𝚍𝚞𝚊

91 11 0
                                    

Sinar matahari yang panas menyengat masuk melalui celah-celah jendela, mengisi ruangan kelas dengan kehangatan yang membakar. Membuat siapa saja pasti merasakan gerah dan pengap.

Seungmin kembali duduk dibangku kursinya tercinta dan tak lupa dengan disampingnya ada Giselle yang sibuk mengipas-ngipaskan dirinya dengan kedua tangannya.

"Ini simulasi neraka apa yak, panas banget gila" keluh Giselle yang terus mengipas-ngipaskan dirinya dengan kedua tangannya.

"Astagfirullah haladziim ngucap atuh sel, dineraka pasti lebih panas, ini mah gak ada apa-apanya" ucap Nakyung tetangga kursi depan dengan melakukan hal sama dengan gadis yang ada dibelakangnya.

"Kipas udah empat masih aja panas"

"Coba aja nih kelas dipasang AC pasti adem"

Omong-omong soal AC, Seungmin jadi teringat sesuatu.

"Mendingan kita ngadem aja dulu hayuk di perpus, mumpung gurunya belum masuk" ucap Seungmin dengan usulannya.

Giselle yang mendengar itupun mengangguk setuju dan langsung berdiri.

"Tapi nanti tiba-tiba gurunya udah masuk pas kita belum disini gimana?" tanya tetangga kursi depan.

"Jawab jujur aja habis dari perpus" jawab Seungmin.

Nakyung tampak ragu dengan tawaran Seungmin untuk pergi ke perpustakaan.

"Kalo lo gamau biar gue sama Seungmin aja, gak tahan lagi njir. Ayok Seung!" Giselle yang sudah tidak tahan pun langsung menarik lengan Seungmin untuk segera pergi dari kelas.

Tak butuh waktu lama mereka berdua sudah sampai di perpustakaan. Penjaga perpustakaan sedang tertidur sambil menumpukkan tangannya diatas meja. Memudahkan mereka untuk masuk tanpa pengawasan sang penjaga perpustakaan.

Mereka lebih milih duduk lesehan dibawa sambil menyelonjorkan kaki mereka. Syukurlah keadaan perpustakaan saat ini sedang sepi pengunjung lantaran sudah memasuki jam pelajaran selanjutnya. Jadi mereka senantiasa menganggap perpustakaan sebagai tempat mereka.

Bukannya membaca buku atau mencari referensi tapi mereka disini hanya sekedar untuk mencari kesejukan guna mendinginkan tubuh mereka sendiri.

"Untung aja lo kepikiran perpus, selamat nyawa gue hari ini"

Seungmin yang lagi menikmati dinginnya angin yang menyelimuti dirinya pun hanya bergumam untuk menanggapi ucapan Giselle.

Mereka berdua sama-sama menikmati suasana yang tenang dan nyaman dari perpustakaan. Sementara diluar sana panasnya matahari masih menguarkan kehangatan yang membara.

Mereka melupakan suatu hal, harusnya mereka tidak terlena dengan kesejukan yang ada didalam perpustakaan, mereka melewatkan jam pelajaran selanjutnya.

Sudah sekitar 15 menit mereka didalam sana, tidak ada sedikit pun keinginan dari mereka untuk balik ke kelas. Bahkan Seungmin dapat mendengar dengkuran halus yang terdengar dari arah samping kirinya. Giselle tertidur.

Melihat perempuan disampingnya tertidur dengan damai, Seungmin merasakan rasa kantuk perlahan-lahan mulai menyergapnya dan siap untuk memasuki alam mimpi.

Sepasang kedua sahabat itu sedang terlelap bersama, dalam keheningan perpustakaan mereka berdua menemukan kesejukan dan kenyamanan.

Suasana damai mereka tidak bertahan lama, lantaran datang seorang lelaki jangkung yang memasuki pintu utama dan sedang berjalan ke arah mereka. Tepat ia berhenti di area pojok perpustakaan, terlihatlah seorang perempuan dan laki-laki sedang tertidur pulas disana dengan kepala laki-laki itu bersandar dipundak lawan jenis.

𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐌𝐢𝐥𝐢𝐤𝐤𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang