•PINGSAN?

178 77 219
                                    

"YAH KASIHAN DI HUKUM, HAHAHA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YAH KASIHAN DI HUKUM, HAHAHA!"

"MANG ENAK KENA HUKUM, HAHAHA!"

"SUKURIN, MAKANYA MANEH TEH JANGAN SOK JAGO JADI URANG TEH, PAKAI SEGALA COBA-COBA KABUR DARI PESANTREN, MAKAN TUH HUKUMAN, HAHAHA!"

Begitulah ucap Dadang dan juga kedua temannya yang berteriak dari lantai dua saat melihat Ahan yang berdiri di lapangan pesantren sembari menghadap tiang bendera dan berhormat.

Tertawa terbahak-bahak sembari berteriak kepada Ahan, itulah yang di lakukan mereka, Ahan yang melihatnya itupun langsung menatap tajam ke arah Dadang dan juga kedua temannya itu yang tengah berada di asrama lantai dua pesantren.

"Awas lo bertiga, kena sama gw nanti" batinnya berucap dengan tangan kirinya yang sudah mengepal kuat ingin menghabisi Dadang dan juga kedua temannya itu

Ahan menjalani hukuman dari Kyai Aziz karena kemarin dirinya sempat kabur dari pesantren dengan penerobos gerbang utama pesantren pada malam hari, sayangnya percobaan dirinya untuk kabur dari pesantren tidak berhasil. Tak hanya itu saja hukuman yang di berikan oleh Kyai Aziz, Kyai Aziz juga memberikan hukuman lain kepada Ahan untuk menghafalkan surah Al-Baqarah 1 Juz dalam 1 bulan dan itu harus tuntas pada waktunya.

Jika semua hukuman yang di berikan oleh Kyai Aziz tidak di tuntaskan oleh Ahan, maka Kyai Aziz akan melaporkan kejadian kemarin kepada kedua orang tua Ahan. Sontak acaman dari Kyai Aziz membuat Ahan takut, ia meminta agar masalah ini tidak sampai terdengar oleh kedua orangtuanya.

Karena pasti, hidupnya akan tambah di persulit lagi oleh kedua orang tuanya dan juga pasti akan mendapatkan amukan dari ayahnya.

"Berapa lama lagi gw di jemur kek gini? Mana matahari nya terik banget, makin siang makin panas, lama-lama kulit gw bisa merah-merah kalau gini" gumamnya yang merasakan teriak panas matahari mengenai seluruh tubuhnya

Ahan yang berkulit putih bersih itu, hanya bisa pasrah saat nanti setelah hukuman berjemur selesai, kulitnya menjadi merah-merah. Karena kulit Ahan sangat sensitif terhadap sinar matahari.

"4 jam gw udah berdiri di sini, dari jam 8 dan sekarang udah jam 11 siang, gila bener-bener tega banget sih Kyai itu. Nggak kasihan apa sama gw. Kaki gw udah pegel banget ini, ya allah" keluhnya sembari mengusap peluh keringat yang membasahi pelipisnya

Tiba-tiba suatu ide terlintas di otaknya "Apa gw pura-pura pingsan aja ya? Dengan begitu pasti nanti gw di bawa ke UKS dan hukuman ini selesai" gumamnya tersenyum kecil

"Oke ide bagus, dalam hitungan ke 3 kita mulai" ujarnya mulai menjalankan ide  nya itu

1...

2...

3...

Brukk!

Ahan tergeletak di lapangan dengan mata terpejam, peris seperti seseorang yang sedang tidak sadarkan diri "Semoga ada yang ngelihat gw pingsan dan langsung nolongin gw" batinnya berucap berpura-pura pingsan

ARHAN [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang