TVOC-5

153 17 0
                                    

[The Void Of a Characther]

[Illustrations and novels don't exist in the real world]

•••••

Chapter 5: Sadistic killer



Zein berjalan mendekat, dan kini telah berdiri di hadapan kelima tahanan itu.

" Segnala signore, vogliono combattere per gli umani per conto della nostra organizzazione " [lapor tuan, mereka ingin memperjualbelikan manusia atas nama dari organisasi kita] ucap seorang pria berbadan besar

" tsk, come potete essere negligenti, finché persone stupide come loro non lo fanno " [ck bagaimana kalian bisa lalai, sampai bisa orang bodoh seperti mereka melakukannya] ucap zein dengan nada datar

Mereka menunduk tidak berani melihat Zein; " ....... "

" le persone come loro dovrebbero essere premiate "[orang seperti mereka harus diberi hadiah] ucap Zein dengan nada rendah

Glup

Mereka tau apa maksud; dari ‘Hadiah’ itu. Mereka hanya bisa sedikit menjauh dari Zein.

•••••

Zein menyuruh anak buahnya untuk menyuntikkan obat bius dengan dosis rendah.

Zein memulai dengan bagian betis kaki, dari salah satu pria dengan rambut merah, yang merupakan ketua dari keempat tawanan. Zein menggoreskan dan menyayatnya, terdengar pekikan nyaring di ruangan itu

Akhhhhhhh j-jangakhaan ampun ampun

Zein tidak merespon, dan semakin brutal, dia mulai menyayat lengan tangan, dan menusuk nusuknya. memotong kedua kaki pria itu. Zein mulai menyincang cincang jari-jari tangan pria itu.

Lagi-lagi terdengar suara raungan dari para tahanan, sedangkan para pria yang bertubuh bongsor hanya bisa menatap prihatin dan menelan saliva-nya. Melihat keganasan tuan mereka, walau sudah cukup— mereka bersama Zein. Masih saja mereka tak terbiasa dengan eksekusi ini.

Kini pria itu, hanya menyisakan badan dan kepala saja. Dengan tubuh lemah, Zein masih sibuk memotong- motong jari-jari yang sudah tak berbentuk lagi. Hanya ada gumpalan daging yang menjijikkan.

Zen melihat pria yg hanya tinggal badan dan kepala saja, dia mulai menyayat, menggores pipi,dagu, pelipis pria itu. Di pelipisnya Zein menulis sesuatu kalimat "멍청한" [yang berarti 'bodoh']

Terus menuju dada peria itu Zein kembali menggores dan menulis sesuatu "バカ" [yang berarti 'bodoh']

Setelah menggoreskan dua kata itu, Zein mulai menusuk perut, dada korban.

Zein mendengus tipis melihat tubuh mayat-mayat yang ada di hadapannya.

Zein pun mulai melanjutkannya, mulai mengoyakkan dan mengeluarkan isi perutnya, menarik usus, jantung.

Zein juga mematahkan leher serta tulang rusuknya. Setelah itu, Zein mencongkel kedua bola mata itu lalu menarik lidah, dan memotongnya. Terakhir Zein mengambil Kapak.

Ctak

Kepala pun terpisah dari tubuhnya, darah membanjiri lantai dan membuat aliran, dan memercik sedikit ke wajah Zein dan pakaiannya .

Para anak buah yg melihat zein seperti itu bergidik, dan merinding.

Mata dingin Zein melirik target ke 4 dan ke 5 yang bergetar hebat.
Mereka melihat ketua mereka yang sudah mati, dengan keadaan tak berbentuk.

The Void Of a Character Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang