Chanyeol POV
Kim Yoo Rin tak masuk sekolah hari ini. Sebenarnya, aku mulai khawatir dengannya. Apa karena kejadian kemarin ia tak masuk sekolah? Tanpa sadar aku telah menulis banyak hangul '김 유 린 (Kim Yoo Rin)' pada buku catatanku. Ish, apa yang kuperbuat ini. Aargh, aku benar-benar tidak bisa menyembunyikannya. Aku sangat khawatir padanya. Aku dapat melihat jelas tatapan puas dari seorang Lee Ha Na.
.
.
Kim Yoo Rin POV
Aku memutuskan untuk pergi dari rumah secara diam-diam. Aku tak peduli tentang apapun di rumahku. Aku bahkan tak yakin 'mama' ku akan mencariku. Sepertinya itu mendekati mustahil. Aku berjalan tak tentu arah.
.
Malam hari di kota Seoul cukup ramai. Mungkin aku akan menemukan beberapa hotel disini. Aku sedikit kedinginan, sebaiknya aku membeli sedikit minuman hangat.
-BRAK!!!-
Ah, sepertinya seseorang menabrakku. Aku buru-buru berdiri.
"Gwaenchanha?"
"Eum, mianhe..."
Aku terkejut bukan main disaat melihat tubuh seorang namja tampan di depanku.
"Park Chanyeol?!"
"Annyeong, Kim Yoo Rin."
Aku hanya bisa tersenyum kecut di depannya sekarang.
"Hei, koper?"
"Ah, iya..."
"Apa yang akan kau lakukan dengan koper itu?"
"Aku akan keluar dari rumah."
"Bahkan kau tak cari temat berteduh dulu? Hujannya deras."
"Aku tak tau harus berbuat apa. Bahkan aku berpikir, bisa saja aku mati kedinginan disini."
"Kau ini, merepotkan saja. Pakai jaketku dulu. Itupun kalau kau mau." Chanyeol menyelempangkan jaketnya padaku.
"Idiot. Kamu bisa bermalam di tempatku dulu." Chanyeol menawarkan.
Aku mengangguk. "Gomapta."
.
.
Aku mulai memasuki apartemen Chanyeol.
"Kau tinggal di apartemen?"
"Yah. Sendirian."
"Kau, ganti baju lah dulu. Aku akan membuat teh panas untukmu," lanjutnya lagi.
Aku mengangguk mengerti.
"Um, Chanyeol... aku harus ganti baju dimana?"
"Kamarku. Itu, di sebelah sana."
"Eum, gomawo..."
.
"Ini, teh panasmu."
"Gomapta..."
"Jadi, apa alasanmu keluar dari rumah?"
Aku menyeruput sedikit teh panas buatan Chanyeol, dan meletakannya di meja sebelah sofa tempat kamu berdua duduk.
"Kamu tidak akan percaya alasanku, Chanyeol."
"Sudah, aku akan mendengarkan."
"Aku keluar dari rumah karena aku tak ingin sekolah. 'Mama' ku selalu memaksaku untuk sekolah. Sekalipun aku sakit."
"Kenapa kau tak ingin sekolah?"
Aku mulai meneteskan air mataku.
"Aku sudah pernah berkata padamu. Aku takut kau menentangku seperti saat itu."
"Lee Ha Na?"
Aku mengangguk. "Aku lelah dibully terus-menerus olehnya. Aku sudah pernah bilang padamu bukan? Dan kemarin, itu belum yang paling parah."
"Kemarin?"
"Ah iya, kau tak tahu ya? Aku pernah berkata padamu, kan? Tepat sehari sebelum ulang tahunku, aku berkata bahwa aku sangat ketakutan." Aku mulai terisak.
"Ia menindas ku bersama teman-temannya. Setiap tahun, tepat saat ulang tahunku, ia selalu melakukan hal-hal yang membuatku malu. Rasanya percuma aku cerita padamu, kau tak akan mempercayai–"
"Aku percaya. Aku melihat semuanya, Kim Yoo Rin."
Chanyeol POV
Sebenarnya hatiku sakit saat melihatnya meneteskan air mata karena pertanyaanku. Suara lirih tangisannya membuat hatiku makin sesak. Kim Yoo Rin, aku benar-benar minta maaf. Seandainya aku percaya padamu saat itu, mungkin hal ini tak akan terjadi.
.
.
.
*TBC*
.
.
Ceritanya mulai ga garing, hehe...^^ // Tolong reviewnya yaa... chingudeul...
Gomapta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness Alone [EXO Chanyeol Fanfiction]
FanfictionAku tidak yakin bahwa aku pantas hidup di dunia ini. Apa gunanya aku hidup disini kalau aku hanya dilahirkan untuk membuang air mataku. Aku tak tahan. Berapa banyak sayatan pada pergelangan tanganku? Dan itu tak membuatku mati. Aku telah menyerah. A...