affair.23

345 43 16
                                    

Yoshi mengusap punggung kecil doyoung yang tertidur di pelukannya.

"Udah nangisnya, mata kamu bengkak loh" ucap Yoshi sambil memberikan hyunsuk tissue

Akhirnya hyunsuk menceritakan masalah pada Yoshi juga, padahal dirinya tidak mau mengumbar hal seperti ini pada orang lain.

"Maaf aku gabisa ngasi saran, tapi apa yang orang tua kamu bilang ada benernya suk" ucap yoshi

"Aku kasian sama doyoung, waktu jihoon sibuk sama kelahiran anaknya. Doyoung nangisnya papanya, dia bilang kangen. Cuma beberapa hari dia gak ketemu papanya aja udah nangis, gimana kalau dia tau orang tuanya cerai" ucap hyunsuk

"Aku harus jelasin apa ke doyoung?" Ucap hyunsuk

"Tapi kamu masih cinta sama jihoon?" Pertanyaan itu membuat hyunsuk menatap Yoshi dengan mata berair

"Sangat, tapi aku udah gatau gimana perasaan dia sekarang" ucap hyunsuk

"Hahhh, sorry ya Yos. Malah curhat gini, padahal gak ada sangkut pautnya sama kamu"

"Mana siniin doyoung, dia udah makin berat sekarang" ucap hyunsuk

"Kalau gitu aku balik ya" ucap Yoshi pada hyunsuk

"Iyaa hati-hati Yos" ucap hyunsuk

Setelah kepergian Yoshi, hyunsuk meletakan anaknya yang sedang tidur di sofa. Mengusap rambut anaknya yang berantakan.

"Maaf ya sayang papi ngomongnya kasar" ucap hyunsuk

Hyunsuk sampai di rumah pukul 6 sore, hal pertama yang di lakukan hyunsuk langsung mengajak doyoung ke kamar.

Keadaan rumah sepi saat hyunsuk masuk, entahlah hyunsuk tidak mau peduli.

"Adek mau makan apa?" Tanya hyunsuk

"Gamau makan"

Menghela nafas pelan dan menyamakan tinggi badannya dengan doyoung.

"Adek masih marah sama papi?" Tanya hyunsuk dan doyoung hanya menunduk.

"Sayang, kita gabisa ngajak semua orang Dateng ke rumah. Rumah itu tempat yang spesial buat pemiliknya" ucap hyunsuk, entah anaknya ini mengerti atau enggak

"Besok kita main sama om Yoshi lagi oke?" Ucap hyunsuk menghibur doyoung

"Okee" ucap doyoung senang

"Sekarang ayo mandi, terus kita makan. Gapapa ya makan malemnya agak terlambat" ucap hyunsuk pada doyoung

"Iyaa Papi"

Jam menunjukkan pukul 9 malam, saat ini hyunsuk sedang menidurkan anaknya. Ternyata memang hanya ada mereka berdua di rumah ini, entahlah Jihoon Giselle dan anak mereka pergi kemana.

Memejamkan matanya berharap akan segera tidur, tapi nyatanya dunia mimpi belum menyambut hyunsuk.

Tiba-tiba hyunsuk terpikirkan dengan ucapan orang-orang yang menyuruhnya untuk lebih baik bercerai dengan jihoon.

Hyunsuk takut, selama ini alasannya selalu karena anaknya. Memang benar, tapi selain itu hatinya juga takut kehilangan jihoon.

Dia mencintai jihoon dengan sangat, bahkan dulu jihoon lah yang mengejarnya. Tapi setelah hyunsuk jatuh sedalam ini pada jihoon kenapa hyunsuk merasa di permainkan?

Hyunsuk menoleh waspada saat pintu kamarnya terbuka.

"Sayang"

"Ji?"

Hyunsuk bangun dari tidurnya dan menghampiri jihoon.

"Kangen, sayang aku kangen" bisik jihoon sambil memeluk hyunsuk.

Menempelkan bibir di leher hyunsuk dan memberikan kecupan ringan disana.

"Ada doyoung" ucap hyunsuk tapi jihoon mengabaikan ucapan hyunsuk

Tangan jihoon masuk kedalam pakaian hyunsuk dan mengusap punggung halus hyunsuk, mengangkat kepalanya dari leher hyunsuk kemudian menatap hyunsuk dalam sebelum memberikan kecupan di bibir hyunsuk.

Kecupan itu berubah menjadi hisapan pelan, hyunsuk membalas ciuman jihoon sambil memeluk leher jihoon.

"Ayo pindah ke kamar mandi" bisik jihoon di sela-sela ciumannya.

Jihoon melanjutkan ciumannya sambil mengajak hyunsuk masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintu dari dalam.

"Kondom" ucap hyunsuk saat jihoon mengeluarkan penisnya dari celananya

"Kenapa? Kita udah nikah" ucap jihoon sambil melepaskan semua pakaian

"Anak kamu baru lahir ji" ucap hyunsuk

"Aku gak akan keluar di dalam" ucap jihoon membuat mood hyunsuk untuk bercinta dengannya menghilang

Tapi hyunsuk tidak menolak saat jihoon membantunya melepaskan pakaian.

Jihoon memutar balik tubuh hyunsuk hingga menempel pada dinding kamar mandi yang dingin, mempersiapkan lubang hyunsuk dengan memasukkan dua jarinya.

Ringisan kecil keluar dari mulut hyunsuk membuat jihoon semakin menginginkan hyunsuk.

"Sempit banget sayang" ucap jihoon sambil mengeluarkan jarinya

Hyunsuk tidak membalas ucapan jihoon, membiarkan laki-laki itu menggagahi tubuhnya.

Nafas hyunsuk memberat saat merasakan penis jihoon mulai masuk kedalamnya.

"Shhh, sakit" ucap hyunsuk sambil menyentuh perut bagian bawahnya

Jihoon menggerakkan pinggulnya perlahan sambil memeluk pinggang hyunsuk.

"Gak akan sakit lagi" ucap jihoon sambil mengecup punggung hyunsuk

Hyunsuk mulai merasa kenikmatan dari hantaman penis jihoon di dalamnya, entahlah kapan terakhir kali mereka bercinta.

"Ji, mau peluk" ucap hyunsuk membuat jihoon langsung membalik posisi hyunsuk dan sekarang mereka berhadapan

Hyunsuk dapat dengan jelas melihat tubuh jihoon dan wajahnya yang memerah.

"Kaki kiri kamu ke pinggang aku sayang" ucap jihoon mengarahkan hyunsuk sambil memeluk hyunsuk, membuat tubuh mereka semakin menempel

Hyunsuk memejamkan matanya saat hantaman jihoon menguat, yang hyunsuk rasakan hanya kenikmatan. Hingga ucapan jihoon membuatnya kembali membuka mata.

"Aku keluar" ucap jihoon sambil mengeluarkan penisnya dari lubang milik hyunsuk

Hyunsuk hanya menatap jihoon yang mengeluarkan spermanya di lantai kamar mandi.

Dengan perasaan dongkol hyunsuk kembali memakai pakaiannya dan langsung keluar dari kamar mandi, meninggal jihoon yang menyelesaikan kegiatannya sendiri.

Hyunsuk menatap anaknya yang untungnya tidak bangun, kembali berbaring di samping doyoung dan memejamkan matanya.

Lubangnya masih berdenyut merasakan hantam penis jihoon tadi, ada sedikit perasaan belum puas.

Elusan di kepalanya dapat hyunsuk rasakan, tentu dia tau itu perbuatan jihoon.

Jihoon meninggalkan kecupan di pelipis hyunsuk sebelum keluar dari kamar itu.

Hyunsuk melirik ke arah pintu yang di tutup oleh jihoon, bukankah sekarang dirinya sudah seperti alat untuk sekedar memuaskan nafsu?








TBC.....

Cung tangan yang mau mereka cere ajaa☝️

See u next chapter 👋 ❤️

By Nenaaa
Selasa, 9 Juli 2024

Affair [HoonSuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang