|Prolog

189 52 2
                                    

Ini pertama kali baginya untuk merasa dibela. Namun, alih-alih tenang gadis berperawakan mungil itu justru gemetar sekujur badan.

Sutan dan Ganef mungkin adalah definisi wujud nyata malaikat yang ada di bumi saat pertama kali melihat mereka. Karena keduanya sangat berkilau penuh pesona.  Sedangkan kini dua makhluk itu nampak tak lebih dari psikopat haus darah yang mengincarnya. Terutama, Sutan Priatmaja.

Pemuda yang sejak empat hari lalu tak terdengar banyak bicara di kelas kali ini justru berkali-kali memanggil namanya. Chira ... Chira ... Chira .... Nama yang dibencinya. Seolah sengaja ingin meneror gadis itu hingga mati dicekam ketakutan, pemuda itu terus mendekat dengan penampilan terburuk yang pernah Chira saksikan. Seragam yang koyak dan kotor di mana-mana. Luka perkelahian di wajah yang ngeri ditatap lama-lama, berpadu bersama senyum yang setan kontras. Apa-apaan makhluk ini?

"Chira nggak usah takut," katanya dengan tangan terulur berusaha menggapai Chira yang terus mundur lantaran takut.

“Namaku Anjani ... bukan Chira," sahutnya enggan menuruti perintah pemuda itu.

Sayang, di belakangnya berdiri tembok yang kokoh. Langkah mundur Chira diblokade. Dari depan tubuhnya, dua pemuda gila yang wajahnya babak belur hendak menangkapnya.

“Chira cantik," ungkap Sutan lagi tak jemu-jemu.

“Kubilang Anjani, bukan Chira!” teriak Chira marah.

“Mata Chira indah—“ Pemuda itu terus melanjutkan.

“Kek anjing, ‘kan?” sela Chira tersinggung.

“Sutan lebih suka kalo Chira senyum dari pada nangis.”

“Elo yang bikin Chira nangis, Bego!” sela Ganef. Pemuda sinting yang lain.

Sesaat dua pemuda itu adu pandang sengit. Tak sadar bahwa tubuh Chira baru saja meluruh jatuh. Gadis itu terduduk di tanah dengan isakan kecil masih bergumam dari bibir penuhnya. Dia nampak lelah dan putus asa membuat dua pemuda itu ikut berjongkok di hadapannya. Memperhatikannya. Mengintainya.

"Mulai hari ini Sutan bakal ngelindungin Chira. Sutan siap mukul siapa aja yang gangguin Chira," kata Sutan lagi.

"Gue juga. Pokoknya nggak boleh ada yang nyentuh Chira." Ganef juga tak mau kalah.

Chira mendongakkan kepalanya lagi demi melihat dua pemuda yang menatap khawatir dirinya. Orang-orang ini entah apa yang mereka pikirkan saat menatap Chira yang lemah ini. Mungkin mereka kasihan atau malah berniat jahat karena ia cantik. Yang pasti, meski takut, Chira merasa ia bisa sedikit egois karena mereka.

First time bikin cerita pakai nama lokal. Jadi minta pendapatnya boleh, dong ...
Meskipun baru prolog doang, sih. Hehe

Liu_

ANGEL FROM HELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang