7

15 0 0
                                    

Rynza sedikit demi sedikit mendekati bubi untuk menjangkaunya agar menjauh dari pecahan tersebut. bubi mau tidak mau menuruti apa kata pria tersebut, agar tidak melukai kakinya. setelah di rasa cukup aman dan juga rynza lah yang membersihkan pecahan kaca tersebut menggunakan sapu dan serok yang ada di pinggir sofa. setelah semuannya aman, rynza membawa bubi untuk duduk di sofa dengannya. bubi yang merasa heran dan juga sedikit takut akhirnya menurut dia takut jika pria didepannya ini akan melakukan sesuatu pada dirinya.

"aku ingin bicara dengan mu". ucap rynza

"aa....pa yan..g mau ka..mu bicarakan". tanya bubi dengan suara yang sedikit gemetar karena rasa traumanya belum sepenuhnya menghilang.

"kamu ga perlu takut aku disini ingin membicarakan agar kamu mau tinggal bersama ku, aku sudah tau semuanya dan juga aku sudah mencarimu kemana-mana trakhir aku liat di cctv tapi mukamu tidak terlalu kelihatan karena menggunakan hoodie, aku mau minta maaf telah melakukan kesalahan padamu dan juga membuat mu trauma, aku ingin tanggung jawab atas apa yang telah aku perbuat, selama ini aku mengikutimu, memperhatikanmu dari jauh aku takut jika saat aku bertemu dengan mu malah membuat kamu semakin takut, tapi aku sudah tidak tahan. melihat mu yang bekerja dan tinggal di tempat seperti ini apa lagi kamu sedang mengandung anakku".

"tunggu, bagaimana kamu tau aku sedang mengandung anakmu mungkin saja ini anak orang lain".

"aku tau ini anakku karena usia kandunganmu sama dengan setelah apa telah yang kita lakukan".

"mau yahh kamu ikut dengan ku".

"aku tidak mau lagian juga kamu kan bukan siapa-siapa, seenaknya menyuruh-nyuruh"

"aku tidak bisa liat kamu seperti ini bubi, bagaimana kalo terjadi apa-apa dengan anak itu, jika di rumahku aku mengawasimu dengan adanya maid".

(apa yang diakatakannya ada benarnya juga, gimana kalo nanti anakku keguguran atau saat aku mengalami keram). ucap bubi dalam hati

"yahh mau yahh bub kamu tinggal bersama ku".

"baiklah tapi ada syaratnya".

"apa syaratnya?".

"aku tidak mau tidur satu kamar dengan mu".

"baiklah". 

(huufftt lega rasanya bubi mau tinggal bersamaku walau harus pisah kamar yang terpenting aku bisa mengawasinya dan tinggal bersama dengannya). ucap rynza dalam hati

"aku akan mengemasi barang-barang ku dulu".

"tidak usah biar anak buahku saja yang membereskannya".

"tapi kan ada barang berharga disini".

"kau tenang saja semuanya akan di bawa tanpa tersisa, aku hanya tidak mau kau kelelahan".

"yasudah".

"ayok kita ke mobil".

"hhhmm".












maaf kalo banyak typo

terima kasih

jangan pergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang