Bagian 7

581 81 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sebelumnya, apa yang bisa kau berikan sebagai ganti? Karena waktuku sangat mahal."

Kening Xiao Zhan mengernyit, heran sekaligus kesal karena tidak sabar. Entah kenapa Chen Qi membuatnya mudah marah meskpun laki-laki itu tidak melakukan kesalahan. Mereka bahkan hanya saling mengenal nama. Kalau bukan karena kepentingan Wang Yibo, dia tidak akan membuang waktu berbicara dengan seseorang yang memiliki kepribadian buruk seperti aktor itu.

"Langsung beritahu saja. Aku bisa berikan semua yang kau minta," ujar Xiao Zhan.

Chen Qi berhenti tersenyum dan berbicara serius, "Well...aku sebenarnya tidak boleh memberitahu orang lain tentang ini, sudah ada perjanjian. Tetapi karena kau Xiao Zhan, yang paling dekat dengan Wang Yibo, seharusnya tidak ada masalah...aku harap begitu."

"Katakan."

"Aku ingin tahu kenapa Wang Yibo tiba-tiba pensiun."

Xiao Zhan langsung menjawab, "Aku juga tidak tahu."

"Tidak mungkin kau tidak tahu. Dia sakit...bukan? Maksudku, sakit jiwa."

"Yibo tidak sakit jiwa. Pikirannya hanya sedikit terganggu." Xiao Zhan menjawab dengan menahan marah karena kata-kata yang dipilih Chen Qi untuk kondisi Wang Yibo tidak sopan.

"Iya, itu dinamakan sakit jiwa. Hanya orang sakit jiwa dan gila yang bisa membunuh orang lain."

Dada Xiao Zhan rasanya sedikit ditekan ketika Chen Qi berbicara dengan yakin. Apa benar Wang Yibo telah membunuh sesorang? Bagaimana? Kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa laki-laki itu tahu padahal mereka bahkan bukan teman?

Tetapi kata-kata Chen Qi berikutnya membuat Xiao Zhan kaget sekaligus bingung.

"Untungnya aku bisa selamat. Itu saat paling menakutkan dalam hidupku."

Xiao Zhan terdiam hampir satu menit. Chen Qi melihat sebentar pada asistennya, lalu sekitar mereka, memastikan sudut yang dia pilih tidak akan terlihat jelas meskipun menggunakan kamera jarak jauh.

Chen Qi mengangkat bagian bajunya dan memperlihatkan sedikit sisi kanan perut hingga pinggang. Mata Xiao Zhan melebar saat melihat ada bekas beberapa luka yang cukup panjang, namun sedikit samar. Tetapi bekasnya panjang dan bahkan tampak timbul karena pasti bekas operasi. Melihatnya dari jarak sedekat itu, bekas luka tersebut seperti baru terjadi beberapa bulan yang lalu.

Laki-laki itu menurunkan kembali bajunya sambil berkata, "Dia menusukku dua...ah, tiga kali."

Seluruh kesadaran Xiao Zhan langsung menjawab dengan tegas, "Tidak mungkin."

Mengabaikan sikap denial lelaki itu, Chen Qi berbicara lagi, "Kalau sepupumu waktu itu tidak melihat, aku pasti sudah mati. Aku bisa membuatnya dipenjara sekarang, hari ini atau besok. Tetapi aku tidak melakukan itu, karena beberapa alasan. Jadi sekarang, karena kau sudah mendengar apa yang terjadi, maka kau harus memberitahuku kenapa dia tiba-tiba sakit jiwa."

UNFULFILLED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang