17

259 9 0
                                    

Jangan lupa vote sebagai uang parkir ya :v



Happy reading and enjoying ⚓️🥂...

Roma, Italia - 2010. 

Sinar matahari pagi itu terhalang oleh sebaran awan putih di sepanjang cakrawala. Beberapa belahan dunia sana,  musim dingin begitu memburuk hingga menularkan angin dinginnya pada kota dengan julukan Ibu kota dunia ini. Ruang makan yang seharusnya hangat dan dipenuhi oleh canda tawa dan ucapan selamat pagi mungkin hanya tinggal impian semata, hanya ada sunyi, dan saling acuh. Lucas sudah enggan berada di sana, ia meninggalkan ruang makan tanpa menghabiskan sarapannya. Tidak ada satu pun yang peduli, ayah ibunya hanya melihat sebentar lalu menikmati kembali sarapan mereka masing-masing.

Fuck!

"siapkan mobil, saya ada meeting hari ini"

"baik pak", sahut kaki tangan Lucas. 

-

Perjalanan santailah yang Lucas pilih, untuk menuju tempat meeting yang pria itu maksud. Ia hanya sibuk pada ponselnya dan terus mencoba menelfon seseorang. 

"please, angkat Kalara, let me know you alright" ekspresi khawatir terpampang jelas di wajahnya.

"kamu sudah dapat tanda-tanda dimana gadis itu?" Lucas mengarahkan tatapan serius pada kaca spion dalam. 

"maaf sir, tim saya juga buntu, kami masih butuh waktu" kaki tangannya itu menjawab pelan. 

"terus cari, atau kalian tahu akibatnya!" ancam Lucas yang sambil melihat sebuah foto  lawas yang menampilkan tiga anak kecil tersenyum menampakkan deretan gigi masing-masing. 

"yes, sir"

◇◇◇

Lantai 10 dari salah satu deretan gedung tinggi yang berada di pusat kota kini tengah mengadakan rapat, tentunya berisi orang-orang penting, bisa dilihat dari pakaian mereka yang rapi, bersih, dan berdasi. Suasana tidak begitu sunyi, beberapa dari mereka mengobrol, melihat berkas yang sudah di sediakan di hadapan mereka masing-masing,  mengisi waktu untuk menunggu pemimpin rapat memulai pertemuannya.

Jam di dinding ruangan tersebut sudah menunjukkan angka 11.00, seorang Pria bertubuh tegap, dengan penampilan yang tak jauh beda dengan para anggota rapat lainnya mengenakan jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya, berdasi dan bersepatu plain toe memasuki ruangan meeting itu lalu diikuti wanita berambut pirang tergerai rapi dengan blazer hitam bergaris yang membalut tubuh indah dan sexy miliknya, ukuran yang tidak sesuai membuat lekukan tubuhnya terlihat, ditangannya terdapat berkas-berkas penting, ketukan yang berasal  dari heelsnya membuat para pria disana terdiam dan merapikan berkas mereka. Wanita itu berdiri tepat di samping monitor yang menampilkan layar putih kosong. Pria tersebut memberikan ucapan salam dan sapaan basa-basi sebagai pembuka,

"Baiklah kepada bapak-bapak semua, Ms. Bianca akan menjelaskan persentase lonjakan saham di hotel ini" ia mengarahkan perhatian pria-pria yang menghadiri rapat tersebut.

 Bianca akan menjelaskan persentase lonjakan saham di hotel ini" ia mengarahkan perhatian pria-pria yang menghadiri rapat tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Vindicta - Love In RevengeWhere stories live. Discover now