moe moe en moe

15 1 0
                                    

Anyeong yeorobunnnn deulll lama gk nongol nih bunda hehehe maap ya soalnya kita(author) lagi di fase buntu ide buat lanjutin cerita nya huhuuu

maap ya nunguin lama :) selama kita gk up up itu kita lagi nyari ide ide buat lanjutin cerita nya hehe .asli kalo buat cerita genre horor tuh harus pinter pinter cari asal usulnya tau makanya kita lama gk nongol bukan itu juga sih kan kita nih(author) kan waktu itu kita lagi di fase ulangan kenaikan kelas makanya kita gk up up kita lagi sibuk buat ngejar nilai kita biar gk anjlok hehe nah karna sekarang lagi liburan sekolah otomatis gk ada jadwal apapun jadi kita mulai fokusin lagi ke cerita kita ( walau liburan bntr lagi selesai sih hehe) tapi gpp kan ada kalian rawrrrrr makanya jangan lupa vote yaww hehe biar kita semangat buat lanjutin cerita nya




















Happy reading all

S

eminggu setelah kejadian itu Mariska menjadi lebih pendiam. Bahkan saat diajak bicara teman teman hantunya ia hanya menjawab dengan singkat.

Mariska lebih sering menghabiskan waktunya untuk melukis, meluapkan semua isi pikirannya.

Tok...Tok...Tok...

"Mariska, nduk? dipanggil bunda dibawah"

"aish ngapain lagi sih" gerutunya sambil membereskan alat lukis

setelah membereskan alat lukis Mariska beranjak pergi dari kamarnya, sungguh bi minah sedih melihat perubahan Mariska yang dulunya ceria sekarang menjadi anak yang pemurung.

"apa? " Mariska memulai pembicaraan

"KAMU KENAPA SIH?! ngapain  harus buka ruangan itu?! hah! Ayah kan sudah bilang gausah buka! toh juga gaada apa apa nya" ya Mariska dimarahi ayahnya...

"tck" bukannya menjawab Mariska justru meninggalkan mereka berdua.

Mariska membanting pintu dengan kuat, tanda bahwa ia sedang tak ingin diganggu.

(Pov Mariska)

"huhh, kimi kinipi sih ngipiin hiris biki ruangan iti"

"syelamat syiang yes yes yes luwar biyasa" ucap Juno dari balkon kamar

"hahaa apasih jun"

"mba Mariska diajak Petra beli cilok katanya tadi, Juno mau eskrim" Juno... sudah lama Mariska tak melihat Juno, dirinya sengaja memberi jarak pada teman teman hantunya, kepalanya berisik .

"mana Petra? " balas Mariska, ia juga ingin tahu, kemana si jail Petra sudah lama Mariska tak melihatnya

"di rumah pohon ayo kesana cepet, aku mau mabar roblok  sama hantu sebelah"
(Baru tau guweh kalo setan bisa main roblok 😌)

sungguh, Mariska malas kalau harus melewati ruang tengah, karna disana ada duo crewet (bunda dan ayahnya) Mariska takut ia akan dimarahi lagi jika lewat situ.

"Ekhem! mau kemana?! " tanya ayah Mariska dengan sedikit membentak

"gaperlu tau" ketus nya

( Pov Dirumah pohon)

"Haaaiii riskaaa, sini sini duduk sama aku" ucap luna senang

"ngapain kalian disini?"

"mau ngobrol ngobrol santuy" jawab Peter

tak berselang lama mereka pun memulai pembicaraan, dimulai dengan pertanyaan Radom Petra "kenapa kita ga jadi mermet aja sih?" hingga
menyambung ke pertanyaan William "kalau bisa hidup lagi kalian mau ngapain?".
(Kalo bunda sih mau reinkarnasi jadi jodoh nya bias bunda xixixi 🤗)

The Haunted Mansion || Mencium 'Kalian'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang