SOMETHING SECRET

33 1 1
                                    

Selamat pagi, ku mulai semua aktifitas pagi dengan sedikit bermalas malasan dan lemas, yah semalam aku tidur larut, membaca novel online sampai lupa waktu, belum lagi mata sembab dan agak sedikit bengkak akibat menangisi alur cerita karakter dalam novel yang ku baca,

Sangat sedih dan memilukan, sampai sampai aku sesenggukan menangisi kisah cinta mereka yang hanya fiktif dalam bentuk narasi itu

Dan kusiapkan sarapan pagi ini lengkap dengan pernak perniknya, semua hal yang berhubungan dengan sarapan sudah tertata rapi tepat di jam 7 am,

Boss kecilku turun, sudah rapi dan wangi
Ah dia memang yang terbaik

" Morning noona "

Sapaannya manis sekali seperti senyumnya pagi ini, pria dan wanita bahkan berebut untuk bisa berada disamping pria 29 tahun ini, matang dan kaya.

tidak terkecuali aku, haha, tapi dia selalu mengatakan

" We are sibling noona "

Hanya boss kecil yang turun, boss besar tak ikut serta, ku ceck ponselku, ku lihat lagi jadwalnya pagi ini
Ah sial !! Dia ada meeting pagi, dia harus segera bersiap atau dia akan terlambat.
Seperti kecurigaanku, dia masih tertidur pulas dibalik selimut tebalnya,

Kubangunkan ia dengan jarak tapi dengan suara lantangku, ia tak merespon hanya sedikit menggeliat, Ah aku sudah hapal adegan itu, aku tak mau ambil resiko untuk mendekatinya, Terus ku bangunkan ia dengan suara lantangku, tak juga ada responAku men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kubangunkan ia dengan jarak tapi dengan suara lantangku, ia tak merespon hanya sedikit menggeliat,
Ah aku sudah hapal adegan itu, aku tak mau ambil resiko untuk mendekatinya,
Terus ku bangunkan ia dengan suara lantangku, tak juga ada respon
Aku mengalah, ku hampiri ia, wajahnya sedikit merah, hidungnya pun merah
Ah mungkin semalam dia mabuk pikirku,
Ku goncang goncang tubuh besar itu sambil terus mengoceh kalau ia akan terlambat kalau tidak lekas bersiap,

Aneh, ia tak juga bangun
Aku mendekat, ku periksa suhu badannya

Oh God Panas sekali, ia demam Ku bergegas mencari plaster penurun panas, ku seka sedikit kening itu sebelum ku tempelkan plasternya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oh God
Panas sekali, ia demam
Ku bergegas mencari plaster penurun panas, ku seka sedikit kening itu sebelum ku tempelkan plasternya

Ia tak bergeming, ah dia benar benar sakit
Melihatnya seperti itu hilang jengkelku,
Ku turun menuju dapur, ku buatkan pria tampan itu bubur,
Segera setelah siap ku antar bubur itu menuju kamarnya,

" Abang, bangun dulu sarapan "

Ia tak merespon, ku hampiri pasien itu
Ku bangunkan dengan sedikit kasar, ia membuka matanya, sayu

Deg

Sial wajah sayu nya benar benar tampan, batinku
Ku alihkan pandanganku ke arah lain,
Aku tidak ingin ia tau aku sedikit terpesona melihat wajah bantalnya

Ia berusaha mendudukkan tubuhnya, bersandar ke arah yang lebih tinggi,

" Terimakasih " katanya

" Adik sudah mengabari herman kalau abang sakit, dia bilang akan handle meeting, nanti petang dia akan datang untuk melaporkan semua meeting hari ini"

Aku berbicara sembari membantunya memakan buburnya, dalam keadaan sakit begini level ketampanannya naik berkali kali lipat, karena mulut bajingan nya itu sama sekali tidak mengatakan hal hal aneh, itu bagus untukku.

Hampir setengah porsi ku paksa ia memakan buburnya, setelahnya ku berikan paracetamol agar panasnya cepat turun.

" Terimakasih " katanya lagi

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, dan bangkit untuk kembali melakukan aktivitasku yang tertunda, namun tangannya mencegahku

" Bisakah nanti malam adik temankan abang, abang tak nak tidur sendiri "

Iya ini hal biasa terjadi, jika dia sakit maka aku akan menemaninya tidur,
Jangan berfikiran yang bukan bukan, kami tidur di sofa di family area, ia berada di seberang kanan dan aku berada di seberang kiri, ada meja besar yang memisahkan kedua sisi.

Aku hanya mengangguk, kemudian membantunya berbaring kembali, ku naikkan selimutnya sampai ke dada,
Ia tersenyum padaku

" Adik lanjutkan kerja dulu, kalau abang nak apa apa, just call eh " kataku

" Terimakasih" jawabnya sambil tersenyum

Sakit membuatnya tidak memiliki energi, itu bagus untukku, dia berhenti melakukan hal hal aneh yang kerap kali memancing emosiku.

.
.
.
.

Aku menemaninya, ini hal biasa, sudah hampir 5 tahun hal ini terjadi jika ia atau boss kecil sakit, Pria 35 tahun ini berubah menjadi bocah 3,5 tahun saat sakit, tapi itu bagus, ia tak memiliki energi untuk menggodaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menemaninya, ini hal biasa, sudah hampir 5 tahun hal ini terjadi jika ia atau boss kecil sakit,
Pria 35 tahun ini berubah menjadi bocah 3,5 tahun saat sakit, tapi itu bagus, ia tak memiliki energi untuk menggodaku.

Hanya saja saat ia sakit, sisi manjanya kerap membuatku salah tingkah
Kalau saja ia tidak sebajingan itu, mungkin sudah lama aku jatuh padanya.

To be countinue..

ONE SHOOT COLLECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang