5.

336 40 41
                                    

Hullaw bestieeeeh!!  Ambek!!

😘 Hope ya like it yaaaa!!!

Fyi, ini salah story yang aku enjoy banget ngetiknya 😭😭😭

Keknya bakalan lebih dari 5 chapter... 🤓🫶

*Seperti biasa typo adalah kelemahanku. Mohon maklumi.

.

.

.

*Sebelum Kedatangan Banri dan Tsumugi di Apartemen Yuki*

"Ayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh...!!" Ruka berteriak sangat keras dan panjaaaang dari arah kamar Yuki. Sorakan dan gigglingan riangnya memenuhi setiap sudut apartemen hingga membuat setiap orang yang melihatnya terkekeh ringan. "Ruru-chan siap!!" infonya, dada terbusung tinggi, lengkap dengan memberikan Riku hormat layaknya orang-orang berseragam. Ruka memamerkan baju lengan hitam panjang yang kasual, namun tetap stylish. Celana berwarna hijau army lengkap dengan aksesoris sebuah kacamata hitam bertengger pada kepalanya. Meski beberapa kali kacamata itu merosot, tetapi Ruka sendiri puas dengan dandanan ala Momo untuknya.

Terlebih, ada hal lain yang membuat semangatnya semakin meruak-ruak. "Ayah!!" Ruka menatap ayahnya dengan begitu cerahnya. Binaran manik honey crimson menyala. Memperhatikan Riku dari atas hingga bawah. "Ayah keren sekali! Ruru-chan bangga punya ayah seperti ayah!" Ruka langsung bergelayut di kaki Riku setelah melempar berbagai pujian. Membuat Riku canggung namun tetap berterima kasih dengan senyuman kecil. Pasalnya, Momo menyesuaikan outfit ayah dan anak itu dengan sangat apik. Riku hanya dikenakan pakaian versi dewasanya. Tak ada lagi yang dapat membuat Ruka kebanjiran kebahagiaan selain menerima moment apapun bersama ayahnya.

Kasual dan trendy!

Itu yang Momo coba lakukan.

"Awwwh!!" Momo merapikan kembali baju Ruka dan Riku. Menepuk-nepuk pelan untuk menghilangkan debu tipis yang mungkin menempel. Setelahnya mencubit kedua pipi ayah dan anak itu. "Perfect sekali!!" Momo lalu mendengus puas, menghadap Yuki penuh dengan cengiran lebar. "Pilihanku tepat bukan, Yuki??? Pantas saja aku jadi fashion desainer terkenal! Fufufufufu~"

Yuki mengangguk setuju dengan senyuman, "Yup, bisa-bisanya kau sempat pergi keluar dulu untuk membeli baju secepat itu, Momo."

"Kaaan~" Momo mesem-mesem bahagia to the max sudah dipuji Yuki. Ruka dan Riku memang terlihat 'sempurna', dan... para 'agen calo foto' juga mengapresiasi hasilnya. "Hihi, haruskah kalian memotret sampai segitunya?" Momo cekikikan melihat Yamato, Mitsuki, Nagi, Iori dan Tenn menjadikan dua Nanase itu model dadakan.

"Aaayooo~ ayah dan anak, lihat ke kamera, Onii-san~" Yamato sudah berdiri di atas sofa untuk bisa mendapatkan  hasil foto dengan maksimal.

"Gantengnya keponakan Paman Mitsuki~ sini senyum sini sayang~" Mitsuki merayu Ruka dengan pujian manis agar si kecil tersenyum ke arah kameranya.

"Rukashiii~ peluk ayah Riku~ huggie~ iyashh so smart, dear!! Ahhh!" Nagi menggeliat senang begitu mendapatkan foto yang sangat sempurna. "Sooo cuteeee~"

"R-Ruka-san, bisakah aku mendapatkan pose seperti Usamimi Friend? P-pose seperti kelinci..." Iori memperagakan pose yang dimaksud malu-malu, tapi itu membuahkan hasil, karena Ruka benar melakukannya. Iori pun semakin gembira tak karuan. "...a-aku tidak akan terkena diabetes sejak dini bukan ya..." gumamnya penuh kekhawatiran.

'Cekrek, cekrek, cekrek.' Tenn sendiri kini sudah menyatu dengan lantai, kameranya tidak berhenti memotret sedetik pun. Menurutnya setiap waktu Ruka bernafas itu berharga. "...haruskah aku menyewa satu studio untuk pemotretan? Ah tidak... ini harus membeli satu gedung baru khusus keponakanku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Boy from FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang