bab 1 (cafe)

1.3K 52 0
                                    

  Seorang remaja yang tingginya sekitar 179cm, dengan pipi tirus, berpola mata berwarna hijau, kulit putih bersih, rambutnya berwarna auburn.

      Remaja itu sedang mengaca sambil menatap wajahnya bak malaikat yang baru saja turun di bumi ini, Yang tak lain ialah Sagara Devanka.

     "Widih ganteng banget gue" Ucap sagara

     Sagara mendudukkan dirinya di kasur dan mengambil uang-uang yang sudah ia siapkan untuk membayar uang kos nya itu.

      "Lumayan kelebihan 500 ribu, enaknya buat apa ya? " Ucap Sagara

    Sagara pergi dari kosan itu dan tak lupa mengunci kosannya itu. Sagara pergi ke arah rumah pemilik kosan yang sedang ia pakai.

Tok!
Tok!
Tok!

       "Bu, saya mau bayar kos!! " Teriak Sagara lantang.

Ceklek!!

     Satu wanita paruh baya keluar dengan senyuman manis dan menatap Sagara.

      "Iya gara, saya tau" Ucap bu kos, yang bernama yanti.

    Sagara memberikan uang sebesar 750 ribu dan di terima  dengan baik oleh bu yanti.

       "Udah makan kamu? " Tanya bu yanti kepada Sagara.

       "Udah bu" Bohong Sagara

      Bu yanti menatap manik-manik mata Sagara dan menghela nafas lelahnya.

      "Ibu tau kamu belum makan, ayo makan bareng sama ibu" Ucap bu yanti.

     Sagara menolak dengan halus, karena sagara tidak enak dengan kebaikan bu yanti selama ini kepadanya.

      "Saya bisa makan diluar bu" Ucap Sagara.

      "Lebih baik uang kamu di tabung aja, jangan dikit-dikit makan diluar" Jawab bu yanti

      "Hehehe, gapapa bu. Sekali-kali" Ucap Sagara.

       "Yaudah kalo gitu.jaga kesehatan kamu lho ya, jangan sampai asam lambung kamu kumat lho" Jawab bu yanti.

     Sagara mengangguk dan meminta izin pergi untuk berkerja. Sagara berjalan dengan santai kearah cafe di sebrang sana.

       Sagara melihat sekeliling sepi, lalu ia menyebrang. Setelah sampai di cafe itu ia memakai celemek khas cafe itu.

       Lalu ia berkerja dengan senang dan penuh semangat yang terpancar dari wajahnya itu.

         Sagara berjalan sambil membawa nampan berisi cafe yang sudah di pesan seseorang.

       "Atas nama "widih nungguin ya"? " Ucap Sagara dengan mic di salah satu tangannya.

        Sagara menatap sekali cafe jengah menunggu seseorang yang belum sama sekali ada yang mengangkat tangan.

        "Atas nama "Widih nungguin ya" " ucap Sagara sedikit meninggi di mic.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Empat detik

Lima detik

             Sagara melihat tangga seseorang yang sedikit terangkat di meja nomer 3, lalu Sagara berjalan mendekati meja itu.

      'Bisa gila gue liat pemuda-pemuda sekarang, tapi bentar gue juga pemuda' batin Sagara.

       "cappucino kak" Ucap Sagara lalu menaruh cangkir ke meja.

Sagara Devanka A. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang