Si Arogan

411 48 10
                                    

"Maukah kau jadi pacar kontrak temanku?" ucap Dongyeon dengan lancarnya. Jiwon yang mendengar hal itu seketika langsung berubah menjadi patung. Matanya terpaku pada Dongyeon yang sedang menunggu reaksinya. Menjadi pacar kontrak? yang benar saja. Apa hal semacam itu masih berlaku dizaman serba modern ini?

"Dongyeon-ah, apa kau baik baik saja? kurasa kau mabuk. Sebaiknya kita pulang saja." ajak Jiwon yang sudah bangkit dari duduknya, namun lengannya langsung ditahan oleh Dongyeon, membuat gadis itu kembali terduduk.

"Aku serius, J. Tidakkah kau pikir ini menguntungkan bagi kalian berdua? kau akan mendapatkan uang yang kau mau, dan dia bisa mendapatkan yang dia inginkan."

"Memangnya apa yang diinginkannya? tidakkah itu sama seperti aku menjual diri? Ohh, yang benar saja! aku tidak mau!"

"Yya, Kim Jiwon, kumohon bantulah aku, eoh?! aku berani jamin, kau tidak akan disentuh olehnya." kata Dongyeon yang langsung mendapat lirikan tajam dari Jiwon, "Ah, maksudku, sentuhan yang semacam.... anu," lelaki itu mengangkat dua tangannya menggambarkan tanda petik.

"Aku tidak mau. Tidak mungkin." tidak mungkin ia menjadi pacar kontrak seseorang yang tidak menginginkan apa apa. Berapa sih yang bisa dia dapatkan hanya dengan menjadi pacar kontrak?!

Dua teknik negoisasi sudah Dongyeon coba, tapi dua-duanya masih ditolak mentah oleh Jiwon. Itu artinya tidak ada pilihan lain selain menggunakan teknik sarkas, kan?

"Jadi menurutmu apa yang mungkin? menjual tubuhmu dengan harga yang tak seberapa? Bahkan kalau kau keluar masuk kamar siang dan malam selama seminggu pun tidak membuatmu bisa melunasi semua itu! Ayolah, biarkan kau membantuku, dan aku membantumu, hm?!"

Untuk sejenak, Jiwon mencoba berpikir dengan tenang. Memang benar, walaupun ia menjual dirinya siang dan malam selama seminggu pun uangnya masih tak cukup. Jadi apa yang harus ia lakukan, haruskah ia menerima tawaran Dongyeon?! tapi kenapa lelaki itu memilihnya? kan ada banyak perempuan lain diluar sana yang mau dijadikan pacar kontrak, apalagi jika bayarannya fantastis. Kenapa harus dirinya? ‘Ah tentu saja karna saat ini kau sedang membutuhkan uang, bodoh. Tuhan mengirimi-mu jawaban, dan kau malah berpaling darinya?’ rutuk jiwon dalam hatinya.

"Aku akan melunasi hutang atas nama ayahmu, membayar upah karyawan yang telat selama dua bulan itu, dan mengurusi biaya rumah sakit ayahmu. Bagaimana?"

Astaga! Itu tawaran yang sangat tidak mungkin Jiwon dapatkan di manapun.

"Apa itu kontrak seumur hidup?! M-maksudku, apa yang harus kulakukan? Aku tidak akan jadi tumbal proyek-kan?!" yaa, Jiwon rasa itu kontrak seumur hidup. Siapa sih yang mau membayarnya sebanyak itu hanya untuk jadi pacar kontrak.

"No, J.... kau hanya harus berpura-pura menjadi pacarnya sampai anak itu move on. Yang harus kau lakukan hanya 'available'  kapanpun kau dipanggil."

"Baiklah kalau begitu, tapi Dongyeon-ah, apa dia mau membayarku sebanyak itu? kurasa ini mustahil." ucap Jiwon penuh keraguan. Kerutan halus mulai muncul di keningnya yang mulus bak porselen yang sudah dijaga ratusan tahun.

"Tenang saja. Aku yakin kau tidak akan kekurangan uang sedikitpun. Dan kalaupun ia tak mau membayar sebanyak itu, aku akan bertanggung jawab atas semuanya." jawab Dongyeon dengan senyuman tenangnya sembari tangannya yang menggenggam jari jemari gadis itu, meyakinkannya.

Saat mereka sedang asik melanjutkan makanan mereka. Tiba-tiba ponsel Jiwon berdering, menampilkan sebuah nama yang belakangan ini sering kali Jiwon hubungi.

“Halo, paman? bisakah kau beri aku waktu beberapa menit lagi? kurasa aku hampir menemukan jalan keluarnya.” yaa, panggilan itu berasal dari manajer ayahnya, sepertinya para karyawan sudah berkumpul untuk menagih janji dan keputusannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUEEN OF HEARTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang