BOF 2

3 1 0
                                    

FLASHBACK STARTS

Jevannya Indira, gadis berumur 16 tahun itu sudah berteman oh tidak! Bersahabat dengan Caroline Pallavi Revanza sejak kelas 3 SD. Mereka mulai dekat dengan 2 orang teman lainnya yang namanya tidak bisa disebutkan.

Namun saat naik kelas 4, Caroline berbeda kelas dengan Jevannya. Wajar sekali anak SD mempunyai teman yang lain dan mulai sedikit menjauh dari teman di kelas lamanya, begitupun Caroline dan Jevannya. Mereka punya teman baru dan jadi tidak begitu dekat, tapi Caroline masih suka menyapa Jevannya saat berpapasan begitupun sebaliknya.

Naik ke kelas 5, mereka berdua kembali sekelas dan menjadi teman sebangku, begitupun dengan 2 teman mereka, jadi mereka ber 4 kembali sekelas. Semakin dekat sampai sudah membuat grup chat di WhatsApp dan membahas apapun seperti pertemanan pada umumnya, ribut-ribut kecil dan sering bercanda.

Naik ke kelas 6, mereka berpisah lagi namun tetap akrab dan suka mengobrol di grup chat. Saat kelulusan kelas 6, Jevannya, Caroline dan satu temannya kembali satu sekolah di SMP negeri sedangkan teman yang satunya memilih berpisah.

Mereka bertiga tetap bersama walaupun berbeda kelas, Caroline dan satu temannya suka bolak-balik ke kelas Jevannya untuk istirahat bareng atau melakukan hal lain.

Sampai lah mereka bertiga naik ke kelas 3 SMP, namun Jevannya dan Caroline memilih menjauhi temannya itu karena suatu alasan. Jadi, tinggal berdua ya? Hanya Caroline dan Jevannya. Caroline masih suka bolak-balik ke kelas Jevannya hanya untuk ngobrol, membaca novel, main uno atau mendengarkan music. Tidak lupa pembahasan tentang laki-laki, tentang Caroline yang ingin putus dengan pacarnya dan tentang Jevannya yang menyukai teman sekelas nya atau menyukai kakak kelas nya yang satu organisasi itu, apapun itu.

"Ibu!! Pop ice popcorn caramel nya satu!!"

"Kar, kata lu mending pop ice taro atau mangga?"

"YA JELAS TARO LAH!! Cepetan lu cobain rasa taro!!"

"Tai lu, ibu pop ice taro satu ya, bu."

Ibu, rumahnya di depan SMP dan menjual es dan jajan-jajanan yang suka sekali dihampiri Caroline dan Jevannya, entah untuk mengulur waktu pulang, numpang makan seblak atau menunggu Jevannya keluar dari kelasnya.

"Gua ketemu dekel dulu ya." Caroline hanya mengangguk dan duduk sambil memakan jajanan nya.

° °

Jevannya duduk di bangku sambil membawa cup teh poci ditangan nya.

"Jep, gua mau ya!!" Tanpa mendengar jawaban Jevannya, Caroline langsung menyedot teh poci itu.

"Goblok, itu punya dekel!" Caroline langsung tersedak minuman nya.

"Demi apa lu?! Kok lu gak bilang?!"

"Gapapa kok, kak." Caroline menoleh dan mendapati adik kelas nya alias yang punya teh poci itu.

"Eh sumpah gua minta maaf, gua ganti ya?"

"Gak usah, santai aja, kak." Adik kelas itu menyedot teh poci nya dan Caroline menutup wajahnya malu.

"Bekas gua ngapa di sedot, tolol!"

Jevannya hanya bisa tertawa melihat temannya itu.

FLASHBACK ENDED

"Diem lah, njeng! Gua masih malu!"

"Ya lu tolol, minuman punya orang main di minum aja."

"Lu nggak kasih tau gua!!"

"Ya lu nafsu banget langsung minum gitu, padahal gua mau jawab."

BIRDS OF FEATHER Where stories live. Discover now