Part 2

10 0 0
                                    

Baraga Abimanyu Kaladitama, siapa yang tidak kenal, pentolannya SMA Yaditara. Dengan tampang yang bisa memikat para kaum hawa.

Ketika masuk di SMA ini Bara sudah terkenal karena waktu mpls dia dengan kakak kelas sempat ada pertengkaran sampai adu jotos, di karenakan Bara tidak terima tuh kakak kelas tiba-tiba nyamperin dia dan marah-marah tidak jelas karena Bara lagi nyantai duduk-duduk di bawah pohon sedangkan yang lain lagi kerja kelompok yang disuruh panitia mpls, yang jelas emang salah Bara di sini.

Udah emang mood Bara lagi gak bagus, jadi dengan muka kesalnya dia layangkan pukulan tangannya ke kakak kelas itu, karena gak terima kakak kelas itu juga bales pukulan Bara.

Dari situ lah anak-anak Yaditara mengenal Bara, menatap ngeri ke Bara karena sudah berani-beraninya menonjok kakak kelas tapi juga ada yang memuja Bara karena emang dia itu termasuk cowo ganteng dengan garis wajah yang tegas, sorot mata yang tajam, badan yang tegap cocok dengan dirinya di tambah warna kulit sedikit kecoklatan, minusnya abang ganteng ini yaitu jarang tersenyum.

Seperti sekarang ketika mereka berempat memasuki kantin, mereka menjadi sorotan anak-anak yang sudah ramai berada di kantin memandang mereka berempat terutama salah satu dari mereka yang paling menonjol, Bara.

"Jadi itu yang namanya kak Bara? Ternyata gantengan aslinya dari pada di foto,"

"Gila sih! Kakak kelas kita pada ganteng-ganteng,"

"Gak dapet kak Bara, kak Giel juga boleh."

Dan masih banyak lagi bisik-bisik murid SMA itu yang berada di kantin setelah melihat Bara ddk berjalan menuju meja pojok belakang, meja yang sudah di cap milik mereka.

Tidak lupa dengan Dyba yang bersama kedua temannya memandang Bara sedari memasuki kantin.

"Bener ternyata kak Bara ganteng banget ya gaes, meskipun mukanya datar gitu tapi gak mengurangi kadar kegantengannya,"

Dyba menatap Tias yang merupakan teman baru dirinya, membetulkan ucapan Tias dalam hati karena pertama kali dirinya melihat Bara pun sempat terpesona dengan tampang Bara yang sekarang sudah menjadi pacarnya.

"Gue pernah liat kak Bara di depan gerbang SMP kita dulu Dyb, gak tau ngapain,"

Dyba menoleh kearah Misyel ketika mendengar ucapannya.

Iya Misyel pernah liat Bara di depan gerbang SMP nya dulu ketika mau menjemput Dyba, dari situ Dyba langsung bilang ke Bara untuk jemput dirinya sedikit lebih jauh dari sekolah agar tidak terlihat oleh sahabatnya itu lagi dan teman-teman SMP.

"Mungkin ada urusan sama orang?"

Dyba menanggapinya dengan acuh, gak mau bahas tentang kak Bara dia lebih mementingkan menghabiskan bakso yang ada di hadapannya itu.

"Menurut kalian kak Bara udah punya pacar apa belum?"

"Gue denger-denger dari kakak kelas disini kak Bara itu gak ada punya pacar, tapi katanya deket sama satu temen kelasnya, kalo gak salah namanya kak Vika."

Dyba langsung menoleh ketika mendengar Misyel menyahuti pertanyaan Tias, apa bener yang di katakan Misyel? Apa Bara ada main di belakang? Pertanyaan-pertanyaan timbul di benak Dyba.

Sampai pulang sekolah pun Dyba masih memikirkan ucapan yang di katakan Misyel, tapi Bara gak ada omongin soal itu sih, apa nanti Dyba tanyain langsung ke Bara?

Tok!
Tok!
Tok!

"Non Dyba, ada den Bara di bawah katanya mau ketemu,"

Dyba berjalan ke arah pintu, membukanya dengan bik Tiyem di hadapannya.

BACKSTREET!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang