tersenyum, ia menganggukkan kepalanya.

"Yeyy.. yuk." Shani senang, ia menarik tangan Gracio dengan bersemangat.

'Arrggghh.. bisa ga sih?, ga usah gemes-gemes??. Hati saya jadi dag dig dug ser duarrr...' Kali ini Gracio harus menahan kegemasannya.

"Mau rasa apa?" Shani nampak berpikir.

Shani sudah memutuskan rasa gelato untuk dirinya. "Mau rasa white coffe ya cio..."

"Mas, disini yang paling best seller rasa apa ya mas?"

"Disini yang paling best seller ada rasa sweet vanilla bean gelato, dan chocolate gelato kak."

"Yaudah, saya beli rasa vanillanya 1, dan coklatnya 1."

"Siap kak."

Gracio menatap Shani yang sudah cemberut. "Aku mau yang rasa coffe cioo..."

"Ga boleh."

Shani menyilangkan kedua tangannya didada. "Tadi kamu sendiri yang nanya mau rasa apa."

"Udah, kali ini nurut ya Shan."

"Heemm.." Shani pasrah.

"Kak, gelatonya sudah selesai."

"Ah iya mas." Gracio menghampiri mas-mas penjual gelato itu, lalu mengambil 2 gelato itu. Tidak lupa untuk membayarnya.

"Nih, mau yang mana?"

Shani menunjuk salah satu gelato yang berada ditangan Gracio, yaitu rasa coklat. Gracio memberikan Shani gelato rasa coklat tersebut. Mereka berjalan keluar dari toko tersebut.

Gracio mengacak-acak rambut Shani. "Jangan murung terus, habisin dulu ya. Nanti kita makan."

"Cio!, rambut aku rusak.." kedua ujung bibir Shani dibuat makin menurun, kala Gracio mengacak-ngacak rambutnya.

Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang