Lovely Chicken

4★

Apakah kalian penasaran dengan pertemuan tujuh manusia ini, sampai-sampai Jimin jadi memiliki enam pacar??

Penasaran tidak? Jika penasaran maka tuan dan nona sekalian apakah berkenan untuk membaca lebih jauh.

Lovely Chicken

Allmin fanfiction

Happy reading

Hari ini, hari tepat pada tanggal 27. Dimana pada tanggal tersebut, ibu-ibu makmur dengan penghasilan suami dua digit pasti mengadakan perkumpulan, atau yang biasa disebut dengan ✨Arisan✨.

Pada pertemuan sebelumnya, ibu-ibu ini sudah memiliki sebuah rancangan, untuk mempertemukan ketujuh anak-anak mereka.

"Buibu anaku yang paling tua itu, si Adrian. Aduh pusing deh aku, masa pulang tengah malam, berangkat pagi buta, gimana mau carikan calon mantu coba kalau begitu" Nyonya Daniswara itu mengerutkan wajah dalam sembari memijat keningnya pelan. Membuat gesture seolah begitu pening dengan kelakuan anak sulung yang ia ceritakan.

"Eh sama banget kak anaku juga si Yuda itu, kerjaan nya ngurung diri aja dikamar, keluar kamar kalau mau ambil makan. Itupun kalau gak aku gedor pintu kamar hitam nya itu kayaknya dia gak bakalan ingat buat makan" Widya menimpali.

Mendengar itu, ibu-ibu lain hanya menggeleng maklum, anak mereka pun sama memiliki kebiasaan diluar nalar. Dasar gen z.

"Duh iyasih anak kita nih udah pada remaja ya, kalau masih kecil-kecil begitu kayaknya komplek bakalan rame" mereka mengangguki pernyataan Jayanti.

"Iya kak haduh, padahal ibu sama ayahnya akrab semua. Tapi anak-anak pada ansos" Mita ikut berujar heboh, dengan biskuit penuh didalam mulutnya.

"Biasalah mit, anak-anak ada pergaulannya sendiri diluar komplek" Maharani ikut menimpali sembari tersenyum cantik menyeruput teh dicangkir nya.

"Aku jadi kepikiran deh, kalau anak kita akrab juga gitu jadinya seru gak sih" Sera berujar dengan nada sedikit riang.

"Eh kayaknya boleh juga tuh, next arisan kita bawa anak kita aja gimana kak?" Saran Mita yang langsung ramai mendapat pekikan antusias dari keempat teman tak sebayanya itu.

"Ide bagus deh Mita, next giliran nya Sera ya. Kita arisan dirumahnya Sera aja gak sih, sekalian itu tuh, lihat simanis yang muahal banget visualnya hahaha" Cuitan Jayanti mendapat tawa heboh dari semuanya.

Untung saja mereka menyewa ruangan pribadi di cafe tersebut, jadi tak ada yang akan terganggu dengan kebisingan yang dibuat oleh kelimanya. Berterimakasihlah pada keuangan para suami yang sangat mumpuni.

"Ahahah iya kak haduh gimana ya, si Aru tuh pemalu parah, jadi dia keluar rumah kalau benar-benar perlu aja hahaha, beda sama adek sama abangnya, aktif betul" Sera tertawa mengingat ketiga putranya yang memiliki sifat amat berbeda.

"Bagus itu Sera artinya dia terjaga, kalau sama semua juga pusing sendiri, kayak anaku tuh tiga biji nurun bapaknya semua, pusing deh aku kalau mereka sudah ngumpul, hebohnya itu loh kayak sekampung" ungkapan Rani itu kembali mendapat tawa riang dari lima orang tersebut. Rani yang terkenal begitu anggun dan kaku, setelah menikah menjadi pribadi yang lebih terbuka. Saat semasa mereka menempuh pendidikan Rani tidak akan mau bercerita dengan ekspresif seperti ini.

"Hahaha yasudah, berarti ini sudah pasti ya bulan depan dirumahnya Sera. Sera izin pamit ya, takut si Jendra udah pulang tadi belum sempat masak" Mereka semua mengangguk, hendak bersiap pulang juga karena hari sudah sangat larut.