3. Rainbow 🌈

954 115 4
                                    

"Griffin. Kemana saja kamu? Bukankah papa sudah bilang untuk tidak pergi tanpa pengawasan." Suara itu mengalun tegas dan tidak ingin dibantah. Sementara yang menjadi bahan percakapan asik makan dan bertindak acuh.

"Kalau Ifin gak ada disini papa pasti bakal gagal lagi ketemu mama."

"APA MAKS- MEERA?!" Pemandangan wanita yang sedang duduk di sebelah Griffin membuat semua seakan berhenti. Ia tidak fokus ke yang lain karena terlalu emosi dengan perilaku tidak beradab si bungsu. Matanya sudah menumpahkan muatannya.

"Mee-ra. Cantik saya, Meera." Tak peduli apapun lagi si pria langsung membawa Cameera yang mematung ke dalam pelukannya. Beruntung Griffin buru-buru mengambil Koa yang tampaknya sudah lelap di pelukan ibunya.

"Mas Aidanne, jangan seperti ini," papar Cameera. Namun, seperti lelaki itu tidak mendengarkannya. Ia terlalu sibuk memeluk raga yang selama ini ia cari. Cameera mencoba berontak sekuat apapun namun Aidanne malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Meera sayang, saya sudah siapkan banyak hal yang kamu suka di mansion. Maafkan saya, dahulu saya bertindak terlalu lambat. Saya minta maaf. Kembali kepada saya Meera, saya mohon. Apapun yang kamu mau akan saya penuhi, Meera. Saya mohon kembali pada saya. Semuanya sudah saya bereskan, saya mohon Meera. Saya tidak bisa tanpa kamu."

Dengan perkataan milik Aidanne, air mata Cameera turun tanpa tertahankan. Isakan lirih milik si wanita bahkan membawa semua yang ada di ruangan itu ikut sedih. Suasana hati Griffin memburuk mendengar wanita yang begitu ia jaga menangis dengan begitu menyakitkan.

"Mama ayo kembali, semuanya menunggu mama. Sudah tidak ada lagi Jessica, papa dan kakak yang lain sudah membereskannya. Ayo kembali bersama kita."

🪄FLASHBACK

Jessica Ilena Mitz, sosok penghancur keluarga Mitz yang sebenarnya. Ia adalah anak yang di adopsi oleh keluarga Mitz sedari kecil. Walaupun begitu ia sering kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat lantaran kehadirannya yang hanya sebatas anak adopsi di keluarga Mitz.

Meskipun begitu Aidanne sedari kecil adalah orang yang perhatian. Ketika mendapat adik yaitu Jessica. Ia sering kali menunjukkan perhatiannya kepada gadis kecil itu. Namun, sepertinya ambisi telah menghitamkan hati milik Jessica. Gadis itu ingin Aidanne Alleanon Mitz untuk dirinya sendiri.

Sejak awal Cameera dipinang oleh Aidanne, Jessica selalu tidak suka dengan keberadaan Cameera. Meskipun Cameera selalu memperlakukan semua orang dengan baik termasuk Jessica. Gadis itu tetap bersikeras untuk membenci Cameera.

Hal mulai diluar kendali sejak satu tahun sebelum Cameera meninggalkan mansion. Jessica secara terang-terangan menghasut Aidanne bahkan mencelakai Cameera. Awalnya karena Aidanne merasa ia telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya dengan keberadaan Jessica, ia meragukan apa yang Cameera ucapkan tentang adiknya, Jessica.

Ancaman demi ancaman terus menghantui kehidupan Cameera. Bahkan saat itu Cameera dinyatakan hamil anak keempat, Jessica yang tak sengaja mendengar mengancam akan membunuh anak Cameera jika ia tidak pergi dari mansion dan dilarang memberi tahu Aidanne akan kehamilannya.

Saat itu Cameera tahu Jessica serius. Wanita itu benar-benar bertindak gila. Cameera bukannya meragukan Aidanne dan anaknya yang lain untuk melindungi dirinya. Namun, Cameera tidak tahu hati manusia. Bagaimana jika ia menemukan Aidanne lagi-lagi lebih percaya oleh perkataan Jessica? Ia tak sanggup jika harus disakiti lagi oleh semua perkataan jahat Jessica.

Jadi akhirnya Cameera benar-benar pergi hanya bermodalkan nekat. Ia sengaja menyembunyikan dirinya di tempat yang jauh dari keluarganya dan keluarga suaminya. Beruntung ia memiliki teman yang dapat menyembunyikan keberadaannya. Bahkan ponselnya ia sengaja tidak bawa agar posisinya tidak bisa dilacak oleh siapapun.

Koa's Little World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang