"Sudah berapa lama itu terjadi?"
Xiao Zhan bertanya, tetapi siswa SMA di depannya hanya menunduk sambil memainkan kuku-kuku di jari. Sampai satu menit berlalu, Xiao Zhan bertanya lagi dan masih tidak dijawab.
"Sudah berapa lama? Satu minggu? Satu bulan?"
Anak itu akhirnya mengangkat wajah dan menjawab dengan tak acuh, "Dokter, aku tidak gila."
"Tidak ada yang mengatakanmu gila. Ibumu menyuruhmu kemari bukan karena kau gila, tetapi untuk tahu kau sakit apa? Bukan orang gila yang datang ke sini. Jadi, sudah berapa lama?"
Siswa itu akhirnya bercerita di pertemuan kedua tersebut. Di pertemuan pertama, anak itu sama sekali tidak bicara. Dia datang bersama ibunya yang ingin ikut masuk tetapi dilarang oleh putranya sendiri. Anak itu mengalami halusinasi tentu saja, bukan benar-benar melihat hantu seperti yang dia katakan.
"Suara di atas kamar? Berarti di atap? Kamarmu di lantai dua, bukan?"
"Ya...hampir setiap malam."
Xiao Zhan mengangguk sambil mengetik, "Okay, lanjutkan."
"Suara-suara itu dimulai sejak...teman kelasku bunuh diri, satu tahun yang lalu."
"Kalian dekat? Akrab?"
"Biasa saja."
"Tidak terlalu dekat? Umm, tetapi apa kau tahu kira-kira teman kelasmu punya masalah apa? Kenapa dia bunuh diri? Apa mungkin dibuli di sekolah?"
Anak itu dengan suara yang mulai gemetar menjelaskan, "Dia pernah mencoba, sepertinya, untuk cerita padaku."
"Kenapa harus cerita padamu?"
"Karena kami mirip, situasinya...dia, orangtuanya juga bercerai. Mungkin, dia merasa kami sama. Tetapi karena aku menolak dengan tidak sengaja...pasti karena itu dia tidak bisa tenang dan menghantuiku. Dokter, aku bahkan melihatnya, tidak hanya mendengar suara."
"Kapan ayah dan ibumu bercerai?"
Anak itu langsung melihat Xiao Zhan dengan bingung dan terlihat sedikit marah. "Aku membicarakan temanku! Kenapa dokter bertanya hal lain!" bentaknya.
Sesi itu berakhir tiga puluh menit kemudian. Xiao Zhan berbicara dengan ibu anak itu sebentar. Kalau putranya harus mulai minum obat karena dia telah mengalami halusinasi yang sudah dibiarkan terlalu lama dan akan menjadi skizofrenia serius jika "teman" yang dia lihat mulai bisa berbicara padanya.
Masalah anak itu bukan pada teman yang bunuh diri, tetapi pada kehidupan mereka yang dia anggap sama. Sehingga dia mulai menganggap kalau dirinya menjadi penyebab bunuh diri tersebut, sama seperti dia yang pasti menyalahkan diri atas perceraian orangtuanya.
Ibunya sudah menjelaskan sedikit kalau setelah bercerai, anaknya sempat dibuli meski tidak lama. Lalu suara-suara yang dia dengar di atap, itu adalah halusinasi karena dia sering mendengar orangtuanya bertengkar. Sehingga perwujudan dari trauma itu adalah suara-suara yang dia buat berada di atap rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFULFILLED [COMPLETED]
FanfictionSINOPSIS Wang Yibo adalah artis cilik yang berada di puncak karirnya saat berusia 15 tahun setelah memenangkan penghargaan sebagai aktor terbaik dan termuda di festival film internasional. Namun, tiba-tiba suatu hari, hanya dua tahun kemudian saat b...