Malam yang baru bagi Althar yang saat ini menempati mansion Ragastar, ia agak sedih karena tidak lagi di perhatikan seperti saat ia berada di tubuh aslinya.
"laper,tapi apa yang bisa gue makan?nyesel gue nolak makan malam yang di anterin tadi"Althar mulai turun dari ranjangnya dan menyeret tiang infus yang saat ini masih terpasang di tangannya. Ia berniat untuk mencari makanan di dapur.
Sesampainya di dapur ia melihat siluet orang yang sedang memasak, Althar melihat arlojinya.
"jam 23.56 ? Siapa coba yang masak jam segini? Tapi lumayanlah, siapa tau dia mau bagi gue"Althar tak sadar jika dari tadi laki laki yang sedang memasak itu memperhatikannya."dia ngapa ke dapur jam segini? Mana nyeret tiang infus gitu,tapi gue lebih aneh sih, masak jam segini"gumam Reksa seraya mengoseng nasi goreng di depannya,ia lapar tiba tiba, akhirnya memutuskan untuk ke dapur dan memasak nasi goreng kesukaannya.
Althar mulai berjalan mendekat dan mengambil sebotol mineral di kulkas setelahnya ia meneguk air itu hingga tandas, ia sangat lapar, tapi tidak menemukan makanan apapun. Ingin minta kepada seorang di depannya, tapi ia tidak kenal.
"gak baik minum dingin malem malem"Althar kaget ketika orang di depannya berbicara.
"hehe gue haus, jadi minum yang seger"jawab Althar dengan kebohongannya.
"haus apa laper?"ucap Reksa seraya berjalan menuju meja makan dengan dua piring di tangannya.
Althar mengekor Reksa di belakangnya, padahal Reksa tidak menyuruh Althar untuk berjalan di belakangnya, tapi Althar tetap mengikuti Reksa hingga ke meja makan dan duduk di sampingnya. Reksa yang melihat itu reflek terkekeh, kenapa tingkah Althar jadi aneh begini?"gue Reksa, abang pertama lo"Althar membulatkan matanya kaget, Reksa adalah salah satu tokoh yang selalu terlihat bermain tangan pada Althar di novel, walaupun itu karena kesalahan Althar sendiri.
Althar hendak berdiri namun tangan kekar reksa menahannya,Althar tersentak dan reflek menepis tangan Reksa hingga terlepas dari lengannya."m-maksud gue, lo mau kemana? "
"mau ke kamar, maaf ganggu! "Reksa menaikkan sebelah alisnya heran. Althar mengucapkan kata 'maaf' hanya karena mengganggunya? Ia bahkan tidak merasa terganggu.
"kok gue gak bisa marah ya ke bocah ini?""duduk dulu, makan. Gue tau lo laper"Althar akhirnya duduk dan menunduk seraya memainkan jarinya, suasana yang sangat canggung. Ia masih takut jika Reksa akan memukulnya tiba tiba,Reksa memberikan satu piringnya kepada Althar, ia sempat bingung kenapa Althar malah menunduk dan memainkan jarinya, sangat berbeda dari Althar yang biasanya.
"makasih, bang"ucap Althar dengan senyum kelincinya,Reksa melirik kemudian mengangguk,ia sempat kaget karena Althar memanggilnya dengan sebutang'abang',sudah lama sekali sejak kejadian itu terjadi.
"enak, gak? "
"enak,kok!enak banget malahan! "Reksa tersenyum dan melanjutkan acara makannya,sambil sesekali menatap Althar yang makan dengan lahapnya, seprtinya adiknya itu terlalu lapar, tapi tunggu dulu?! Adik?! Sejak kapan Reksa menganggap Althar adiknya?
●_●
A
lthar menuruni tangga dengan seragam rapinya, ia harus merubah kepribadian Althar saat ini,ia melewati keluarganya yang sekarang menatapnya dengan tatapan yang susah di artikan,dengan cepat Althar melangkahkan kaki jenjangnya, buru buru ingin keluar dari rumah ini.
"haaaah....... Selamat gue"Althar menghela nafas lega, beneran nih ya, menurut Althar aura keluarga itu tu beda, agak ngeri ngeri gimana gitu.
Setelahnya ia mengeluarkan motornya dari bagasi dan melenggang pergi ke sekolahnya dengan bermodalkan ingatan."eh si sialan dateng nih! "
"kok dia masih bisa berani dateng ke sekolah setelah dorong Reza dari tangga kemaren"
"si Altharanjing kan emang gak ada malu"
"rasanya pengen gue santet lah! "
Makian makian terus terdengar, tapi Althar bodoamat dan segera turun, saat ia akan memasuki gedung SMA ragastar tiba tiba ada sosok lelaki tegap yang sekarang berada di depannya dengan matanya yang sekarang menatap arlojinya.
"Althar? Lo telat, lari lapangan 7 kali dan hormat di bawah tiang bendera samoe jam istirahat"Althar melongo mendengarnya, baru pertama kali ke sekolah ia sudah di sambut dengan hal seperti ini?
"nggak kok, ini masih jam 06.45,telat kan jam 06.50"sergah Althar, ia tidak pernah mengenal orang di depannya,sedetik setelh Althar mengatakan itu,lelaki itu langsung tertawa terbahak bahak entah karena apa, bahkan Althar pun hanya mampu membuka mulutnya karena bingung.
"kok lo bego banget, sih!! Hahahahaha,gak tahan lagi gue"Lelaki itu sampai bertumpu pada lututnya karena tidak tahan tertawa.
"lo kenapa sih?gaje banget,dah?"Althar masih menatap orang didepannya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"lo lupa siapa gue?! "Althar mengangguk
"gue Raka! Musuh bebuyutan lo! Masa lo lupa sih! "
"gue amnesia"
1 detik
2 detik
3 detik
"APA?!! Are you seriously?! "tanya Raka syok.
"hm, udahlah gue mau kekelas"jawab Althar seraya berjalan dengan memasukkan satu tangannya ke saku.
"BERARTI LO LUPA DONG SAMA GUE!! "teriak Raka yang masih bisa di dengar Althar.
"ya iyalah bego"cicitnya pelan,Althar mempercepat langkahnya sampai ia tiba di deoan pintu kelas dengan papan bertuliskan X 6 di depannya.
Saat ia akan masuk ia merasa ada orang di belakangnya dengan perlagan Althar menoleh ke belakang."l-lo ngapa ngeliatin gue lo! "tanya Althar panik ketika melihat Raka berada di belakangnya.
"kelas gue disini goblok!! Hyper banget sih lo sekarang"jawab Raka sekenanya,Althar yang mendengar itu hanya bisa tersenyum paksa seraya menahan malu.
●_●
843 kata,mayan banyak.
Bye bye guys, sorry partnya dikit.Senyum kelinci Althar.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi: Altharka
Teen FictionVarrel gevranza,lelaki polos yang selalu mementingkan orang lain di banding dirinya sendiri harus bertransmigrasi ke tubuh Altharka, tokoh figuran novel yang tempramental dan di benci seluruh keluarganya.