One Shoot drama this morning !!
Kusiapkan semua hal tentang Sarapan, ku tata meja dan pernak perniknya seperti biasa, ku hidang menu sarapan pagi ini dengan rapi berikut dengan antek anteknya,
Boss kecil yg biasa ku panggil adik turun bersiap duduk dan menyantap sarapan yg sudah ku siapkan, ia tersenyum seperti biasa sambil menyapa,
"Morning noona, thanks for breakfast "Katanya sembari terus menyantap sarapannya,
Kami mengobrol ringan seperti biasa,
kemudian 1 teriakan dari lantai atas memotong obrolan kami, ku hampiri asal suara itu ke lantai atas, ku dapati seseorang disana," Why "
" Help me prepare my tie "
Seperti biasa manusia jangkung ini selalu saja merepotkan, aku tidak mengerti kenapa sampai sekarang dia tidak bisa merapikan dasinya sendiri.
Saat ku siapkan dasinya, sepintas ku lihat punggung tangannya merah, ku hentikan aktifitasku.Ku raih tangan besar itu, ku lihat punggung tanggannya
Ku lirik ekpresi orang itu, aneh !!" This the reason you late comeback last night " tanyaku
" Wait for minute, i take medicine and tape "
Aku beranjak dari tempatku, berlari kecil menuju kotak p3k beberapa detik kemudian aku kembali dan mulai mengobati luka di tangan pria jangkung itu.
" Ini alasan kamu semalam bilang tak makan dirumah " tanyaku
" Hmm " jawabnya
" Kali ini habis berapa duitnya " tanyaku lagi sesekali meliriknya yg sedari awal ku obati tangannya, matanya tak beralih dari wajahku, aku tau persis hal itu,
" Its okay, dont worry, i can handle it " jawabnya yg kemudian ku tau dia sedikit tersenyum
" I know you rich, you have a lot money, tapi tidak semua hal bisa kamu selesaikan dengan uang , kadang² bersikaplah sedikit rendah hati "
ucapku lagi, kali ini aku berbicara sambil melihat ke arahnya,dia tersenyum.
Deg !!
Sialan batinku, kenapa pagi ini orang ini tampan sekali. Ku alihkan segera pandanganku pada tangannya yg tengah ku obati,
" That's why i need you so bad " singkatnya
Tangan yg ku obati itu beralih menggenggam tanganku, aku tertegun, beberapa detik ku biarkan sensasi aneh merasuki pikiranku, aku penasaran apakah aku akan terpikat dengan hal manis ini, sejurus kemudian aku tersentak
Ini salah
Batinku memberontak,
ku tarik tanganku darinya secepat yg ku bisa dan melanjutkan membalut tangan itu, kami terdiam
Sampai selesai ku obati tidak ada lagi obrolan di antara kami, ku lanjutkan pula merapikan dasinya, aku diam,
dia pun diamTapi ku sadari satu hal, matanya tidak beralih kemanapun, ia terus melihat kearahku, entah karna sudah terbiasa atau memang hatiku sudah kebal dengan hal hal seperti ini, aku sama sekali tidak merasa canggung.
" After this, come down and breakfast, you late now " kataku sambil berjalan keluar dari ruangan nya,
" Okay, thanks " jawabnya.
End .