FIREFLIES 2. Pelayan Putra Mahkota

101 33 6
                                    

Seorang gadis dengan dress putih tampak menyusuri pasar dengan menunggangi seekor kuda berwarna putih. Kecantikannya menyita perhatian orang-orang yang sedang berlalu lalang dengan aktivitasnya masing-masing.

Alea Louise, gadis berumur tujuh belas tahun itu akan menjalankan rencananya, mencari keberadaan ayahnya dan memberi balasan kepada orang-orang yang menyakiti ibunya.

Hari ini, kerajaan mengadakan sayembara pemilihan pelayan.

Alea duduk diantara kerumunan orang-orang yang akan mencalonkan diri menjadi pelayan istana.

Dilakukan beberapa tes.

Dengan beberapa persiapan matang yang memang sudah direncanakan. Alea lulus tes dan resmi mejadi pelayan istana.

Seperti tahun sebelumnya, terlihat tidak ada satu orang pun yang sudi menjadi pelayan pribadi sang pangeran putra mahkota. Sedangkan raja Aldrich memiliki dua putra laki laki yaitu pangeran Aiden, putra sulungnya dan Abelard putra bungsunya yang berbeda ibu dari Aiden.

Hingga akhirnya, Alea bersedia menjadi pelayan pribadi putra mahkota. Bukan tanpa alasan, akan lebih mudah mengetahui rahasia-rahasia kerajaan, dan lebih mudah menjalankan rencananya.

"Padahal dia cantik, sayang sekali jika akhir hidupnya berujung menghilang ditangan pangeran putra mahkota."

"Aku juga berpikir begitu."

Bisik-bisik terdengar riuh di dalam ruangan, memikirkan berapa lama Alea akan bertahan sebelum menghilang.

Alea tidak mendengarkan dan fokus ke tujuan awalnya.

Mendengar bahwa ada seseorang yang bersedia menjadi pelayan pribadi putranya, raja Aldrich menghampiri Alea yang sedang duduk dengan tenang.

"Apakah kau yang bersedia menjadi pelayan putraku? Apakah kau yakin?" Tanya Aldrich.

Alea berdiri, lalu membungkukkan badan, "Saya memberi hormat kepada yang mulia raja." Ujar Alea, lalu menegakkan tubuhnya kembali.

"Padahal kau sangat cantik, mengapa tidak menjadi pelayan pribadiku saja?" Goda Aldrich.

"Sangat menjijikkan, dasar pria tua berhidung belang." Batin Alea.

"Saya merasa tidak pantas yang mulia." Jawab Alea.

"Mengapa kau berpikir seperti itu?"

"Maafkan saya yang mulia, saya hanya merasa tidak pantas karena belum memiliki banyak pengalaman. Nanti jika sudah pantas, dengan senang hati saya bersedia menjadi pelayan yang mulia," Ujar Alea, agar tidak terlihat seperti menyindir.

"Hm baiklah, sangat masuk akal. Pelayan beri dia kamar yang sangat layak." Ucap Aldrich pada beberapa pelayan, dan dipatuhi oleh mereka.

Jika ditanya apa alasan Alea tidak jadi pelayan raja langsung, padahal ia sudah ditawarkan. Itu karena ia akan menjalankan rencana balas dendamnya dengan santai dan tidak terburu-buru, sehingga tidak mengacaukan semua rencana yang sudah ia susun matang-matang.

Balas dendam yang seperti apa? Kita lihat saja permainan Alea.

• • •

Alea diantar oleh pelayan lainnya menuju kamarnya, setelah itu ia diperintahkan menemui Aiden di taman istana.

Dua pelan mengantarkan Alea menuju ke taman. Namun ditengah perjalanan mereka berdua berhenti.

FIREFLIES: A Secret RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang