Dari jarak beberapa meter Alden, ia melihat jelas bagaimana Alena yang terus bermanja dengan Ricardo. Membuat emosinya semakin tidak terkontrol. Ia harus segera pergi, karena kalau tidak ia bisa saja menggeret paksa Alena untuk ikut padanya.
Sangat dangkal bukan pikiran Alden. Ia tidak tau, siapa yang akan menjadi lawan pertamanya jika ia melakukan hal itu dengan Alena. Ricardo, tidak tahu kah kalau Ricardo itu seorang mafia berkedok dokter dan pengusaha?
"Kita pergi Thalia." Alden menarik tangan Thalia dengan kasar untuk mengajak wanita itu pergi. Thalia yang di tarik paksa tentu saja terkejut, ia bahkan bingung dengan Alden yang tiba-tiba mengajaknya pergi dengan terburu-buru dan terlihat sekali kalau ia sedang emosi.
"Alden pelan-pelan kaki ku sangat sakit.." Keluh Thalia karana langkahnya yang tidak benar sampai harus keseleo beberapa kali.
Akan tetapi Alden nampak tidak perduli, ia terus menarik paksa tangan Thalia hingga membuat tatapan orang-orang di sana menatap pada mereka. Terutama Alden yang sangat kasar.
"Hei, berjalan lah santai kaki pacar lo kesakitan!" Seru salah seorang laki-laki yang sedang duduk nongkrong di sana.
Alden menoleh ia menatap tajam pada mereka. "Gak usah sok tau bang*at!" umpat Alden menghempaskan tangan Thalia hingga membuat wanita itu mengaduh kesakitan.
Alden menghampiri gerombolan laki-laki itu dan.
BRAKH!!
Alden menggebrak meja hingga membuat beberapa minuman di sana tumpah.
"BIASA AJA BANG*AT!! LO YANG SALAH KENAPA LO YANG NYOLOT!!"
"LO GAK USAH IKUT CAMPUR MASALAH GUE!!"
BRUKH!
Sebuah pukulan menghantam wajah laki-laki yang menegur Alden.
"WOYYY!! JAGA DIRI LO!!" Sontak semua teman-teman laki-laki itu mendorong kuat tubuh Alden.
"Jaga diri lo ya! Kalau gak mau habis sama kita-kita!!" Sorak salah satu di antara mereka menatap amarah pada Alden.
"Lo pada pikir gue takut hah?! Maju kalian lawan gue!!" Teriak Alden.
Mereka yang terpancing dengan Alden sontak saja langsung menghajar Alden secara bersamaan.
Thalia yang melihat itu berteriak. "STOPP!!!" Ie menerobos para laki-laki itu hingga membuat mereka semua menyingkir.
"Dasar cowo redflag!!" umpat salah di antara mereka.
"Tinggalin aja cowo lo itu, dia cuma mau menang sendiri!!" heboh salah satu di antara mereka.
Suasana pantai sontak menjadi hening. Mereka semua menjadikan itu sebuah tontonan. Karena memang Alden yang bersalah. Di tempatnya Alena dan Ricardo mereka ikut menoleh hanya saja tidak terlalu jelas.
"Ada apa sih kak?" tanya Alena ia masih begitu santai menikmati cemilannya. Sedangkan Ricardo nampak memicingkan matanya.
"Tidak tau sayang, mungkin saja orang bertengkar." Jawab Ricardo ia menelisik dan seketika senyumnya tersungging kala ia melihat Alden yang tengah terkapar dengan Thalia di sisinya.
Sudah terlatih berhadapan dengan para musuh dan selalu memantau jarak jauh membuat Ricardo sangat bisa mengenali seseorang walaupun jaraknya sangat jauh.
'Ternyata dia juga ada di sini.' Batin Ricardo. Ia menatap Alena dan mengecup puncak kepala wanitanya cukup lama.
Thalia menangis melihat Alden yang babak belur. Ia meminta maaf pada rombongan laki-laki itu dan berusaha membawa Alden pergi.
Banyak orang yang mengatakan dirinya bodoh, bahkan perempuan gila yang sudah mau bertahan dengan laki-laki toxic seperi Alden.
**********
Sesampainya di apartemen Thalia mengobati luka Alden. Ia dengan hati-hati membantu laki-laki itu. Padahal Alden nampak cuek dan tidak meminta maaf apapun dirinya.
"Pelan-pelan ini sangat sakit." Keluh Alden seraya berdecak sebal.
Thalia meniup dengan perlahan luka di wajah Alden, supaya Alden tidak terlalu kesakitan. Sampai akhirnya Thalia sudah menyelesaikan acara mengobati Alden.
"Sudah selesai." Thalia tersenyum menatap Alden.
Alden bangkit dari duduknya tanpa mengatakan apapun, ia bahkan langsung meninggalkan Thalia begitu saja membuat wanita itu terdiam di tempatnya. Saat ini yang ia lihat Alden bukan Alden yang seperti kemarin.
Dada Thalia merasa sangat sesak, sungguh ini bukan pertama kali Alden mengabaikannya. Bahkan sejak malam panas pertama mereka Alden sudah mengabaikan dirinya. Alden begitu berubah dan itu menyakiti Thalia.
Pagi ini Alena datang ke persidangan terakhir, yang akan menentukan dirinya bercerai resmi dengan Alden. Di sana tidak di hadiri Ricardo, karena laki-laki itu ada meeting penting membahas suatu projek, jadinya hanya menghadirkan orang tua Alena dan orang tua Alden.
Setelah beberapa rintangan pertanyaan akhirnya ketikan palu berhasil, bahwan saat ini Alena sudah resmi bercerai dengan Alden.
Hira menghampiri Alena, memeluk gadis itu dengan erat. "Maafkan bunda sayang.." Hira sangat menyayangi Alena tapi Alden tidak menyayangi dirinya.
"Bunda tidak salah, bunda tidak perlu meminta maaf.." Alena ikut menangis, ia bukan menangis sedih karena bercerai dari Alden, tapi menangis karena Hira yang begitu menangis sesenggukan memeluk dirinya.
"Sampai kapanpun kamu tetap putri bunda, putri cantik bunda.." Hira mengecup kening Alena cukup lama. Meluapkan kasih sayang yang ia miliki kepada Alena.
"Terimakasih bunda."
"Tuan Wiliam saya meminta maaf atas nama keluarga kepada keluarga anda. Maaf karena atas kelakuan putra kami sampai menyakiti putri anda." Ganez benar-benar menyesal, ia sedih karena kelakuan putranya yang begitu bejat.
"Tidak masalah, semuanya sudah terjadi, yang lalu biarlah berlalu, putri ku juga akan menemukan kebahagiaan yang lebih dari ini." Wiliam menepuk-nepuk bahu Ganez, ia kecewa tapi setelah putrinya bercerai, Wiliam lebih merasa lega.
Hira dan Irene juga berpelukan, setelah itu mereka keluar ruang pengadilan bersama. Alena dan orang tuanya langsung masuk ke dalam mobil begitu juga dengan orang tua Alden.
"Ricardo sudah menunggu kita di sebuah restoran, Alena, mau ke sana atau langsung pulang?" tanya Wiliam.
"Ke kak Ricard, Yah."
"Okeyy, kita siap meluncur!!"
*******
Guys ini cuma singkat aja. Karena lengkap di karyakarsa. Di mana konflik dan amarah Alena memuncak. Di sana sekitar 6000 kata jadi aku jual 10k dengan 2000 kata 3k ini udah aku murahin. Jadi gak ada protes lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Badboy! 21++ ( ENDING )
RomanceLAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa kelas 12 yang begitu terkenal di sekolah dengan sikap super nakalnya. Seorang badboy, ketua geng mo...