Part 05

3 0 0
                                    

•••

Tidak ada yang tau bahwa perlahan
aku mulai menyukainya.

---

"Bik, gua pesan nasi goreng sama teh es satu! "

"Bakso sapi satu porsi! "

Suara keramaian di kantin. Setelah tiga jam pelajaran berlangsung, bel tanda istirahat berbunyi hingga seisi kantin langsung di penuhi oleh siswa-siswi.

Erza merogoh saku celananya saat baru saja tiba di kantin, tapi ia belum mendapat notifikasi dari Nasya. Erza mematikan kembali layar ponsel nya. Menarik kursi dan bergabung bersama beberapa teman cowok nya yang lain.

Melihat Erza, salah satu teman di belakangnya bertanya,
"Za, lo ga lapar?, kok ga pesan?, "

"Gua nanti aj, " Sahutnya singkat, lalu merogoh sebatang rokok dan korek api. Semburan asap rokok dibiarkan nya terbang bebas. Tanpa peduli, beberapa kali Erza terus menghisap rokok dan menghembuskan asap nya.

Menit-menit berlalu. Segerombolan cowok-cowok itu masih asik nongkrong di kantin. Entah apa saja yang mereka bicara sampai tak sadar bel tanda masuk kelas sudah berbunyi.

Menyadari itu, bi Rani bertanya, "dek kalian ga masuk kelas?, bel nya udah bunyi loh, "

Mendengar itu, beberapa dari mereka pun pergi dan segera menuju kelasnya. Kecuali Erza dan Ricky, yang seperti nya tak berniat untuk pergi ke kelas.

Ricky menyadari nya. Bola mata Erza terus berkeliaran memperhatikan ke arah lapangan, seperti mencari sesuatu. Terlihat siswa-siswi di sana yang menggunakan seragam olahraga. Mereka melakukan beberapa pemanasan, dan mulai melakukan aktivitas lain nya.

"Nyariin siapa sih za?, " Tanya Ricky saat mengikuti arah pandang Erza.

Tapi Erza tak menjawab.

Erza melihat nya. Seorang gadis dengan rambut ikat ekor kuda, menggunakan seragam olahraga. Berlari mengitari lapangan bersama seorang teman cewek di samping nya.

Siapa lagi kalo bukan, Nasya?.

"Ooh, itu cewek yang kemaren, yang pindahan baru itu kan?, " Ricky menangkap pandangan Erza.

Mendengar nya, Erza melihat ke arah Ricky. "Sejak kapan lo kenal Nasya?, " Tanya nya datar

"Ohh, namanya Nasya?. Gak kenal sih, cuma tau aja dia anak pindahan, "

Lalu di tengah-tengah itu, seorang cowok berlari ke arah Nasya, memberikan sesuatu tapi Erza tak dapat melihat wajah cowok itu karena membelakangi nya.

Cowok itu seperti nya bukan dari kelas yang sama, karena tidak mengikuti jam olahraga. Dia dari kelas lain. Garis bibir Nasya melengkung, lalu sudut mata nya itu tersenyum.

Siapa dia?. Beberapa pertanyaan muncul dibenak Erza. Hingga Nasya dan seseorang itu pergi tanpa Erza tau entah siapa orang itu. Dan entah kedekatan apa yang mereka jalani.

Ada sedikit kejanggalan di hatinya. Seperti sebuah tusukan kecil, hingga terasa sedikit perih. Lantas bisa apa?. Meskipun memiliki seribu keberanian, tak ada tali ikatan diantaranya.

Kau bukan siapa-siapa.

Nasya dan Tika berjalan beriringan, sesekali mereka menimpali gelak tawa ditengah obrolan itu. Setelah menggantikan pakaian olahraga tadi, mereka berniat makan siang.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang