kematian Gus zivan

4 1 0
                                    

hari hari berlalu hari pernikahan Zivan dan Lea pun sudah h-2

mereka pun bertemu untuk terakhir kalinya sebelum menikah dipinggir sungai.

"Gus emang apa sih yang membuat Gus cinta sama saya"

"Gus??kamu mau manggil saya Gus sampe sekarang??"

"hehe"

"oke saya jawab saya menikahi kamu itu bukan karna cinta , saya itu ga cinta sama kamu"

"trs Gus nikahin aku buat apa??"

"saya menikahi mu untuk membimbing mu dan membangun madrasah di dunia ini..."

"maksudnya??"ucap Lea dengan wajah kebingungan.

"iya madrasah/sekolah say kepala sekolah nya dan kamu guru nya sedangkan anak kita adalah muridnya."

"sebelum kamu mengajarkan yang baik pada muridmu atau anak kita mau harus ku bimbing dulu bukan??baru kau bisa mengajarkan pada anak kita"

"setelah tugas ku tercapai kita akan sama sama menjalani kehidupan menuju jalannya Allah apapun jalannya akan kita lewati bersama dan tugas ku hanya membimbing kalian agar kalian tak salah jalan"

mendengar ucapan Zivan Lea hanya terdiam.

sorenya mereka pun pulang kerumah masing masing tiba tiba ada chat yang  masuk di handphone Zivan.

isi chatnya yaitu...

gambar chat

isi chat

" saya pa Arga temui saya dilokasi yang saya berikan sendiri saya ingin berbicara empat mata dengan anda"

"ingat hanya sendiri!!..."

"baik saya segera ke sana."

dengan bergegas Zivan pergi dengan motornya dan berpamitan dengan terburu-buru.

"Zivan kamu mah kemana nak?kamu ga boleh keluar malem malem besok pernikahan kamu pamali nak kamu keluar"

tanpa mengucapkan apapun dan  Zivan pergi.dia tidak mendengar ucapan uminya.

"aduhh umi khawatir BI sama Zivan."

"kita doakan saja ya mi semoga ga ada apa apa".

skipp...
ditengah perjalanannya Zivan dicegat oleh seseorang.

tiba tiba ada yang berbicara padanya.

"ternyata kamu tepat janji yahh"

"om Arga???"

"iya ini saya saya ga akan biarin kamu nikahin anak saya kalo memang kamu mikir kamu pantas lawan anak buah saya dulu"

ternyata pa Arga membawa 40 anak buah nya.zivan pun terkejut mau tidak mau dia harus melawan demi membuktikan bahwa dia layak untuk Lea.

"praktek....bruggg..." suara hantaman demi hantaman menyerang zivan

tapi karna dikeroyok habis habisan Zivan pun tumbang pa Arga dan rombongannya pun meninggalkan Zivan sendirian.
Zivan pun menelpon saudaranya dan memintanya menjemputnya.

"tutt...tutt...krek" suara telfon yang akhirnya diangkat oleh saudaranya itu

"halo Van ada apa tumben banget malem malem nelpon"

dengan suara yang sudah lemas, terbata-bata dan serak

"tolongin saya Shaka cep...pet ke... sini"

"woy Lo kenapa hah? jangan becanda deh" ucap Shaka dengan wajah panik.

"cepet Shaka aku udah ga bisa nahan ini lagi..."

Zivan pun menutup telfonnya.

"woy Van...,aduhh gue harus kemana cepet untung dia udah Sherlock"

Shaka pun pergi dengan wajah panik.

sesampainya disana Shaka terkejut ternyata tubuh Zivan sudah tergeletak dan berlumuran darah.

"Van...Zivan" dengan wajah panik shaka menghampiri nya.

"woy Lo kenapa bisa gini?? siapa yang udah giniin loo??"

"Lo ga perlu tau intinya Lo tonton vidio yang udah gue kirim ituu, permintaan gue cuma satu jagain Lea dan jangan apa apain Lea kalo sampe Lea luka sedikitpun gue bakal marah banget sama kamu"

"Lo ngomong apa sih ayo gue bawa Lo ke RS yaa"

"gausah percuma besok pernikahan gue gantiin gue yah pliss pokoknya Lo harus nikahi Lea dan jagain Lea alesannya kenapa udah gue jelasin dividio itu."

"Lo banyak bacot banget sih udah diem gue lagi telfon ambulans."

saat ambulans tiba Zivan pun menutup mata untuk terakhir.

"ziv...zivannn..."

"bangun woyy"

"jangan mati..."

dengan nada jengkel dan tangisan Shaka menggoyangkan tubuh Zivan.

"ayo dek kita bawa saudara kamu ek ambulans."ucap salah satu perawat

VALERIEEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang