Chapter 6

46 11 2
                                    

Han merasa bersyukur memiliki ruangan spesial dengan pintu kaca yang terlihat sangat buram. Dulu, Han sering melakukan skin ship bersama mantan-mantannya di ruangan itu.

"Apa lu lagi cari loker di kantor ini?" tanya Han padanya. Ia menggeleng.

"Argh! Gimana sih biar gua bisa bikin lu mau ngomong, gadis manis?!" Han mengacak rambutnya frustasi. Tapi, ia merasakan jika gadis itu menahan tangannya.

"Gua- eum, maksudnya... sa-saya... saya dateng ke kantor ini cuma mau membawain bekel yang saya buat untuk Minho," ucapnya pelan. Han mendelik kesal.

Kayanya dia udah mencintai pria lain? Shit! pikirnya kesal.

Kayanya dia udah mencintai pria lain? Shit! pikirnya kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cih, siapa itu Minho? Cowok lu?" tanya Han ketus. Ia menggeleng.

"Dia kakak saya," jawab gadis itu. Han tersenyum miring.

Kalau Minho adalah kakaknya, gua masih bisa buat ngerasain badan dia milikin dia seutuhnya, pikir Han lagi.

"Terus? Apa lu juga pengen kerja kaya kakak lu itu?" tanya Han lagi. Ia mengangguk.

"Terserah anda, saya bakalan di tempatin di bagian bagian apapun saya nurut aja. Yang penting saya bisa bekerja. Karena saya bosen kalo harus diem aja di rumah dan nunggu kakak saya pulang," jawabnya. Han melongo.

"Ya ampun, gua aja gak pernah suka kalo harus kerja gantiin si Chan, tapi gadis cantik ini malah mau dengan sukarela buat ngabisin waktunya di kantor sialan ini? Bukan main," ucap Han dalam hati.

"Oke, kalo gitu lu bisa kerja buat gua," ucap Han yakin. Ia menoleh pada Han dengan tatapan bingung.

"Be-bener nih?" tanyanya. Han tersenyum.

"Yap, bahkan lu bisa langsung kerja mulai hari ini juga," jawab Han yakin. Ia bisa memastikan jika Bang Chan tidak keberatan jika ia mempekerjakan gadis itu pada kantornya. Gadis itu tersenyum manis.

"Terima kasih."

"Lu bakalan gua jadiin asisten pribadi gua. Dan lu harus mau nurutin semua permintaan gua, apapun itu, tanpa terkecuali. Lu paham kan?" tanya Han tegas. Ia tersenyum dan mengangguk patuh.

Han melirik arlojinya, ternyata ia masih mempunyai waktu satu jam sebelum meeting dimulai. Rasanya, Han tidak tahan untuk tidak menyentuh tubuh gadis di hadapannya itu. Bahkan Han ingin melanjutkan skin shipnya yang sempat tertunda tadi.

Ia langsung meraih tengkuk gadis itu dan mencium bibir plum pinknya lagi. Han semakin memanas, sehingga ia mulai menggigit kasar bibir gadisnya itu dan mengulumnya dengan gerakan cepat. Ia juga cumbui leher jenjang gadis itu yang mulus, menggigitnya, meninggalkan bercak merah yang menandakan jika gadis itu hanya miliknya seorang.

"Aaaaaahhhh...." Desah gadis itu. Han tersenyum menang.

"Keluarin desahan sexy lu sayang!" bisik Han di telinga gadisnya itu. Gadis berparas cantik itu hanya dapat memejamkan matanya. Menikmati sentuhan yang Han berikan. Tangan Han semakin tidak bisa diam. Ia membuka satu demi satu kancing kemeja yang dipakai gadis yang kini sudah resmi menjadi asisten pribadinya itu dan melemparnya ke sembarang arah.

Connected • Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang