Setelah mengantarkan Ahan ke pesantren dan menitipkan putranya kepada pengurus dan para pembesar yang ada di pesantren, Adi dan Maharani pun langsung bergegas pulang meninggalkan Ahan di pesantren dengan harapan Ahan akan bisa merubah sikap dan sifat yang buruknya setelah keluar dari pesantren nantinya.
"Ayo Ahan perkenalkan diri terlebih dahulu" pinta Ustadz Fauzi kepada Ahan yang tengah berdiri di di depan kelas
"Kenalin nama gw Ahan, Arhan Atma Bentala. Gw anak seorang pengusaha tambang emas terbesar di Indonesia, gw punya 5 motor sport dan 3 mobil Ferrari 488 Pista" sahutnya dengan rasa bangga sembari menatap para Santriwan yang duduk di dalam kelas
Para Santriwan pun hanya bisa diam dan mengeleng-gelengkan kepala meraka kala mendengar penuturan dari Ahan "Eh, kamu teh mau memperkenalkan diri kamu atau mau pamer harta sih. Sambong pisan jadi orang" celetuk salah satu Santriwan yang menatap wajah Ahan membuat sang empunya merasa kesal
"Apa? Nggak seneng lo? Iri kan lo?" sahut Ahan membuat Santriwan tersebut hanya bisa mendengus kesal
"Awas aja kamu, maneh teh kena sama saya nanti" batinnya berucap menatap Ahan dengan tatapan yang sangat tidak suka
Ustadz Fauzi pun menatap Ahan "Ahan, memperkenalkan diri itu dengan cara dan bahasa yang baik bukan seperti ini" ujarnya dengan lembut membuat Ahan mendengus kesal
"Iya, iya ah elah bawel banget" gerutunya membuat Ustadz Fauzi mengeleng-gelengkan kepalanya
Semoga Ustadz Fauzi selalu di berikan kesabaran untuk menghadapi dan membimbing Ahan yang apa-apa mau seenak jidatnya saja.
"Nama gw Arhan, panggil aja Ahan" ucapnya memandang ke arah Ustadz Fauzi
"Udah kan Ustadz? Gw capek mau duduk, gw duduk di mana?" tanyanya membuat Ustadz Fauzi menganggukan kepalanya
"Kamu duduk di belakang Dadang, sebelah sana" sahutnya menunjuk ke arah meja belakang
Ahan pun berjalan malas menuju tempat duduknya "Baiklah kalau begitu kita mulai pelajaran hari ini ya, yaitu tentang Akidah dan Akhlak" ujar Ustadz Fauzi kepada para Santriwan yang berada di dalam kelas
Selama Ustadz Fauzi menjelaskan, menerangkan apa itu isi, pesan moral yang materi hari ini di berikan. Semua nampak mendengarkan dan tak sedikit dari mereka yang mencatatnya di buku tulis supaya bisa mengingat nya dan mengamalkan nya.
Lain hal nya dengan Ahan yang justru sibuk memainkan pulpennya sembari diam-diam memakan permen karet "Ck, bosen amat kek gini. Bunda sama ayah bener-bener tega banget sama gw" batinnya berucap terus memainkan pulpen yang ia pengang di tangannya
"Gw harus cari cara supaya gw bisa kabur dari sini, ogah banget gw harus hidup kek gini. Mana tahan gw di sini" batinnya berucap sembari berfikir untuk menemukan ide supaya ia bisa kabur dari pesantren
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN [Hiatus]
Teen FictionSipaling bar-bar ◕‿◕ Seorang Remaja berusia 19 tahun yang terpaksa masuk pesantren karena menuruti permintaan dari kedua orang tuanya demi mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dia Ahan, remaja yang terkenal akan sikap bar-bar...