02. Dinner

114 16 1
                                    

Setelah mendapatkan Hoodie pinjaman dari Gingitsune. Dia pun menggunakannya selama jam pelajaran, tidak peduli jika dirinya merasa gerah dia tetap memakaikan.

"AH panas bat, ini AC idup kagak sih, Garin?" Tanya Souta sambil mengguncang tubuh Garin. Mencoba membangunkan Garin dari lamunan lelaki itu. "Ac-nya tadi ke hantam sepak bola jadi ga bisa nyala" jawabnya tidak peduli lalu melanjutkan menulis buku catatannya setelah mencoba melamun ke sekian kalinya. Souta menatap AC itu tidak percaya.

Dirinya mencoba naik, bergelantung di jendela seperti cicak di dinding untuk mengecek ac-nya. Mengintip lubang ac, dan memukul-mukul dengan harapan akan kembali hidup seperti remot tv rumahnya yang biasa dia perlakukan seperti itu. Namun yang dia lakukan tidak membuahkan hasil, dia pun turun dengan perasaan kecewa.

Pasrah dengan keadaan, dia akan menunggu seragamnya yang di jemur saat ini di lapangan sekolah, menunggu sampai kering agar bisa di pakai lagi, tidak peduli jika seragamnya masih membekas noda tinta karena Souta benar-benar tidak betah menggunakan Hoodie. Ia tidak suka panas apapun itu, contohnya mandi air hangat, Souta selalu merasa kalau air itu terlalu panas padahal Krow sudah menambahkan air dingin terus menerus ke dalam bak berisi air hangat tersebut.

Souta mengecek keadaan Hoodie yang dia kenakan itu. Mencoba mengendus-endus area ketiak Hoodie itu. "Hm... Walaupun parfum Gin masih meninggalkan bekas wangi. Tapi bau keringet Souta kecium banget, Souta kembaliin besok aja biar hoodienya di cuci sama kak Krow"

Souta menepuk pundak Garin, karena ingin menanyakan sesuatu. "rin, gue mau tanya sesuatu" Garin menatapnya sekilas dengan penasaran, sambil melanjutkan menulisnya dia membalas "tanya apa?"

Souta mengangkat tangannya ke atas dan mendekatkan ketiaknya kepada Garin, "gue bau gak?" Seketika Garin menjauh sambil menutup hidungnya. "Pake nanya lagi" Garin kembali duduk dengan nyaman sambil menatap Souta dengan kekehan kecil. Garin merasa terhibur dengan tingkah polos Souta.

"Sebenarnya bau keringet Lo tuh gak se bau kyk anak-anak lain. Bau sih iya, tapi ga nyengat di hidung. Walaupun Lo selalu berkeringat tapi sejujurnya gue gak ke ganggu sih sama bau keringet Lo"

Souta mendengarkan pendapat Garin tentang bau keringatnya dengan wajah serius dengan mulut terbuka. Dia mengangguk paham saat Garin memberikannya selembar tisu dari ke sekian kalinya. Souta menerimanya dan menggunakannya untuk menyeka keringat bagian belakang lehernya, area yang paling sering mengeluarkan keringat. Sambil diam Souta masih penasaran dengan aroma keringat miliknya yang Garin maksud.

.
.
.

Souta saat ini sedang berada di jalan perumahan yang di tempati orang-orang ber-uang. Bagaimana dia bisa sampai kesana? Ini karena dia membuntuti murid baru itu.

Gingitsune hari ini tidak menggunakan motornya atau di antar oleh supirnya. Ini karena dia mengetahui jika tempat sekolahnya dekat dengan perumahannya. Jadi dia memilih pergi ke sekolah dengan berjalan agar tubuh dan staminanya terjaga.

Alasan lainnya adalah gingitsune tidak bisa pergi ke tempat gym jika di hari sekolah, karena dia juga harus fokus belajar. Gingitsune adalah anak yang lebih suka menggunakan jadwal untuk keseharian dari pada Souta yang suka berkata 'lihat aja nanti'. Menurut gin ini sangat penting karena jadwal harian membuat hidupnya lebih terstruktur.

Gingitsune sampai di depan rumahnya, membuka pagar besar itu dan masuk kedalam. Walaupun tinggal di perumahan yang bentuk rumahnya hampir sama dengan yang lainnya, tapi rumahnya sangat megah dan mewah. Karena tempatnya kawasan perumahan elit, semua orang-orang kaya berkumpul menjadi satu.

Ini juga alasan kenapa tempat ini sangat sepi dan jarang sekali terlihat kehidupan yang menempati rumah-rumah itu. Karena orang-orang akan lebih sibuk bekerja dari pada bersantai di rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BARRIER TO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang