8. Guru, Tolong Hukum Muridmu dengan Tongkat Besar!

925 11 0
                                    

"A-Chu mengisapku dengan sangat nikmat!" Si Kiri monggendong
Qin Chu kembali ke podium, dan dia berdiri membelakangi Si Kiri sambil berpegangan pada podium. Dia memasukkan jarinya kedalam lubang Qin Chu, mengeluarkan lebih banyak sperma dan air seni, "Jadi, apakah kamu masih ingin memakan penis Kiri?"

"Aku mau.. Aku mau makan... penis Kiri..." Qin Chu terengah-engah. Meskipun dia baru saja keluar, lubang jalangnya yang telah dilapisi dengan afrodisiak segera menjadi gatal lagi. "Kiri, cepatlah dan masukkan ke dalam.."

"Lalu apa yang harus kau katakan?" Si Kiri menggodanya dengan menekan penisnya ke arah pintu masuk Qin Chu.

"Lubang jalang... lubang jalang menginginkan penis besar milik Kakak Kiri... Cepatlah, Kakak..... Cepatlah masukkan ke dalam.." Qin Chu dengan paksa mendorong pantatnya ke belakang dan menelan ujung penis Si Kiri ke dalam lubangnya.

Si Kiri tidak lagi menahan Qin Chu. Dia juga sudah menahannya untuk waktu yang lama, dan penisnya begitu keras schingga tidak bisa lebih keras lagi. Dia langsung mendorongnya sampai keujung. sambil mendesah puas, "A-Chu luar biasa.. Lubang jalang kecilmu
menelan penisku begitu dalam. Sangat basah dan panas, dan lubangmu terus-menerus menghisapku..."

"Kiri sangat kuat....Penismu mengenai titikku.. Mmm ah.. Aku hampir hancur.... Kakak, tolong masuk lebih dalam..." Benturan keras dari belakang membuat Qin Chu tidak punya pilihan selain memegang tepi podium.

Si Kanan di samping mulai merasa kesal begitu melihat ekspresi Qin Chu saat disetubuhi oleh Si Kiri. Dia berjalan ke sisi Qin Chu dan dengan lembut menampar penisnya yang berlumuran air seni dan sperma ke wajah Qin Chu, "Bukankah si jalang itu baru saja mengatakan dia tidak menginginkannya lagi! bagaimana bisa kamu begitu ke enak an sekarang!"

"Ah....Enak sekali.... Pelacur suka penis besar milik kakak laki-lakinya ah." Qin Chu tidak merasa malu, tetapi lebih bersemangat ketika Si Kanan menamparkan penisnya ke wajahnya. Dia mengulurkan tangan dan memegang penis Si Kanan, lalu mulai memberinya blowjob.

"A-Chu sangat jalang...Ini luar biasa.." seru Si Kiri, dan dia meningkatkan kecepatan dorongannya.

Air seni dan sperma di penis Si Kiri sama sekali tidak membuat Qin Chu merasa tidak nyaman. Dia menuruti dorongan Ai Kiri sambil menjilati penis Si Kanan dengan hati-hati hingga bersih.

"Kamu benar-benar pandai menjilati... Hisap lebih dalam!" Si Kanan menepuk pipi Qin Chu yang menggembung dan berkata.

"Mmmm...." Qin Chu, yang dijejali di bagian depan dan belakang. tidak bisa mengeluarkan suara apa pun. Namun tubuhnya terus berteriak minta lebih dan lebih lagi. Dia menggoyangkan pinggulnya ke penis Si Kiri sementara mulutnya menelan penis Si Kanan lebih dalam.

"Mmmm.... A-Chu hebat sekali!" Si Kiri memeluk Qin Chu dari belakang, menunduk, dan melepas kacamatanya. Kepalanya bersandar di bahu Qin Chu sementara wajahnya menempel di wajah Qin Chu. Dia kemudian menjulurkan lidahnya untuk menjilati
bibir Qin Chu dan penis Si Kanan.

"Kiri, kamu juga sangat horny!" rengek Si Kanan. Melihat dua pria tampan berciuman sambil menjilati penisnya membuatnya terangsang.

"Bukan karena kamu. Aku suka A-Chu." Si Kiri menjilati penis Si Kanan beberapa kali sebelum mencium Qin Chu lagi.

Qin Chu meludahkan penis di mulutnya dan mencium Si Kiri dengan penuh gairah. Kedua tubuh bagian bawah mereka masih bergerak tanpa henti.

"Aku tidak tahan lagi." Si Kanan mengusap penisnya dengan keras di antara wajah dan bibir Qin Chu dan Si Kiri. Dia segera ejakulasi dan keluar di wajah dan mulut mereka berdua.

"Wajah Kiri... semuanya kotor..." Qin Chu menjulurkan lidah mungilnya untuk menjilati air mani di wajah Si Kiri dan menelannya.

"Wajah A-Chu juga kotor...." Si Kiri meniru Qin Chu dan menjilati air mani di wajahnya. Keduanya saling menjilat dan mencium lagi sambil berpelukan dan saling mendorong.

[BL] A Dream Comes TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang