Hai~ ambek!
Hope ya like It yaaaaa~
⚠️Mungkin akan ada OC.
⚠️Mereka yang ada di masa depan tidak lagi menggunakan panggilan formal.
⚠️Perbedaan ilmu teknologi yang sangat jauh, antara masdep dan maslal.
⚠️Parenthood and Married life..
.
.
"Tidak ada..." gumam pria bersurai raven itu dengan terus mendelikan mata. Kerutan pada kening tak luput menambah 'usia' parasnya yang tidak lagi muda. "Tidak ada!" pekiknya beberapa kali, terus berujar kata yang sama. "Uh! Gawat!" keluhnya, sembari merogoh saku celana untuk mengeluarkan hpnya. Diliriknya sekali lagi sofa ruang tamu itu dengan selimut garis-garis biru diatasnya. Lengkap sebuah boneka kelinci, yang memang merupakan pemberian pria raven itu.
Panik.
Pria itu mulai meghubungi orang yang paling dipercayainya.
Begitu panggilan sudah terhubung, pria itu langsung menanyakan hal yang genting.
"N-Nii-san!"
"Ya?? Kenapa kau terdengar panik begitu, Iori??"
"Apa Nii-san tadi datang ke apartemenku???"
"Tidak... aku, Nagi dan Yamato ada di Cafe... kenapa, Iori??"
"Bukan, uhh!" Iori mengutuk dirinya sendiri yang sudah lalai. "P-Pintu apartemenku terbuka... d-dan Ruka tidak ada di sini."
"Hah???? Kapan mereka menitipkannya padamu?"
"T-Tadi pagi... uh, Tenn-san sedang ada jadwal, Yuki-san juga sibuk jadi... uh..."
"Mamanya menitipkan Ruka padamu ya???"
"Iya... tapi sekarang Ruka tidak ada! Tadi masih tertidur di sofa! Sekarang tidak ada! Sougo-san dan Tamaki sedang mencoba mencari di sekitaran apartemen, Nii-san! Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Ruka???" Iori meringkuk di depan sofa, menggenggam kuat selimut garis-garis biru milik Ruka. Paniknya sukses membuat tubuhnya sedikit bergetar, jantungnya dipacu tak karuan. Sulit sekali bernafas dalam keadaan seperti itu. "A-Apa yang akan aku katakan pada Riku-san nanti???"
"Tenanglah dulu, Iori--"
--Brak!
Suara kakaknya kalah oleh suara pintu yang dibanting kuat.
Iori reflek mematikan panggilan, dan langsung berlari ke depan apartemen. "Sougo-san! Tamaki! Apa kalian menemukan Ruka??" tanya Iori dengan sangat tidak sabar, menatap panik dua mantan sub MEZZO dari grup Idolish7 itu.
Sougo membalas tatapan Iori dengan panik juga. Rambutnya yang kini panjang mulai kehilangan ikatannya. Beberapa anak rambut pun mencuat. "Iori... nn, Ruka-kun..."
"Ada apa Sougo-san??? Katakan!"
"Iorin..." Tamaki memanggil begitu lirih nama Iori. "Ru-chan... pergi..."
"Hah???? Maksudnya???"
"Seseorang melihat Ru-chan pergi ke arah museum..."
"...dan itu bukan sembarang museum Iori-kun, itu museum alat-alat penemuan canggih pertama kali dibuat."
Iori mendelik, "Oh tidak... Ruka pasti berniat pergi ke masa lalu..."
"...hah? Kenapa?? Apa yang kau katakan padanya Iori-kun??"
"A-Aku bilang, dulu grup Idolish7 masih ada... dan Ruka sangat menyukai vidio-vidio lama kita saat tampil. Aku khawatir dia..."
"...bermain dengan mesin waktu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy from Future
FanfictionThe Boy from Future Genre(s) : Family, Friendship, Married Life Parenthood, Time Travel, Idol Life, Past-Future, Drama, Comedy Fanficiton : Idolish7 Rated : 13+ NO BL! ❌ Characters : Idolish7, TRIGGER, Revale, ZOOL, managers ...... Oh iya! Ini masa...