« Chapter 1: Family business »

344 33 8
                                    


______

"Krow, kau mau ikut?"

Manik oranye nya melirik cepat, senyuman terukir di wajahnya. Dengan nada antusias dia bertanya, "Kemana?" Dia sudah merasa bosan karena terus duduk di rumah

"Arion menyuruh kita menyelidiki sebuah bar di kota, kau ingin ikut?" Krow menangguk dengan antusias, kapan lagi omega sepertinya diizinkan pergi bertugas malam oleh Arion? Ini kesempatan sekali sebulan ini.

"Sungguh?! Kau hanya mengajaknya? Lalu bagaimana dengan ku?!" Lelaki berambut putih Tampak kesal, dia juga merasa bosan.

Seharian hanya duduk di rumah, menonton serial TV yang tidak menarik, oke memang mereka juga diberi tugas untuk menjaga rumah, tapi hey! Menjaga rumah bukan tugas yang sulit. Lagipula, sudah ada cctv bahkan beberapa penjaga sudah berdiri tegak di depan gerbang dari tadi pagi!

Bagaimana mereka tidak bosan?!

"Tidak. Kau tetap disini. Aku tau siklus heat mu sudah dekat, jadi sebaiknya kau tetap diam di rumah." Makoto Semakin kesal, setidaknya biarkan dia melakukan sesukanya sebelum siklus heat nya datang bukan?

"Ayolah Gin, lagipula siklus heat ku datang Minggu depan. Tidak akan ada masalah, aku janji."

Gin menggeleng tidak, "Kita akan ada di bar, semua jenis feromone ada dimana-mana. Siklus Heat mu memang Minggu depan, tapi siapa tau mungkin akan datang ke lebih cepat jika kau ikut."

Makoto tidak percaya, bagaimana itu bisa berpengaruh?

"Kau bodoh? Kau memang sudah dekat. Jika kau pergi ke tempat dimana feromone berkumpul, mulai dari feromone alpha atau omega, kemungkinan besar heat mu akan terpancing dan terjadi lebih cepat."

"Mungkin karena siklus heat mu sudah dekat, membuat kerja otak mu lebih lambat dari biasanya Mako." Ejek seseorang, Dia datang menuruni tangga membawa beberapa kunci dan memberikan satu kepada Gin.

"Diam lah kau Riji sialan!" Riji hanya tersenyum saja mendengar umpatan yang keluar dari bibir lelaki berambut putih itu.

"Sudahlah ayo berangkat. Krow kau sudah selesai? Cepatlah." Gin berjalan keluar pintu diikuti oleh Riji.

"Sudah selesai, ayo!" Krow datang sedikit berlari, pakaian nya sudah diganti dengan seragam dia juga membawa topeng.

"Ayolah, ini tidak adil. Seharusnya krow juga disini bersamaku." Krow tersenyum miring, dia menjulurkan lidahnya dan sukses membuat Makoto kesal.

"Nah, tangkap." Riji melempar kunci kearah krow dan ditangkap dengan baik olehnya.

Mereka bertiga berjalan keluar pintu. Tetapi sebelum keluar, Gin berhenti sejenak di ambang pintu, "Kau jaga Miu. Dengar, jika kau bermacam-macam kau tau akibatnya, Makoto." Huh! Seperti dia akan menurut saja. Lihat saja nanti.

Setelah memastikan Gin pergi, Makoto tersenyum licik, "Terserah lah, aku terlanjur bosan," Makoto membawa salah satu kunci motor dan membawanya pergi.

Waktunya bersenang-senang!

______

Tiga mobil terparkir cukup jauh dari bar, Krow bingung sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan berdiri di pinggir jalan?

"Apa yang sedang kita tunggu? Apakah kita menunggu orang lain?" Tanya krow. Jujur saja, selama 'hampir' satu jam diam di pinggir jalan raya, dia sama sekali belum tau apa yang di rencanakan oleh Gin.

Mungkin karena krow juga tidak bertanya.

"Dengar, yang kita butuhkan hanyalah dokumennya. Kita tidak perlu menyakiti orang-orang yanga ada di bar." Ucap Gin.

Crow And Red Panda|| KrowjakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang